Saree melanjutkan bahwa serangan rudal tersebut dilakukan untuk mendukung penduduk Palestina yang tertindas di Gaza dan sebagai tanggapan atas agresi gabungan Amerika-Inggris terhadap Yaman.
Presstv – Fusilatnews – Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan unit angkatan laut negara itu telah melakukan dua operasi terhadap kapal-kapal AS dan Inggris di lepas pantai negara itu, menggarisbawahi dukungan mereka terhadap warga Palestina di Jalur Gaza di tengah meningkatnya serangan Israel.
Berbicara pada konferensi pers yang disiarkan langsung dari ibu kota Yaman, Sana’a pada hari Selasa, Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan pasukan negara tersebut menyerang kapal curah Star Nasia milik Amerika dan kapal kargo umum British Morning Tide di Laut Merah.
Dia mencatat bahwa kedua kapal diserang dengan rudal angkatan laut yang “sesuai”.
Saree melanjutkan bahwa serangan rudal tersebut dilakukan untuk mendukung penduduk Palestina yang tertindas di Gaza dan sebagai tanggapan atas agresi gabungan Amerika-Inggris terhadap Yaman.
Dia menggarisbawahi bahwa semua kapal perang AS dan Inggris di Laut Merah dan Laut Arab adalah target yang sah bagi warga Yaman yang mempunyai hak sah untuk menanggapi setiap tindakan agresi, membela tanah air dan negara mereka, dan menegaskan kembali dukungan kuat mereka terhadap Palestina.
Tokoh senior militer Yaman itu juga menekankan bahwa militer negaranya akan melanjutkan operasi anti-Israel sampai rezim Tel Aviv menghentikan serangannya terhadap Gaza dan mencabut semua pembatasan pasokan bantuan kemanusiaan bagi penduduknya.
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah, Abdul-Malik al-Houthi, mengatakan bahwa “merupakan suatu kehormatan dan berkah besar untuk menghadapi Amerika secara langsung.”
Serangan tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menangguhkan transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia. Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez.
Sumber : Presstv