• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

DITAWUR atau DIADILI?

Analisis Risiko Kekerasan Massa vs. Peluang Penegakan Hukum Kasus Jokowi

fusilat by fusilat
November 2, 2025
in Feature, Tokoh/Figur
0
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Malika Dwi Ana

Jika tiga kejahatan sistemik yang dirumuskan Mardigu WP — gerrymandering, kakistokrasi, dan kleptokrasi — dijadikan dasar hukum formal, kemungkinan Jokowi “ditawur” oleh rakyat akan turun drastis dari 15–20 persen menjadi di bawah 5 persen. Sebaliknya, peluang diadili secara hukum naik menjadi 35–45 persen dalam 12–18 bulan ke depan. Berikut analisis per poin, disertai bukti hukum, celah impunitas, dan skenario eskalasi massa.


1. Gerrymandering: Manipulasi Dapil untuk Kuasai Pemilu

Dasar hukum yang bisa dipakai adalah Pasal 22E ayat (1) UUD 1945 dan UU No. 7/2017 Pasal 187, yang mewajibkan dapil bersifat proporsional, kontigu, dan kohesif. Putusan MK No. 92/PUU-XV/2017 juga melarang dapil berbentuk “Superman”.

Bukti konkret: Dapil Jawa Tengah VI (2019) dan Jawa Timur VII (2024) terpisah 3–4 kabupaten, dengan malapportionment lebih dari 25 persen menurut analisis Perludem 2024. Terdapat rekaman suara bocor (Mei 2024) yang menunjukkan intervensi KPU melalui Menko Polhukam Tito Karnavian.

Peluang diadili: Sekitar 40 persen, karena Perludem dan BEM SI telah mengajukan gugatan ke MK sejak 14 Oktober 2025.
Celah impunitas: MK masih dikendalikan Anwar Usman, keluarga Jokowi.
Risiko kekerasan massa: Rendah, sebab isu teknis pemilu sulit menggugah emosi rakyat. Namun, jika MK membatalkan dapil 2024, bisa terjadi pemilu ulang parsial, menjadikan Jokowi penyebab krisis konstitusi dan memicu demo nasional hingga 100 ribu orang — tetap terkendali aparat.


2. Kakistokrasi: Pemerintahan oleh Orang Tak Layak

Dasar hukum: Tap MPR No. VI/2001 yang melarang nepotisme di jabatan publik, serta UU No. 28/1999 Pasal 3 yang mewajibkan pejabat memiliki kompetensi dan integritas.

Bukti konkret: Putusan MK 90/PUU-XXI/2023 terkait Gibran melanggar etika berat menurut DKPP (2024). Jokowi juga menunjuk 17 menteri tanpa latar belakang memadai (ICW 2025) dan melakukan rekrutmen ASN TWK 2021 yang memecat 75 pegawai KPK secara sistematis.

Peluang diadili: Sekitar 35 persen, melalui class action oleh 57 eks pegawai KPK ke PTUN dan gugatan konstitusi.
Celah impunitas: Prabowo melindungi Gibran sebagai Wakil Presiden.
Risiko massa: Sedang, karena isu dinasti sangat emosional dan bisa memicu demo di Solo, kampung halaman Jokowi. Jika PTUN memenangkan gugatan dan Gibran dicopot, kemarahan basis PDIP bisa memunculkan bentrok di Solo dengan risiko “ditawur” naik menjadi 8–10 persen.


3. Kleptokrasi: Penjarahan Sistematis Kekayaan Negara

Dasar hukum utama: UU Tipikor Pasal 2 dan 3 tentang kerugian negara serta memperkaya diri atau kroni.

Bukti konkret:

  • Proyek Whoosh mengalami mark-up Rp116 triliun dengan pinjaman China tanpa persetujuan DPR (BPKP, September 2025).

  • IKN mengalirkan Rp466 miliar ke PT Surya Mas Sejahtera, perusahaan keluarga Kaesang, menurut audit BPK 2025 yang bermasalah.

  • Kasus Timah merugikan negara Rp300 triliun; Harvey Moeis dan Helena Lim terbukti bersalah, dan Jokowi disebut telah mengetahui sejak 2018 (sidang 14 Oktober 2025).

Peluang diadili: Tertinggi, sekitar 45 persen, karena KPK telah meningkatkan status kasus Whoosh ke penyidikan sejak 21 Oktober 2025 dan mendesak pemanggilan Jokowi.
Celah impunitas: Jokowi bukan tersangka langsung, hanya “orang yang wajib tahu.”
Risiko massa: Paling tinggi, karena isu uang rakyat menyentuh langsung emosi publik. Potensi demo bisa mencapai satu juta orang. Jika Jokowi menolak panggilan KPK, tagar #AdiliJokowi bisa trending hingga 10 juta cuitan, dan risiko “ditawur” naik menjadi 15 persen di Solo atau Jakarta.


Kesimpulan: Hukum Bisa Mencegah “Ditawur” Massa

Jika ketiga kejahatan ini dijadikan dasar hukum formal, kemungkinan “ditawur” turun di bawah 5 persen, sementara peluang diadili naik menjadi 35–45 persen. Demo akan tetap besar, namun terkendali karena aparat siaga.

Syarat utama:

  1. KPK harus independen,

  2. MK harus bersih,

  3. Prabowo tidak ikut campur.

Rekomendasi praktis:

  • Laporkan ketiga kejahatan ini ke KPK dengan bundel bukti BPKP dan ICW agar menjadi class action korupsi sistemik.

  • Gugat ke MK soal dapil dan nepotisme untuk membatalkan legacy Jokowi secara konstitusi.

  • Hindari provokasi di Solo dan jangan menyerang rumah pribadi Jokowi, karena bisa menjadi jebakan simpatik (playing victim). Masyarakat masih mudah bersimpati pada yang tampak didhalimi atau dikuyo-kuyo.

Hukum adalah vaksin terbaik melawan kekerasan “ditawur” massa. Jika gagal, maka ramalan Cak Nun bukan mistik — melainkan statistik.


(Malika’s Insight, 01/11/2025. Sumber lengkap dapat diminta via DM Facebook: Malika Dwi Ana)

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

KPK, Jangan Main Petak Umpet di Jalur Cepat Whoosh

Next Post

Kongres Projo III : Ketidakhadiran Prabowo, Tamparan Simbolik bagi Jokowi

fusilat

fusilat

Related Posts

Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?
Feature

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih
Feature

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?
Economy

THE VELOCITY OF PURBAYA

November 2, 2025
Next Post
Kongres Projo III : Ketidakhadiran Prabowo, Tamparan Simbolik bagi Jokowi

Kongres Projo III : Ketidakhadiran Prabowo, Tamparan Simbolik bagi Jokowi

Janji Sejahtera Petani Gurem: Isapan Jempol di Ladang Kering

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Siluet Jokowi di Balik Laporan PDIP: Budi Arie, Musuh dalam Selimut yang Kini Diseret ke Meja Hukum
Feature

Ketika Budi Arie Mencampakkan Jokowi

by Karyudi Sutajah Putra
November 2, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Bukan Budi Arie Setiadi namanya kalau tidak...

Read more
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

THE VELOCITY OF PURBAYA

November 2, 2025
Penegakan Hukum Setengah Hati: Dari Inspeksi Purbaya hingga Bisnis Gelap Pakaian Bekas

Penegakan Hukum Setengah Hati: Dari Inspeksi Purbaya hingga Bisnis Gelap Pakaian Bekas

November 2, 2025
Siluet Jokowi di Balik Laporan PDIP: Budi Arie, Musuh dalam Selimut yang Kini Diseret ke Meja Hukum

Ketika Budi Arie Mencampakkan Jokowi

November 2, 2025
Pangsioenan yang Tak Mau Mati di Grup WhatsApp

Pangsioenan yang Tak Mau Mati di Grup WhatsApp

November 2, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...