Saat ini komunis sudah masuk hampir seluruh sendi bernegara bangsa Indonesia dengan terlihat pernyataan Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI.
“Sebagai orang intelijen yang sekarang sudah bebas bicara saya mengatakan bahwa, ancaman komunis itu bukan kebangkitan lagi, tapi sudah masuk hampir ke seluruh sendi bernegara kita,” kata mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) Letjen (Purn) Yayat Sudrajat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan saat menjadi saksi ahli terdakwa Anton Permana, Senin (10/1).
Yayat mengatakan, ideologi komunis tidak pernah mati walaupun PKI sudah dibubarkan oleh negara.
“Perlu dicatat, PKI boleh sudah dibubarkan. Namun yang namanya ideologi tidak akan pernah mati,” paparnya.
Komunis sudah masuk hampir seluruh sendi bernegara, kata Yayat berdasarkan pernyataan Ribka Tjiptaning yang mengaku bangga menjadi anak PKI.
“Atas pengalaman dan pengamatan saya sebagai mantan prajurit dan intelijen, di mana dengan bangkitnya China komunis saat ini. China mulai menggangu kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan,” jelas Yayat.
Selain itu, ia mengatakan, ada upaya pelemahan TNI secara sistematis sehingga memunculkan kecemburuan prajurit di tingkat bawah “Dalam dunia intelijen dan pertahanan ada yang disebut perang asimetris. Atau istilah Pak Gatot ketika jadi Panglima TNI dinamakan dengan Proxy War. Artinya, menurut pendapat saya, saat ini memang sedang terjadi “pendegradasian” atau pelemahan peran TNI secara sistematis.
“Yang menimbulkan kecemburuan di tataran prajurit bawah. Ini semua ibarat api dalam sekam, tinggal pemantik maka akan berbahaya dampaknya,” pungkasnya.