Kontributor : Firdaus Abdul Rahim.
Makassar-Fusilatnews – Dewan Pengurus Daerah Persatuan Tunanetra Indonesia (DPD PERTUNI) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar peringatan White Cane Awareness Day dengan tema “Tongkat Putih dalam Pembangunan Ekonomi Digital yang Inklusif.” Acara tersebut berlangsung baru-baru ini, di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, yang dihadiri oleh perwakilan dari dinas kesehatan, dinas koperasi, dinas sosial, serta berbagai organisasi disabilitas.
Acara dimulai dengan serangkaian kegiatan, termasuk sambutan dari Ketua DPD PERTUNI Sulsel, Yoga Indar Dewa, serta Gubernur Sulawesi Selatan, diikuti dengan pemutaran film perjalanan DPD PERTUNI Sulsel dan pembacaan doa. Dalam sambutannya, Yoga mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang hadir untuk memperingati Hari Tongkat Putih Internasional.
“Kegiatan ini akan diisi dengan talkshow yang membahas perkembangan ekonomi dalam lingkup disabilitas, khususnya tunanetra,” ungkap Yoga. Ia juga menyoroti fokus PERTUNI selama dua tahun terakhir dalam meningkatkan ekonomi penyandang tunanetra, terutama setelah banyaknya usaha tunanetra yang terdampak pandemi COVID-19, seperti usaha pijat yang harus ditutup.
Lebih lanjut, Yoga menekankan pentingnya pelatihan keterampilan di luar bidang terapi pijat, seperti pelatihan kewirausahaan, dengan harapan pemerintah dapat membantu mengembangkan keterampilan ini. “Kami ingin mengeksplorasi hal-hal yang lebih luas daripada sekadar pijat. PERTUNI berharap pemerintah bersedia berdiskusi dengan kami untuk membahas apa yang perlu dilakukan,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Dr. M. Ishaq Iskandar, M.Kes, M.M., M.H., yang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan wujud dukungan dan komitmen terhadap penyandang disabilitas. “Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak disabilitas dengan pelayanan yang inklusif dan kebijakan yang ramah terhadap semua lapisan masyarakat,” ucapnya.
Dr. Ishaq juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kemandirian dan partisipasi aktif para penyandang disabilitas dalam pembangunan daerah maupun nasional. Ia menegaskan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan sosial yang inklusif.
Acara ditutup dengan foto bersama antara para peserta dan tamu undangan, menandai peringatan Hari Tongkat Putih yang sarat makna dan komitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Sulawesi Selatan.