• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Kongres Projo III : Ketidakhadiran Prabowo, Tamparan Simbolik bagi Jokowi

Ali Syarief by Ali Syarief
November 2, 2025
in Feature, Tokoh/Figur
0
Kongres Projo III : Ketidakhadiran Prabowo, Tamparan Simbolik bagi Jokowi
Share on FacebookShare on Twitter

FusilatNews – Kongres III Projo yang digelar pada 1–2 November 2025 semula diharapkan menjadi ajang reuni politik dua figur besar: Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Namun, dua-duanya tidak hadir. Jokowi dikabarkan berhalangan karena anjuran dokter untuk beristirahat, sementara Prabowo memilih untuk tidak datang meski telah menerima undangan resmi.

Sekilas, ini tampak seperti kebetulan. Namun bagi yang membaca tanda-tanda politik, ketidakhadiran Prabowo justru menjadi pesan simbolik yang keras — sebuah tamparan elegan terhadap Jokowi dan para relawan Projo yang masih bernafas dalam semangat kultus individu.


Projo: Organisasi yang Kehilangan Arah

Projo didirikan sebagai wadah relawan pendukung Joko Widodo ketika ia masih menjabat sebagai Presiden. Namun kini, setelah Jokowi tak lagi berada di tampuk kekuasaan, organisasi ini kehilangan arah ideologis. Ia tidak lagi berperan sebagai gerakan kebangsaan, melainkan sekadar perpanjangan nostalgia politik terhadap figur yang sudah tidak memiliki posisi konstitusional.

Menjadikan kongres sebagai ajang glorifikasi terhadap seorang mantan presiden bukanlah ekspresi demokrasi, melainkan bentuk pelestarian primordialisme politik. Jika dibiarkan, semangat semacam ini berpotensi merusak kedewasaan demokrasi dan menanamkan benih fanatisme terhadap individu, bukan terhadap nilai-nilai kebangsaan.

Baca : https://fusilatnews.com/prabowo-tak-layak-hadiri-projo-presiden-tak-boleh-legitimasi-kultus-individu/


Prabowo dan Politik Diam yang Menohok

Keputusan Prabowo untuk tidak menghadiri kongres tersebut bukan tindakan tanpa makna. Sebagai Presiden, ia memahami bahwa hadir di forum yang berakar pada kultus individu akan menimbulkan tafsir publik bahwa ia ikut melestarikan pola fanatisme personal yang dulu mewarnai politik era Jokowi.

Sebaliknya, dengan tidak hadir, Prabowo menegaskan batas antara politik kenegaraan dan politik relawan. Ia memilih berdiri di atas kepentingan nasional, bukan tunduk pada romantisme masa lalu. Sikap ini adalah bentuk koreksi moral terhadap praktik politik yang kerap menuhankan tokoh, bukan menegakkan sistem.


Ketidakhadiran Jokowi: Simbol Pudarnya Wibawa

Ironisnya, Jokowi sendiri juga tidak hadir. Alasan kesehatan yang disampaikan ajudannya memang terdengar manusiawi, namun dalam bahasa politik, ketidakhadiran Jokowi di rumah relawannya sendiri menandakan pudarnya wibawa dan daya magnet politiknya.

Ia memilih berbicara lewat video, bukan berdiri langsung di hadapan massa yang dulu mengangkatnya. Absennya Jokowi dan ketidakhadiran Prabowo menjadikan Kongres III Projo sekadar panggung nostalgia — tempat di mana gema masa lalu bergaung tanpa substansi.


Tamparan Simbolik bagi Jokowi

Ketidakhadiran Prabowo adalah tamparan simbolik terhadap Jokowi. Tanpa satu kalimat pun, Prabowo menunjukkan bahwa ia tidak akan melanjutkan politik berbasis loyalitas personal. Ia menolak mewarisi gaya kepemimpinan yang membiarkan relawan tumbuh menjadi alat kultus individu.

Sikap itu sekaligus menunjukkan arah baru politik nasional: bahwa seorang Presiden seharusnya berdiri di atas semua golongan, bukan menjadi simbol bagi satu kelompok yang menuhankannya.


Penutup

Ketidakhadiran Prabowo di Kongres Projo bukan sekadar absensi, melainkan pernyataan politik dalam diam — bahwa politik Indonesia harus kembali kepada rasionalitas, bukan romantisme personal.

Bagi Jokowi, momen ini adalah pengingat: warisan sejati seorang pemimpin bukanlah barisan relawan yang mengagungkan namanya, melainkan bangsa yang tetap bersatu tanpa perlu terus menyebut namanya.


 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

DITAWUR atau DIADILI?

Next Post

Janji Sejahtera Petani Gurem: Isapan Jempol di Ladang Kering

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?
Feature

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih
Feature

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?
Economy

THE VELOCITY OF PURBAYA

November 2, 2025
Next Post

Janji Sejahtera Petani Gurem: Isapan Jempol di Ladang Kering

Projo Ganti Logo: Gelandangan Politik di Era Prabowo

Projo Ganti Logo: Gelandangan Politik di Era Prabowo

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Siluet Jokowi di Balik Laporan PDIP: Budi Arie, Musuh dalam Selimut yang Kini Diseret ke Meja Hukum
Feature

Ketika Budi Arie Mencampakkan Jokowi

by Karyudi Sutajah Putra
November 2, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Bukan Budi Arie Setiadi namanya kalau tidak...

Read more
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

THE VELOCITY OF PURBAYA

November 2, 2025
Penegakan Hukum Setengah Hati: Dari Inspeksi Purbaya hingga Bisnis Gelap Pakaian Bekas

Penegakan Hukum Setengah Hati: Dari Inspeksi Purbaya hingga Bisnis Gelap Pakaian Bekas

November 2, 2025
Siluet Jokowi di Balik Laporan PDIP: Budi Arie, Musuh dalam Selimut yang Kini Diseret ke Meja Hukum

Ketika Budi Arie Mencampakkan Jokowi

November 2, 2025
Pangsioenan yang Tak Mau Mati di Grup WhatsApp

Pangsioenan yang Tak Mau Mati di Grup WhatsApp

November 2, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist