• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Crime

KPK, Jangan Main Petak Umpet di Jalur Cepat Whoosh

Damai Hari Lubis - Mujahid 212 by Damai Hari Lubis - Mujahid 212
November 2, 2025
in Crime, Feature
0
Dasar Berfikir Jokowi Salah Mindset – Yang Rugi Rakyat – Yang Rusak Negara
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)

Komisi Pemberantasan Korupsi tampaknya sedang kehilangan arah. Dalam kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh, lembaga antirasuah itu memilih diam seribu bahasa. Nama-nama pihak yang sudah diperiksa dirahasiakan, dengan alasan perkara masih di tahap penyelidikan.

Alasan ini terdengar rapi secara diplomatik, tapi rapuh di hadapan hukum. KUHAP tidak pernah melarang penyidik menyampaikan informasi pada tahap penyelidikan—apalagi sekadar menyebut inisial. Justru, keterbukaan merupakan bagian dari asas good governance yang wajib dipegang oleh setiap penyelenggara negara. Transparansi bukan pilihan etis, tapi kewajiban yuridis.

Baik KUHAP, Undang-Undang Polri, Undang-Undang KPK, maupun Tipikor, semuanya berpijak pada prinsip akuntabilitas. Bahkan, keterbukaan informasi semacam ini tidak melanggar Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi ataupun Keterbukaan Informasi Publik, selama tidak menyangkut rahasia pertahanan negara. Jadi, alasan untuk menutup-nutupi nama para terperiksa dalam kasus yang sudah jadi bahan omongan publik nasional ini, jelas tidak berdasar.

Apalagi, proyek Whoosh bukan proyek seumur jagung. Ia berstatus proyek strategis nasional, dengan dana jumbo dan aroma kepentingan politik yang kental. Sejak awal, publik sudah mencium sesuatu yang tidak wajar: pembengkakan biaya, kontrak tak transparan, hingga dugaan adanya intervensi kekuasaan.

Aroma itu makin menyengat setelah beberapa tokoh penting bicara. Purbaya, misalnya, memberi isyarat adanya kejanggalan keuangan. Mahfud MD—mantan Menkopolhukam dan orang dekat Jokowi—menambah bumbu dengan pernyataan bernada kritik. Media menulisnya, publik membicarakannya, dan KPK? Justru memilih menutup telinga dan menutup nama.

Sikap bungkam itu menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang sebenarnya sedang dilindungi? Kalau alasan KPK adalah kehati-hatian, seharusnya mereka paham, asas presumption of innocence (praduga tak bersalah) justru mengizinkan keterbukaan tanpa menghakimi. Menyebut nama seseorang yang masih diperiksa bukan berarti menuduhnya bersalah—hukum sudah menjaminnya.

Tapi KPK memilih jalan lain. Mereka mengundang publik untuk menebak-nebak, seperti permainan tebak buah manggis: manis di luar, entah busuk atau tidak di dalam. Maka, wajar jika publik kini sibuk berspekulasi—nama Jokowi, Luhut, Sri Mulyani, hingga Erick Thohir beredar dalam bisik-bisik politik. Dalam level lembaga, dugaan mengarah pada Polri, Kejaksaan, BPK, BPKP, bahkan KPK sendiri.

KPK lupa, menutup-nutupi bukan tanda integritas, tapi indikasi ketakutan. Ketertutupan justru meruntuhkan kepercayaan publik yang sudah menipis sejak lembaga itu kehilangan taring. Dulu, KPK menjadi simbol harapan, kini justru jadi bahan sindiran.

Lembaga antirasuah itu semestinya sadar: keterbukaan bukan ancaman bagi keadilan, tapi syarat agar keadilan bisa hidup. Semakin disembunyikan, semakin publik yakin ada yang busuk.

Kalau KPK masih ingin disebut penjaga moral hukum, hentikan permainan petak umpet di jalur cepat Whoosh. Karena publik bukan anak kecil yang bisa dibujuk dengan alasan prosedural. Transparansi adalah satu-satunya tiket agar KPK tidak tergelincir di rel ketidakpercayaan.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

KNPI Bersama Polri dan Menpora Rayakan Satu Abad Kebangkitan Pemuda

Next Post

DITAWUR atau DIADILI?

Damai Hari Lubis - Mujahid 212

Damai Hari Lubis - Mujahid 212

Related Posts

Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?
Feature

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih
Feature

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?
Economy

THE VELOCITY OF PURBAYA

November 2, 2025
Next Post
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya

DITAWUR atau DIADILI?

Kongres Projo III : Ketidakhadiran Prabowo, Tamparan Simbolik bagi Jokowi

Kongres Projo III : Ketidakhadiran Prabowo, Tamparan Simbolik bagi Jokowi

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Siluet Jokowi di Balik Laporan PDIP: Budi Arie, Musuh dalam Selimut yang Kini Diseret ke Meja Hukum
Feature

Ketika Budi Arie Mencampakkan Jokowi

by Karyudi Sutajah Putra
November 2, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Bukan Budi Arie Setiadi namanya kalau tidak...

Read more
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

THE VELOCITY OF PURBAYA

November 2, 2025
Penegakan Hukum Setengah Hati: Dari Inspeksi Purbaya hingga Bisnis Gelap Pakaian Bekas

Penegakan Hukum Setengah Hati: Dari Inspeksi Purbaya hingga Bisnis Gelap Pakaian Bekas

November 2, 2025
Siluet Jokowi di Balik Laporan PDIP: Budi Arie, Musuh dalam Selimut yang Kini Diseret ke Meja Hukum

Ketika Budi Arie Mencampakkan Jokowi

November 2, 2025
Pangsioenan yang Tak Mau Mati di Grup WhatsApp

Pangsioenan yang Tak Mau Mati di Grup WhatsApp

November 2, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Operasi Chaos: Benarkah Geng Solo Tumpangi Isu Papua untuk Guncang Prabowo?

Freeport: Tirai Dusta Jokowi yang Dibuka Purbaya

November 2, 2025
Jokowi Cawe-cawe, Prabowo Terima Kasih

Flag Fake vs Flag Fake: Strategi Prabowo Melawan Bayang-bayang Jokowi

November 2, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...