CULTURE JEPANG DAN QUR’AN
Seperti biasa, diakhir tahun ada kebiasaan untuk mengevaluasi diri. Apa yang telah dilakukan tahun ini, kemudian mensenandungkan harapan-harapan serta semangat untuk tahun baru yang akan datang.
Masyarakat Jepang, biasa melakukan apa yang disebut dengan Bonenkai. Yaitu hampir disetiap Perusahaan, atau organisasi, komunitas, melakukan pesta “Bonenkai” terutama menjelang hari-hari akhir tahun. Maksud yang terkandung didalamnya adalah, selain mensyukuri keberhasilan apa yang telah dilakukan setahun ini, juga membangun semangat baru untuk tahun yang akan datang. Shinnen (tahun baru).
Sebagian saudara Muslim kita, ada yang taboo untuk turut merayakan pergantian tahun, karena berbagai alasan. Bukan budaya Islamlah, tidak dicontohkan oleh Rosullah, dan macam-macam alasan lainnya .
Tentu saja.sikap seperti itu adalah hak mereka. Silahkan. Tapi ingat ada ayat qur’an yang bunyinya, sbb : “Yaa ayyuhaladziena amaanutaqullah wal tandzur nafsun maa qoddamat lighad”, Al-Hasyer 18.
Artinya hey orang-orang yang beriman, bertaqwallah kepada Allah dan lihatlah-evaluasilah-merenunglah atas apa-apa yang telah diperbuat untuk visi kedepan.
Ayat itu, menjelaskan relevansi perilaku evaluasi diri tadi. Tentu saja, ditahun baru Masehi pun, tidak ada masalah, karena ini untuk kemasalahatan diri kita. Kalender Islam, yaitu Hijriyah, yg hitungannya pada peredaran qomariyah (perjalanan Bulan) adalah kalender yg sudah lama digunakan oleh masyarakat China dan Jepang, jauh sebelumtahun Hijriyah diputuskan sebagai kalender umat Islam.