• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Ledakan di Rumah Tuhan: Ketika Bom Meledak di Masjid Sekolah

fusilat by fusilat
November 12, 2025
in Feature
0
Ledakan di Rumah Tuhan: Ketika Bom Meledak di Masjid Sekolah
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Fusilatnews — Suara ledakan terdengar keras dari arah masjid SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat pagi, 7 November 2025. Asap putih membumbung dari atap seng, diikuti teriakan siswa yang berhamburan keluar dari ruang kelas. Beberapa di antara mereka menangis panik. Di pelataran sekolah, sandal-sandal tercecer, mukena berserakan, dan pecahan kaca berserak di lantai masjid.

“Awalnya kami kira tabung gas meledak,” ujar Rizky Maulana, siswa kelas XII yang sedang berwudu saat suara dentuman itu terdengar. “Tapi setelah asap reda, kami lihat ada serpihan besi dan kabel berserakan di sekitar tempat imam.”

Polisi datang sekitar sepuluh menit kemudian. Garis kuning segera membentang di pintu masjid. Tim Gegana dari Brimob menyisir lokasi hingga petang, memastikan tak ada bahan peledak tersisa. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan paku, serbuk mesiu, dan potongan pipa logam berdiameter 5 sentimeter—bahan yang lazim digunakan untuk merakit bom rakitan skala kecil.


Remaja 17 Tahun dan Dunia Gelap Internet

Penyelidikan berlanjut hingga Sabtu malam. Aparat kepolisian mengamankan seorang pelajar laki-laki berusia 17 tahun, sebut saja A.R., siswa kelas XI. Dari rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, polisi menemukan sejumlah bahan kimia yang biasa digunakan untuk eksperimen sains—dan sebagian di antaranya tergolong bahan peledak jika dicampur dalam komposisi tertentu.

Kepala Polda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut, A.R. diduga kuat merakit bom itu sendiri dengan panduan dari internet. “Kami menemukan riwayat pencarian di laptop dan gawainya terkait perakitan bahan peledak, serta tautan menuju forum daring tertutup,” kata Karyoto dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/11).

Dari hasil interogasi awal, A.R. mengaku merakit perangkat itu “hanya untuk eksperimen.” Namun polisi belum menutup kemungkinan motif ideologis di balik tindakannya. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) turun tangan untuk menelusuri potensi keterkaitan dengan jaringan ekstremis yang menyasar remaja.

“Kami tidak bisa mengabaikan fakta bahwa pola radikalisasi kini menyusup lewat ruang digital yang mereka akses setiap hari,” ujar Deputi Pencegahan BNPT Ahmad Nurul Falah. “Remaja seperti A.R. bisa menjadi target empuk karena rasa ingin tahu yang besar, tapi tanpa pendampingan nilai.”


Alarm untuk Dunia Pendidikan

Kasus ini mengguncang komunitas pendidikan. Kepala sekolah SMA 72, Sri Wahyuni, mengaku kaget sekaligus tidak percaya. “Anaknya pendiam, tidak pernah membuat masalah, nilainya bagus,” katanya. “Tidak ada tanda-tanda bahwa ia menyimpan amarah atau pandangan ekstrem.”

Namun, di mata beberapa teman sekelasnya, A.R. dikenal sebagai remaja yang gemar bereksperimen di laboratorium. Ia kerap membawa komponen elektronik dan logam kecil ke sekolah. “Kami pikir dia cuma suka bikin alat sains,” ujar Rafi, teman sekelasnya. “Ternyata bahan-bahannya buat merakit bom.”

Psikolog pendidikan dari Universitas Indonesia, Dra. Rini Marlina, M.Psi, menilai peristiwa ini menjadi sinyal kegagalan sistem deteksi dini di sekolah. “Guru bimbingan konseling lebih banyak berurusan dengan nilai dan absensi ketimbang memahami perubahan psikologis anak,” katanya. “Padahal justru dari perubahan kecil—seperti penarikan diri, obsesi pada satu topik, atau kemarahan pada sistem—bisa terdeteksi bibit bahaya.”


Ruang Digital Tanpa Penjaga

Penelusuran Tempo menemukan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, banyak forum daring yang menargetkan anak muda dengan kemasan edukatif. Forum-forum itu menawarkan “eksperimen kimia”, “pembuatan kembang api rumahan”, atau “bahan bakar alternatif” sebagai kedok. Namun di baliknya, terselip narasi ekstrem yang mendorong kebencian terhadap negara, otoritas, bahkan agama lain.

Data BNPT menunjukkan bahwa sejak 2022, lebih dari 27 persen pelajar SMA dan mahasiswa pernah terpapar konten radikal secara daring. Sebagian besar mengaksesnya melalui platform media sosial populer dan grup tertutup yang menggunakan bahasa sains atau agama sebagai selubung.

“Radikalisme hari ini tidak selalu datang dari ceramah,” kata Sociolog digital, Damar Juniarto. “Ia datang dari algoritma yang memanjakan rasa ingin tahu remaja, menjerumuskan mereka langkah demi langkah ke dunia yang lebih gelap.”


Negara Datang Terlambat

Sejak kasus ledakan itu, pemerintah mulai bicara tentang penguatan pengawasan. Kementerian Pendidikan menyebut akan meninjau kembali sistem keamanan di sekolah. Tapi, menurut pengamat pendidikan Najeela Shihab, pendekatan keamanan semata tak cukup. “Masalahnya bukan hanya akses bahan berbahaya, tapi ketidakhadiran sistem pendidikan yang mampu menumbuhkan empati, nalar kritis, dan literasi digital,” ujarnya.

Tempo mencatat, dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah lebih banyak mengeluarkan kebijakan administratif—perubahan kurikulum, sistem zonasi, asesmen nasional—ketimbang memperkuat fondasi moral dan pemikiran kritis pelajar.

Akibatnya, ruang pendidikan menjadi bising oleh data dan nilai, tapi miskin makna. Sementara di luar pagar sekolah, algoritma internet menawarkan jawaban instan bagi kegelisahan anak muda.


Ledakan yang Tak Boleh Terulang

Masjid SMA 72 kini masih ditutup untuk umum. Di dinding luar, masih tampak jelaga hitam bekas ledakan. Sementara di halaman sekolah, papan bunga berjejer, berisi doa dan simpati dari alumni serta masyarakat sekitar.

Beberapa siswa kini memilih salat di aula kecil. “Kami masih takut kalau masuk masjid itu,” kata seorang siswi dengan suara pelan.

Ledakan yang mengguncang masjid itu mungkin hanya terjadi beberapa detik. Namun dampaknya bisa berlangsung bertahun-tahun—meninggalkan trauma di antara murid, guru, dan orang tua.

“Yang paling menakutkan bukan bomnya,” kata Rizky, murid yang pertama kali mendengar dentuman itu. “Tapi sadar bahwa pelakunya teman sendiri.”

Ledakan itu telah usai. Tapi luka sosial yang ditinggalkannya masih berdenyut. Ia menjadi pengingat keras: bahwa di balik layar gawai seorang anak, bisa tersembunyi dunia gelap yang sedang belajar meledak—dan sistem pendidikan kita belum siap menahannya.


 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Nikita : Live Streaming Jualan Produk dari Balik Jeruji Tahanan – Rutan Jadi Studio Siaran

Next Post

Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

fusilat

fusilat

Related Posts

Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers – Nutrisi Baru Demokrasi
Feature

Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers – Nutrisi Baru Demokrasi

November 12, 2025
Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025
Economy

Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

November 12, 2025
Nikita : Live Streaming Jualan Produk dari Balik Jeruji Tahanan – Rutan Jadi Studio Siaran
Crime

Nikita : Live Streaming Jualan Produk dari Balik Jeruji Tahanan – Rutan Jadi Studio Siaran

November 12, 2025
Next Post
Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers – Nutrisi Baru Demokrasi

Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers - Nutrisi Baru Demokrasi

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Hendardi: Fadli Zon Jangan Cari Sensasi
News

Penetapan Pahlawan Nasional Soeharto Perberat Beban Politik Prabowo

by Karyudi Sutajah Putra
November 10, 2025
0

Jakarta-Fusilatnews- - Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Soeharto sebagai salah satu pahlawan nasional. Berkaitan dengan itu, kata Ketua Dewan Nasional...

Read more
Ledakan Amunisi di Garut, Telan 9 Warga Sipil

Penerbitan Izin Keramaian oleh TNI Salahi UU dan Lampaui Kewenangan

November 9, 2025
Perseteruan Raja Jawa vs Roy Suryo dan Ketidakakuran Kasunanan Surakarta vs Kasultanan Yogyakarta

Perangkap Dua Arah: Jokowi dan Roy Suryo Saling Menjerat

November 8, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers – Nutrisi Baru Demokrasi

Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers – Nutrisi Baru Demokrasi

November 12, 2025
Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

November 12, 2025
Ledakan di Rumah Tuhan: Ketika Bom Meledak di Masjid Sekolah

Ledakan di Rumah Tuhan: Ketika Bom Meledak di Masjid Sekolah

November 12, 2025
Nikita : Live Streaming Jualan Produk dari Balik Jeruji Tahanan – Rutan Jadi Studio Siaran

Nikita : Live Streaming Jualan Produk dari Balik Jeruji Tahanan – Rutan Jadi Studio Siaran

November 12, 2025
Klarifikasi atas Narasi Sesat Terkait Organisasi Advokat Resmi di Indonesia

Klarifikasi atas Narasi Sesat Terkait Organisasi Advokat Resmi di Indonesia

November 12, 2025
Apa Kata Damai Hari Lubis Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka?

Apa Kata Damai Hari Lubis Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka?

November 11, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers – Nutrisi Baru Demokrasi

Jurnalisme Warga: Gelombang Kedua Kebebasan Pers – Nutrisi Baru Demokrasi

November 12, 2025
Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

Ekspor di Tengah Bayang Utang: Kilau dan Debu di Trade Expo Indonesia 2025

November 12, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist