Jakarta-Fusilatnews. – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yakin Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan berjalan aman jika personel TNI dan Polri bersikap netral. Hal ini disampaikan Mahfud ketika memberikan sambutan dalam Pengarahan Gerakan Literasi Digital yang turut dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023).
“Tadi saya sama Pak Panglima berbisik, ini kan yang penting TNI dan Polri tetap pada posisi netral. Insya Allah ini (Pemilu 2024) akan aman,” ujar Mahfud
Menurutnya, sikap netralitas TNI dan Polri dapat ditunjukkan keduanya terutama di ruang media maya yang acap kali muncul provokasi. Selain itu, Mahfud juga menyampaikan bahwa situasi jelang Pemilu 2024 hingga saat ini tetap aman. Ia menyebut situasi ini berbeda dengan Pemilu 2019 yang panasnya sudah terasa sejak tiga tahun sebelum waktu pelaksanaan. “Sekarang ini, pemilu tinggal delapan bulan tapi aman, alhamdulillah. Dulu tiga tahun sudah panas. Sekarang tinggal delapan bulan aman,” kata Mahfud.
Meski demikian, Mahfud memprediksi bahwa situasi ke depan tidak menutup kemungkinan akan panas. Oleh karena itu, Mahfud mengingatkan supaya prajurit TNI, baik istri maupun anaknya tetap menjaga sikap netralitasnya. Ia juga meminta para purnawirawan TNI turut berperan penting dalam menyukseskan pesta demokrasi tersebut. “Dan memastikan bahwa pemilu itu aman bagi pemilih,” imbuh Mahfud.
Ia bersyukur situasi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tetap aman. Menurutnya, situasi ini berbeda dengan Pemilu 2019 yang panasnya sudah terasa sejak tiga tahun sebelum waktu pelaksanaan.
“Sekarang ini, pemilu tinggal delapan bulan tapi aman, alhamdulillah. Dulu tiga tahun sudah panas. Sekarang tinggal delapan bulan aman,” kata Mahfud
Sajadah Meski demikian, Mahfud yang juga kini menjabat Plt Menkominfo ini memprediksi bahwa situasi ke depan tidak menutup kemungkinan akan panas.
Mahfud juga optimistis bahwa pemilu akan berjalan aman apabila TNI dan Polri benar-benar memposisikan dirinya sebagai pihak yang netral. “Terutama di dalam menjaga lalu lintas digital yang banyak memprovokasi di tengah-tengah masyarakat yang secara digital belum terilterasi, tingkat literasinya rendah. Ini yang harus dijaga oleh TNI,” imbuh Mahfud.