POTRET BURAM AKHIR TAHUN
Mari kita beridiri pada alas konstitusi, yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Dari sana kemudian kita arahkan lensa padang kita kesemua arah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari angle ekonomi, tak pernah bisa melihat angka yg siginifikan naik. Malah sebaliknya tidak pernah mencapai garis titik tuju. Selalu dibawah hasrat. Bahkan pernah hingga minus 3.5%.
Kinerja team regime dan obstakel dari luar, telah menghempas mimpi dan harapan, menjadi nightmare utang yang sudah pada titik didih, yang telah diingatkan oleh BPK.
Lalu, bila berpindah pada angel Politik. Ini bak badai dan beliung yang telah memporak porandakan system kekuasaan. MA telah membatalkan imunitas Program kerja covid 19 dari pintu tertutup audit, menjadi harus dibuka. UU Cipta Kerja sebagai perjuangan konspirasi dan kolaborasi dari koalisi Partai di Legislative dan Executive, dinyatakan oleh MK inkrah sebagai inkonstituional.
Beberapa siluet juga seperti ada penampakan terrorist lagi. Ya penampakan, karena tak pernah muncul di Pengadilan dan ada korban yang terbunuh karena ulahnya. Inherent dg itu, Islam phobia juga masih berhembus dari nafas-nafas para buzzers itu.
Polarisasi dalam kehidupan social, juga mengemuka. Jargon Kadrun dan Kecebong, sepertiada yang sedang memelihara. Dibentur-benturkan supaya bisa membungkan dan menutup mata, apa yang sedang terjadi eror pada perjalanan regime.
Ancaman lain, adalah justru bubarnya koalisi partai yang selama ini, menjadi alat otoriterisasi regime, dengan bermunculannya para Ketum Partai menyatakan dirinya melalui baliho-baliho untuk Nyapres 2024.
Ketum Partai yang berinitial AH, skandalnya 2013, tapi kemudian mulai dimunculkan menjelang tahun panas ini. Cak Imin igin PT iu 5%. Ini kata lain, selfi pada partainya, supaya bisa nyapres tanpa koalisi dg yg lain. Ini semua protret nyata dinatara para ketum2 partai, sedang mencari celah untuk menjegal dan memenggal Hasrat nyapres, lalu nanti rujuk lagi ketika saling membutuhkan.
Korupsi dalam berbagai bentuknya, menjadi semakin transparan bahwa heboh duet LBP dan ET ats skandal PCR, adalah intervensi kekuasaan untuk berbisnis.
Kadung PPKM akhir tahun, karena Natal dan Tahun baru, akan dicabut, menjadi dilematika sendiri ketika teleh diketemukan korban terpapar virus variant baru Omicron.