Pezeshkian membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pesan yang dia tujukan kepada Haniyeh pada hari Rabu sebagai cara untuk menanggapi ucapan selamat sebelumnya dari pemimpin gerakan perlawanan Palestina atas kemenangannya dalam pemilihan presiden putaran kedua Republik Islam.
Tehran – Presstv – Fusilatnews – Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian meyakinkan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tentang kemenangan akhir Palestina dalam menghadapi perang genosida rezim Israel terhadap Jalur Gaza.
Pezeshkian membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pesan yang dia tujukan kepada Haniyeh pada hari Rabu sebagai cara untuk menanggapi ucapan selamat sebelumnya dari pemimpin gerakan perlawanan Palestina atas kemenangannya dalam pemilihan presiden putaran kedua Republik Islam.
“Saya yakin, di bawah naungan rakyat Palestina yang menentang dan ketabahan bersejarah Gaza yang tertindas dan kuat, serta ketekunan heroik para pejuang perlawanan Palestina dalam perang yang sedang berlangsung, kemenangan dan kemenangan ilahi akan diberikan kepada Palestina tercinta. ,” tulis Pezeshkian.
Rezim telah melancarkan perang sejak 7 Oktober setelah Badai Al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan oleh gerakan perlawanan Gaza, yang menyebabkan ratusan orang ditawan.
Perang sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 38.240 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan, anak-anak, dan remaja.
Kelompok perlawanan di Gaza telah berjanji untuk mempertahankan wilayah pesisir dengan seluruh sumber daya yang mereka miliki, dan menyatakan bahwa tidak mungkin menghilangkan perlawanan dari kekuasaan wilayah Palestina.
Pezeshkian juga menjanjikan “dukungan penuh” dari Republik Islam untuk bangsa Palestina yang tertindas “sampai semua cita-cita dan hak-haknya terwujud serta pembebasan kota mulia al-Quds” dari pendudukan Israel.
Dukungan tersebut, katanya, sejalan dengan “tujuan luhur” Revolusi Islam di negara tersebut dan dalam kerangka mendiang pendiri Republik Islam, cita-cita Imam Khomeini, dan arahan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.