Jakarta-Fusilatnews — Forum Alumni Kohati (FORHATI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2025 dengan berbagai agenda strategis yang menyoroti peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Kegiatan diawali dengan Seminar Kebangsaan bertema “Peran Puan untuk Indonesia Maju dan Sejahtera” yang diselenggarakan di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, pada 24 Mei 2025.
Ketua Presidium FORHATI Nasional, Jamilah Abdul Gani, membuka kegiatan yang difasilitasi oleh Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, yang juga merupakan alumni GPII. Hadir sebagai panelis dalam seminar tersebut antara lain, Prof. Siti Zuhro (peneliti senior LIPI), Hj. Lena Maryana Mukti (Duta Besar RI untuk Kuwait), dan Hetifah Sjaifuddin (anggota DPR RI). Acara turut disambut oleh Zulkifli Arse yang mewakili Presidium KAHMI Nasional, Saan Mustopa.
Rangkaian kegiatan Rakornas dilanjutkan keesokan harinya, 25 Mei 2025, di Hotel D’Arcici, Cempaka Putih, Jakarta. Agenda utama hari kedua adalah sosialisasi program Koperasi Merah Putih dan Asta Cita Presiden, yang disampaikan oleh Fery Juliantoro dan Prof. Dr. H. Ujang Komarudin, Tenaga Ahli Kepresidenan.
FORHATI juga meluncurkan platform literasi digital berupa website resmi yang terintegrasi dengan media sosial seperti Instagram dan TikTok. Peluncuran ini dilakukan oleh Asmirah, perwakilan FORHATI dari Papua.
Dalam pemaparan program kerja, Jamilah mengungkapkan bahwa FORHATI akan fokus pada pelatihan ketahanan pangan di Kawasan Timur Indonesia melalui kerja sama (MoU) dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu, FORHATI juga menjadi pendamping kader koperasi desa serta melakukan audiensi dengan Kementerian Agama. Program strategis lainnya termasuk penandatanganan MoU dengan BKKBN untuk membina dan mengantisipasi pernikahan sedarah serta isu LGBT, kunjungan kerja ke Batam, dan kerja sama dengan BPJS, Jaminan Sosial, BPOM, serta Badan Gizi Nasional.
Jamilah menyampaikan rasa syukur atas terdaftarnya FORHATI Jawa Barat di Kesbangpol, meskipun mengakui padatnya agenda Rakornas tidak disertai rundown yang baku. Ia berharap kesinambungan kepemimpinan bisa dilanjutkan oleh Anita sebagai Korpres berikutnya.
Presidium FORHATI Nasional, Cut Emma, yang hadir terlambat, mengapresiasi capaian kepengurusan Jamilah yang berhasil menghadirkan perwakilan dari 25 Majelis Wilayah dari total 34 wilayah se-Indonesia. Ia juga mengenang aksi tanggap bencana banjir di Cianjur yang dilakukan sebelum pelantikan dirinya, bersama senior FORHATI Hanifah Husein.
Hanifah, Koordinator Dewan Penasehat FORHATI dan tokoh nasional asal Jawa Timur, menekankan pentingnya positioning FORHATI sebagai ormas perempuan yang beranggotakan para sarjana. Ia mengungkapkan bahwa FORHATI sempat diajak bergabung ke Kowani, namun belum menemukan posisi tawar yang tepat.
Namun, Hanifah juga mengkritisi kelemahan organisasi, antara lain belum terdaftarnya FORHATI di Kemendagri dan belum menjadi anggota BMOIWI (Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia), yang menyebabkan terbatasnya akses terhadap anggaran APBN. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum optimal karena kurangnya sinergi dan inovasi.
“FORHATI harus ubah pola pikir menjadi super team, berani ambil risiko, dan manfaatkan teknologi digital. Cari operator, admin, dan sekretaris eksekutif yang andal,” pesan Hanifah.
Ia juga mendorong FORHATI untuk secara aktif merekomendasikan penolakan terhadap pernikahan sedarah dan merespons serius persoalan LGBT. “Anggota LGBT mencapai 32.000 dan belum bisa dijerat hukum. Ini harus menjadi perhatian,” tegasnya.
Selain itu, FORHATI juga memperkenalkan inisiatif bisnis berbasis lingkungan dengan penanaman mangrove dalam kerja sama bersama Museum Rekor Indonesia (MURI).
Sejumlah tokoh turut hadir dalam Rakornas ini, di antaranya Ida Nazar, Tati Hartimah, Suhamah, Ningrum, Sri Nova K, Gefarina, Ati Taufik, Yose Nora, Hapsah, Sekjen KAHMI Syamsul Qomar, M. Bahri, dan Yunasdi.
Menariknya, Rakornas FORHATI 2025 ini berlangsung bertepatan dengan Kongres HMI ke-34 di Riau yang dijadwalkan pada 25 Mei 2025, yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Presidium KAHMI Nasional Rifqinizamy, dan Ketua DPD RI Tamsil Linrung.


























