• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Ijazah Jokowi: Bom Waktu yang Siap Meledak di Panggung Politik Nasional

It is just a matter of time

Damai Hari Lubis - Mujahid 212 by Damai Hari Lubis - Mujahid 212
September 11, 2025
in Feature, Politik
0
Di Balik Ketakutan Jokowi: Ijazah, Aktivis, dan Ancaman Konsensus Nasional
Share on FacebookShare on Twitter

Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)

Perihal ijazah S-1 Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM — apakah asli atau palsu — ibarat bom waktu. Kenapa demikian? Karena keberadaan selembar ijazah itu telah menjadi Sengketa Besar antara ratusan juta warga negara Indonesia versus sosok yang pernah menduduki kursi Presiden RI, Joko Widodo. Implikasinya bisa menjelma menjadi berbagai macam delik yang menggerus integritas politik sekaligus hukum di negeri ini.

Sebagian publik hingga kini masih meragukan keaslian ijazah tersebut. Fakta keraguan itu terbukti ketika pada 2023, PN Jakarta Pusat menerima gugatan yang diajukan oleh Bambang Tri Mulyono (penulis Jokowi Undercover) bersama M. Hatta Taliwang, M. Taufik Bahauddin, Muslim Arbi, dan Rizal Fadillah. Gugatan itu disusun dengan konsep hukum yang saya rancang atas mandat TPUA (Tim Pembela Ulama dan Aktivis), dengan dasar Pasal 1365 BW tentang onrechtmatige overheidsdaad (perbuatan melawan hukum oleh penguasa).

Tak berhenti di pengadilan, TPUA juga melangkah ke jalur pidana dengan laporan resmi ke Dumas Mabes Polri pada 9 Desember 2024 terkait dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Jokowi.

Selanjutnya, TPUA merancang agenda investigasi ke UGM (15 April 2025) dan ke kediaman Jokowi (16 April 2025). Namun klarifikasi di UGM akhirnya dilakukan oleh Dr. Roy Suryo dan tim, yang mendapat konfirmasi dari pihak kampus bahwa ijazah itu “asli dan fisiknya berada pada Jokowi”. Anehnya, ketika TPUA menemui langsung Jokowi sehari kemudian, ia menolak memperlihatkan ijazah tersebut dengan alasan: “Nanti di pengadilan.”

Pertanyaan besar pun muncul: jika memang asli, mengapa enggan ditunjukkan?

Kronologi berikutnya justru semakin membingungkan. Laporan hukum berlanjut, Jokowi dan kelompok pendukungnya melaporkan balik, hingga lahirlah 12 terlapor dari kalangan TPUA dan Roy Cs. Kini, informasi A1 menyebut bahwa ijazah asli sudah disita Polresta Surakarta dan kini berada di Mabes Polri.

Sebagai pengamat, saya meyakini penyidik Polri pasti sudah melakukan uji digital forensik. Namun, hingga lebih dari sebulan hasilnya belum diumumkan. Logika sederhana: andai ijazah itu asli, tentu publikasi hasil uji sudah diumumkan, dan para terlapor sudah dijadikan tersangka. Justru diamnya aparat memperkuat dugaan: ada sesuatu yang tidak beres.

Di sinilah letak bom waktu itu. Ijazah S-1 Jokowi bukan sekadar dokumen akademik, melainkan remote control politik yang kini berada di genggaman kekuasaan. Kapan pun bisa “diledakkan”, dengan efek yang dapat mencabik-cabik fakta integritas Jokowi dan sekaligus mengguncang stabilitas politik nasional.

Pertanyaan seriusnya: apakah kekacauan politik belakangan ini merupakan efek dari bom waktu itu? Apakah penyitaan ijazah ini sengaja dipelihara sebagai senjata tawar-menawar antar elit, semacam win-win solution pragmatis, namun dengan ongkos sosial yang ditanggung rakyat kecil?

Jika benar penegakan hukum hanya dijadikan instrumen kompromi politik di lingkar kekuasaan, maka tragedi yang menimpa rakyat — dari aksi brutal 25, 28, dan 29 Agustus hingga awal September 2025 — hanyalah pengorbanan sia-sia. Rakyat jadi korban, sementara elit terus bermain dengan detonator bom waktu yang mereka genggam.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Penangkapan Massal Agustus 2025: Kritik Komnas HAM pada POLRI

Next Post

Moralitas yang Hilang: Rahayu Saraswati Mundur, Gibran Bertahan

Damai Hari Lubis - Mujahid 212

Damai Hari Lubis - Mujahid 212

Related Posts

Harga Cabai hingga Beras Kompak Melonjak
Economy

Pangan: Soal Hidup-Mati Bangsa, Bukan Sekadar Urusan Perut

September 12, 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo Mengundurkan Diri dari DPR RI
Birokrasi

Moralitas yang Hilang: Rahayu Saraswati Mundur, Gibran Bertahan

September 11, 2025
Penangkapan Massal Agustus 2025: Kritik Komnas HAM pada POLRI
Birokrasi

Penangkapan Massal Agustus 2025: Kritik Komnas HAM pada POLRI

September 11, 2025
Next Post
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo Mengundurkan Diri dari DPR RI

Moralitas yang Hilang: Rahayu Saraswati Mundur, Gibran Bertahan

Harga Cabai hingga Beras Kompak Melonjak

Pangan: Soal Hidup-Mati Bangsa, Bukan Sekadar Urusan Perut

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Aduan Kemhan terhadap Tempo ke Dewan Pers Ancam Demokrasi dan Kebebasan Pers
Birokrasi

Aduan Kemhan terhadap Tempo ke Dewan Pers Ancam Demokrasi dan Kebebasan Pers

by Karyudi Sutajah Putra
September 12, 2025
0

Jakarta, Fusilatnews - Media adalah pilar demokrasi, sebagai manifestasi dari kebebasan berekspresi, yang salah satu elemen utamanya adalah kebebasan pers....

Read more
IPW Tuding Pemerintah Tidak Serius, Hanya  Seolah – olah Dalam Menindak Pelaku Judi Online

IPW Desak Polda Metro Jaya Hentikan Proses Hukum Aktivis Ferry Irwandi

September 10, 2025
Patroli Siber TNI Mengarah pada Represi Digital

Patroli Siber TNI Mengarah pada Represi Digital

September 10, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Aduan Kemhan terhadap Tempo ke Dewan Pers Ancam Demokrasi dan Kebebasan Pers

Aduan Kemhan terhadap Tempo ke Dewan Pers Ancam Demokrasi dan Kebebasan Pers

September 12, 2025
Harga Cabai hingga Beras Kompak Melonjak

Pangan: Soal Hidup-Mati Bangsa, Bukan Sekadar Urusan Perut

September 12, 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo Mengundurkan Diri dari DPR RI

Moralitas yang Hilang: Rahayu Saraswati Mundur, Gibran Bertahan

September 11, 2025
Di Balik Ketakutan Jokowi: Ijazah, Aktivis, dan Ancaman Konsensus Nasional

Ijazah Jokowi: Bom Waktu yang Siap Meledak di Panggung Politik Nasional

September 11, 2025
Penangkapan Massal Agustus 2025: Kritik Komnas HAM pada POLRI

Penangkapan Massal Agustus 2025: Kritik Komnas HAM pada POLRI

September 11, 2025
Pandangan Hindu : “Alam Bali Sudah Kotor”

Pandangan Hindu : “Alam Bali Sudah Kotor”

September 11, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Aduan Kemhan terhadap Tempo ke Dewan Pers Ancam Demokrasi dan Kebebasan Pers

Aduan Kemhan terhadap Tempo ke Dewan Pers Ancam Demokrasi dan Kebebasan Pers

September 12, 2025
Harga Cabai hingga Beras Kompak Melonjak

Pangan: Soal Hidup-Mati Bangsa, Bukan Sekadar Urusan Perut

September 12, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...