• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Quick Wins dan Politik Karitatif dalam Program MBG

fusilat by fusilat
September 20, 2025
in Feature, Politik
0
Quick Wins dan Politik Karitatif dalam Program MBG
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam politik Indonesia, quick wins menjadi semacam “jurus instan” untuk mencuri hati rakyat. Langkah cepat, manfaat langsung, dan kesan konkret menjadi senjata politik yang efektif. Masalahnya, strategi ini sering berhenti pada level permukaan: menutup rasa sakit tanpa mengobati penyakit. Fenomena ini kerap disebut sebagai politik karitatif—politik yang sibuk memberi bantuan sesaat tetapi gagal menyentuh akar masalah.

Quick Wins dalam MBG

Program MBG tampak tak lepas dari jebakan ini. Dengan berbagai inisiatifnya, MBG menghadirkan kebijakan yang mudah dirasakan masyarakat: bantuan tunai, subsidi, atau fasilitas instan yang dapat segera dipakai. Secara komunikasi politik, strategi ini berhasil: rakyat merasa diperhatikan, sementara pemerintah mendapat legitimasi sebagai pemimpin yang peduli.

Namun, di balik kesan positif itu, problem fundamental tetap tak terselesaikan. Pendidikan masih timpang, sektor pertanian tetap rapuh, lapangan kerja baru tak tumbuh signifikan, dan jurang kesenjangan melebar. MBG dengan quick wins-nya lebih mirip obat bius ketimbang terapi penyembuhan.

Jejak Era Jokowi: Politik Karitatif yang Menjadi Pola

Pola ini sebenarnya bukan hal baru. Era Jokowi sarat dengan pendekatan quick wins. Kita bisa melihatnya dari program bansos yang begitu masif, seolah menjadi jawaban segala persoalan. Setiap menjelang momentum politik, bantuan langsung digelontorkan, menciptakan citra “pemimpin merakyat.”

Padahal, bansos yang karitatif tidak memperkuat struktur ekonomi rakyat. Petani tetap harus impor pupuk, nelayan tetap tergantung cuaca, dan masyarakat miskin tetap bergantung pada bantuan berikutnya. Di sisi lain, proyek-proyek mercusuar seperti IKN juga bisa dibaca sebagai quick wins versi berbeda: pembangunan fisik yang dapat difoto, dipamerkan, dan dijual ke publik sebagai bukti kerja besar, meskipun meninggalkan pertanyaan soal relevansi dan beban utang negara.

Era Jokowi mengajarkan bahwa quick wins bisa menjaga stabilitas politik, tetapi gagal melahirkan fondasi yang kokoh bagi pembangunan jangka panjang.

MBG dan Tantangan Keluar dari Jebakan Karitatif

Jika MBG hanya menyalin pola Jokowi, ia akan mengulangi kesalahan yang sama: memperbanyak etalase politik tetapi miskin substansi. Rakyat butuh lebih dari sekadar dibantu—mereka butuh diberdayakan. Bantuan tunai bisa jadi perlu, tetapi harus diiringi dengan transformasi struktural: pendidikan yang merata, industrialisasi berbasis sumber daya lokal, serta kebijakan yang melindungi kepentingan rakyat banyak, bukan hanya elite dan kroni.

Penutup

Quick wins dan politik karitatif memang menggoda. Mereka cepat, instan, dan mampu dijual secara politik. Tetapi dalam jangka panjang, pola ini adalah jebakan. Program MBG berisiko hanya menjadi “tiruan” dari era Jokowi: sarat pencitraan, miskin transformasi.

Politik seharusnya tidak berhenti pada memberi “ikan” atau membangun monumen, melainkan menciptakan sistem yang membuat rakyat mandiri dan bermartabat. Jika tidak, MBG hanya akan menambah daftar panjang kisah politik instan Indonesia: penuh tepuk tangan, tetapi kosong makna.


 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Makan Bergizi Gratis: Populisme Instan yang Mengorbankan Anak

Next Post

Pertikaian Diametral Prabowo vs Jokowi: Antara Kesetiaan dan Otonomi Politik

fusilat

fusilat

Related Posts

Politik Medsos, “Gemoy,” dan Jebakan Rot Brain
Aya Aya Wae

Republik dalam ICU: Kok Bisa Kita Bilang Baik-Baik Saja?

September 22, 2025
Jebakan Politik : Jokowi “Plonga-plongo” Jangan Sampai Terulang pada Gibran
Birokrasi

Negara Ini “Sedang Sakit”: Bukan Sedang “Tidak Baik-Baik Saja”

September 22, 2025
Jokowi Dukung 2 Periode Prabowo Gibran – Ambisi yang Digerakkan oleh Rasa Cemas
Feature

Sehina-hina Jokowi “Ujub Politik” Mendahului Qodarullah

September 22, 2025
Next Post
Presiden Prabowo dan Peringatan Keras bagi Loyalis Jokowi: Tegas atau Hanya Retorika?

Pertikaian Diametral Prabowo vs Jokowi: Antara Kesetiaan dan Otonomi Politik

Hasan Nasbi, Mantan Kepala PCO, Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina

Hasan Nasbi, Mantan Kepala PCO, Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Yusril Ihza Mahendra Dipanggil ke Istana, Bahas Apa?
Birokrasi

Pernyataan Yusril Batal Bentuk TGPF Melawan Kehendak dan Suara Rakyat

by Karyudi Sutajah Putra
September 21, 2025
0

Jakarta, Fusilatnews - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra tentang batalnya pembentukan Tim Gabungan...

Read more
Militer Jaga Fasilitas Umum: Bandingkan dengan AS, Berbahaya dan Keliru

Militer Jaga Fasilitas Umum: Bandingkan dengan AS, Berbahaya dan Keliru

September 20, 2025
Yusril : Gugatan AMIN dan Ganjar Terlambat, Kini Gugatan Melawan MK, Bukan KPU

Hendardi: Pernyataan Yusril Soal TGPF, Sikap Pribadi atau Pemerintah?

September 19, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Politik Medsos, “Gemoy,” dan Jebakan Rot Brain

Republik dalam ICU: Kok Bisa Kita Bilang Baik-Baik Saja?

September 22, 2025
Jebakan Politik : Jokowi “Plonga-plongo” Jangan Sampai Terulang pada Gibran

Negara Ini “Sedang Sakit”: Bukan Sedang “Tidak Baik-Baik Saja”

September 22, 2025
Jokowi Dukung 2 Periode Prabowo Gibran – Ambisi yang Digerakkan oleh Rasa Cemas

Sehina-hina Jokowi “Ujub Politik” Mendahului Qodarullah

September 22, 2025
Pupuk Bersubsidi: Menjamin Kemakmuran Petani atau Menjerat Ketergantungan?

Pupuk Bersubsidi: Menjamin Kemakmuran Petani atau Menjerat Ketergantungan?

September 22, 2025
Jokowi, Mesin Kemenangan Prabowo

Bansos Era Jokowi : 45 Persen Tidak Tepat Sasaran, Setara Rp 14-17 Triliun

September 22, 2025
Di Bawah Bayang Machstaat: Kenapa Gugatan terhadap Gibran Pasti Ditolak

Di Bawah Bayang Machstaat: Kenapa Gugatan terhadap Gibran Pasti Ditolak

September 21, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Politik Medsos, “Gemoy,” dan Jebakan Rot Brain

Republik dalam ICU: Kok Bisa Kita Bilang Baik-Baik Saja?

September 22, 2025
Jebakan Politik : Jokowi “Plonga-plongo” Jangan Sampai Terulang pada Gibran

Negara Ini “Sedang Sakit”: Bukan Sedang “Tidak Baik-Baik Saja”

September 22, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...