• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

fusilat by fusilat
September 28, 2022
in Feature
24
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan
Share on FacebookShare on Twitter

FusilatNews- Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Prof Salim Said, menyebut bahwa saat ini kondisi partai politik di rezim Presiden Jokowi bukan lagi sebuah konsolidasi demokrasi. Ia menerangkan, sebesar 82 persen partai yang berada dalam parlemen merupakan bagian dari pemerintahan Jokowi, bukan sebagai oposisi.

Menanggapi hal itu, Salim pun menilai penggabungan para partai hingga menjadi gemuk ini merupakan konsolidasi kekuatan Jokowi. “Untuk proses politik Indonesia, menurut saya, itu bukan konsolidasi demokrasi, itu lebih merupakan konsolidasi kekuatan Jokowi,” kata Salim Said, ujarnya dilansir melalui kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored Kamis, 27 Januari 2022.

Dia menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut makin kuat, dan hal ini terbukti dengan terpilihnya keluarga Jokowi sebagai pemimpin daerah. Di antaranya Gibran Rakabuming Raka yang kini menjadi Wali Kota Solo, serta menantunya yang menjadi Wali Kota Medan.

Menurut Salim Said, semua perolehan kursi kepala daerah tersebut tidak mungkin dapat diraih jika bukan karena posisi Jokowi yang kuat. “Dan itu kan risikonya berat, apakah Jokowi bisa bertahan mempertahankan kekuatannya setelah dia mundur, selesai menjadi presiden?” ujarnya.

Dia mengatakan anak dan menantu Jokowi dapat menjadi Wali Kota Solo dan Medan disebabkan adanya dukungan dari partai-partai kekuatan politik. Intelektual politik militer ini menyatakan ini bukan contoh yang baik bagi demokrasi di Indonesia.

Pasalnya, seperti tercatat dalam sejarah, Indonesia baru saja melakukan sidang MPR dengan keputusan melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). “Lah kok kita punya presiden (yang) KKN-nya terang-terangan. Anaknya yang cuma punya pengalaman jual martabak jadi wali kota,” tutur Salim.

Selain itu, kabar karier politik menantu Jokowi yang mengisi jabatan sebagai Wali Kota Medan pun tidak pernah terdengar. “Itu bagi pendidikan politik Indonesia, konsolidasi seperti itu sangat melukai perjalanan demokrasi di Indonesia,” ucapnya.

Berita Update Lainnya Ikuti Kami Di Google News

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Duet Maut Pembangunan Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara

Next Post

Era ORBA ICOR cuma 3, era Jkw 6,5 Selisih 50%. Kok Bisa?

fusilat

fusilat

Related Posts

Birokrasi

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis
Cross Cultural

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025
Memahami Rasionalitas Ibadah Haji
Birokrasi

Haji Dan Umrah : Masa UU Diskriminatif?

October 24, 2025
Next Post
Era ORBA ICOR cuma 3, era Jkw 6,5 Selisih 50%. Kok Bisa?

Era ORBA ICOR cuma 3, era Jkw 6,5 Selisih 50%. Kok Bisa?

Kentut Menyebabkan Hancurnya Klan Samurai Besar Jepang, Berikut Kisahnya

Kentut Menyebabkan Hancurnya Klan Samurai Besar Jepang, Berikut Kisahnya

Comments 24

  1. Almizan Ulfa says:
    3 years ago

    biang penyakitnya itu ada dalam norma penetapan calon kepala daerah yang tidak dilaksanakan secara demokratis. Jika ini dilakukan, sangat mungkin sekali baik Gibran maupun Bobby sudah gagal lebih awal untuk dicalonkan dalam Pilkade itu.

    Reply
    • Parsaoran Nainggolan says:
      3 years ago

      Bukan salahnya Gibran dan Bobby. Bukan juga salah partai. Partai sudah benar mencalonkan Gibran dan Bobby, buktinya mereka menang.
      Terakhir, partai ternyata tak salah pilih karena kader pilihannya menjanjikan dan visional.

      Reply
      • Parsaoran Nainggolan says:
        3 years ago

        Salim Said sekarang bukanlah Salim Said ketika masih encer atau berlian otaknya. Salim Said sudah tua, daya cerna otaknya pasti menurun juga.
        Tapi, boleh juga karena terkontaminasi dengan oposan-oposan yang memendam sakit hati.
        Mudah-mudahan tidak karena dua-duanya, ya kan Pak Salim Said?
        Aku adalah salah seorang fans berat dan pengagummu.

        Reply
        • Abdoel says:
          3 years ago

          Pengamat atau oposan yah.
          Saya dulu kagum sama prof ini, tapi seiring usia yg nambah sepuh, wah jadi kurang respect, nalarnya turun.
          Jadi kepala daerah sekarang itu dipilih rakyat ( dimana KKN nya)bukan hasil pilihan Anggota dprd,kalo dulu zaman Orba ada anak jadi menteri, pilkada cukup di dprd.

          Reply
          • fusilat says:
            3 years ago

            Silahkan, itu hak anda. Terima kasih

      • Samuel siregar says:
        2 years ago

        Mungkin banyak belajar dulu pra

        Reply
  2. Jak moel says:
    3 years ago

    Setiap warga negara mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dalam Pemilu, terpilihnya anak Presiden dalam Pilkada atau Pileg dan Pilpres ditentukan oleh pilihan rakyat, bukan melalui musyawarah DPR atau DPRD, meski anak Presiden, kalau rakyat tidak suka, tak bakal terpilih. Tolong yang cerdas kalau mengaku Profesor Doktor ya. Komentarmu ga bermutu alias ga nalar

    Reply
    • Arudji Rahman says:
      2 years ago

      Dalam Demokrasi setiap warga negara yg memenuhi syarat UU, berhak memilih dan dipilih. Karena itu UU yg menjamin kesetaraan dalam kompetisi harus dibuat. Misalnya keluarga inti Presiden, Gubernur, Bupati, baru boleh mencalonkan diri setelah orang tuanya berhenti menjabat selang 1 periode. Hal ini untuk mencegah secara sistimik penyalahgunaan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan pencalonan keluarga inti pejabat negara tsb.

      Reply
      • fusilat says:
        2 years ago

        strongly agree

        Reply
        • Hamdan says:
          2 years ago

          As negara demokrasi nomor satu dunia,bapak George bush, anaknya bush junior sama sama jadi Presiden karena pilihan rakyat,apa salahnya Jokowi,jika rakyat Indonesia ttp dukung Jokowi vs karena sungguh sungguh membangun untuk rakyat.

          Reply
      • Yurinaldi says:
        2 years ago

        Bagaimana klo mereka bukan anak dan menantu Presiden, bisakah mereka semulus ini jd walikota? Ituyg dimaksudkan Prof. Salim Said, Mbah Gunawan Muh. Cobalah berpikir nalar dan hargai sepak terjang mereka. Anda blm apa2 sdh klaim mereka dipihak barisan sakit hati.

        Reply
  3. Farid says:
    3 years ago

    Iya betul keliatan bener KKN nya,l. Seharusnya sabar menunggu parpiurna jadi presiden. Biar bisa jadi contoh yg baik bagi demokrasi

    Reply
    • MMMOERMoer. Faried says:
      2 years ago

      Kasus Gibran sebagai tragedi KKN terbesar+tercanggih sepanjang RI. Dari kasus ini seharusnya dijadikan momentum untuk memperbaiki tata aturannya, memang ini pekerjaan besar dan harus.

      Reply
  4. Ahmad says:
    3 years ago

    Semoga Indonesia kedepan makmur sejahtera

    Reply
    • fusilat says:
      3 years ago

      Amiiin

      Reply
  5. Adi Setyanto says:
    3 years ago

    Buktinya kinerja mereka berdua juga bagus, dan disenangi rakyatnya.
    Profesor Salim Said pemikirannya tidak mengikuti perkembangan jaman, alias profesor yg jadul.

    Reply
  6. Adi Djati says:
    2 years ago

    Hehehe
    Mereka jadi walkot berkat goodie bag kok dibilang wajar ? 😂😂😂
    Mereka pun sejatinya tak punya pendukung , pendukung mereka ya pendukung berbayar !

    Reply
  7. tanto says:
    2 years ago

    prof yg krn faktor usia jadi nalar berpikirnya jadi menurun, sebelas dua belas lah kayak amin rais, yg milih rakyat wooii bapak bukan para pejabat, Lha rakyat di daerahnya yg milih koq anda yg sewoott, AHY aja nyalon gubernur pdhl anak mantan presiden lhaa masyarakat tdk menginginkan yaa kalah, si prof kurang kerjaan nih

    Reply
    • fusilat says:
      2 years ago

      Berargumen saja dengan alasan yang faktual. Nggak usah ad hominen. Kan bener anak dan menantu Jokowi, jadi waliokata krn anak presiden. Bisnisnya disokong oleh kekuasaan, masa kaya mendadak? AHY karena dia sebagai ketua Partai.

      Reply
  8. Sam mohode says:
    2 years ago

    Parah emang tidak beretika, budi pekerti dan rasa malu sdh pergi jauh dari indonesia

    Reply
  9. Samuel siregar says:
    2 years ago

    Lu yang jadul
    Memang Indonesia sedang tidak baik baik saja
    Contoh kawan ini lah

    Reply
  10. bagus service says:
    2 years ago

    mikirin pilpres , pilgub dll…
    pikirin diri sendiri aj dulu atuh enkong…
    setiap manusia itu…dekat sekali dengan yg namanya kematian..
    sudah siap blom kita di jemput kematian
    yg datang nya kita gak prnh tau…, kapan dan dimana …..

    Reply
  11. Edy says:
    2 years ago

    Makzulkan saja jokowi,sdh kkn,terang2an berpihak kepentingan keluarga drpd kepentingan negara,prestasinya apa?revolusi mental???pengen ketawa klo ingat slogan itu sekranga

    Reply
  12. Edy says:
    2 years ago

    Makzulkan saja jokowi,sdh kkn,terang2an berpihak kepentingan keluarga drpd kepentingan negara,prestasinya apa?revolusi mental???pengen ketawa klo ingat slogan itu sekrang1

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Korupsi Masuk Desa
Crime

Korupsi Masuk Desa

by Karyudi Sutajah Putra
October 22, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Mantovani mengungkap...

Read more
Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

October 21, 2025
Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

October 21, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025
Memahami Rasionalitas Ibadah Haji

Haji Dan Umrah : Masa UU Diskriminatif?

October 24, 2025
Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

October 24, 2025
Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati

Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati

October 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist