Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
Jagat politik tanah air kembali diguncang. Kali ini bukan oleh oposisi, melainkan dari dalam lingkaran kabinet sendiri. Ramai beredar kabar mengejutkan yang berasal dari anak Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Dalam unggahan di akun Instagram bernama Yudo Sadewa, tertulis narasi kontroversial:
“Alhamdulillah ayahku berhasil melengserkan Sri Mulyani, agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri.”
Pernyataan ini sontak menimbulkan kegaduhan publik. Pertanyaan pun mengemuka: apakah Sri Mulyani mengetahui dan menanggapi klaim yang menyeret namanya ini?
Tuduhan Serius Bernuansa Spionase
Dari kacamata hukum pidana, pernyataan tersebut bukan sekadar candaan. Ia merupakan tuduhan serius bahwa mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, adalah agen CIA. Jika benar, artinya Sri bukan hanya pejabat publik, melainkan sekaligus “komprador” asing yang potensial membocorkan rahasia keuangan negara kepada Amerika Serikat.
Spionase adalah tindak pidana berat dengan ancaman hukuman tinggi. Oleh sebab itu, informasi ini tidak bisa dipandang enteng.
BIN Tidak Boleh Diam
Informasi sensitif semacam ini seharusnya langsung menjadi perhatian Badan Intelijen Negara (BIN). Investigasi mendalam mutlak dilakukan untuk memastikan apakah tuduhan itu benar adanya atau hanya kabar bohong yang bisa memicu fitnah, polarisasi, hingga dimanfaatkan provokator untuk mendiskreditkan pemerintah yang sah.
Namun, jika benar tuduhan itu memiliki dasar, publik justru layak mempertanyakan efektivitas kinerja BIN. Mengapa selama ini dugaan kebocoran rahasia negara di sektor keuangan bisa luput dari radar intelijen?
Klarifikasi Publik adalah Keniscayaan
Dalam konteks ini, dua hal penting harus segera dilakukan:
- Sri Mulyani wajib memberi klarifikasi terbuka, elegan, dan transparan untuk mematahkan atau menguatkan kabar yang telanjur menyebar luas.
- Yudo Sadewa harus dimintai klarifikasi terkait keaslian akun Instagram dan kebenaran narasi postingan tersebut.
Meski unggahan itu kini sudah terhapus, jejak digitalnya sudah terlanjur menjadi konsumsi publik.
Pertanggungjawaban Moral Menkeu Purbaya
Di luar benar atau tidaknya tuduhan yang dilontarkan, fakta bahwa narasi ini muncul dari anak Menteri Keuangan baru tetap menjadi masalah serius. Dari sisi tanggung jawab moral, Purbaya tidak bisa lepas tangan begitu saja.
Seorang pejabat tinggi negara dituntut menjaga kehormatan jabatan, termasuk melalui perilaku keluarganya di ruang publik. Oleh sebab itu, Presiden Prabowo selayaknya mempertimbangkan pencopotan Purbaya demi menjaga stabilitas politik dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
Lebih baik posisi strategis Menteri Keuangan diisi oleh sosok yang kredibel, qualified, dan tidak membawa kegaduhan yang berpotensi mengganggu konsentrasi kerja kabinet.