• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Crime

Tawa Zulkifli, Sesal Bahlil, 442 Tumbal Hutan Sumatera

Karyudi Sutajah Putra by Karyudi Sutajah Putra
December 1, 2025
in Crime, News, Pojok KSP
0
Tawa Zulkifli, Sesal Bahlil, 442 Tumbal Hutan Sumatera
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta-Fusilatnews – Jumlah korban akibat rangkaian banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (1/12/2025), mencapai 442 orang tewas, dan 402 orang hilang. Penyebabnya? Apa lagi kalau bukan hutan gundul.

Padahal, 12 tahun lalu Harrison Ford, aktor kawakan asal Amerika, sudah memperingatkan Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan RI 2009-2014, bahwa hutan di Indonesia 80℅-nya sudah dieksploitasi untuk kepentingan komersial seperti tambang dan kebun kelapa sawit. Hutan yang sehat tinggal 18℅.

Namun, saat itu Zulkifli hanya tertawa kecil sambil menyampaikan permakluman bahwa Indonesia baru memulai demokrasi dan reformasi, berbeda dengan Amerika.

Mungkin yang dimaksud Zulkifli, angin demokrasi dan reformasi itulah yang membuat rakyat negeri ini bereforia dan bisa melakukan apa saja, termasuk membabat hutan sembarangan.

Sampai kemudian jabatan Menhut beralih ke Siti Nurbaya Bakar dan kini Raja Juli Antoni, kerusakan hutan Indonesia yang mencapai 80℅ itu tak kunjung teratasi. Akibatnya, bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda.

Kini, Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu masih bercokol di pemerintahan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan di Kabinet Merah Putih (KMP).

Ada pula seorang menteri lain yang menyampaikan pengakuan bersalah karena semasa menjadi pengusaha tambang dirinya kerap membabat hutan. Ketika kemudian ditunjuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), baik di era Joko Widodo maupun kini di era Prabowo Subianto, dirinya pun mensyaratkan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sebelum membuka tambang. Dialah Bahlil Lahadalia. Namun, langkah kecil Ketua Umum Partai Golkar itu tak berdampak signifikan. Hutan sudah terlanjur rusak.

Saat banjir bandang terjadi, kayu-kayu gelondongan ikut hanyut. Itulah bukti bahwa di hutan Sumatera masih terjadi penebangan liar secara masif.

Alhasil, tawa kecil Zulkifli Hasan dan pengakuan bersalah Bahlil Lahadalia kini telah berbuah atau menjelma menjadi banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Kalau sudah begini, lalu siapa yang harus bertanggung jawab?

Ah, seandainya tahun 2013 lalu Zulkifli Hasan bertindak cepat dan Bahlil Lahadalia pun tidak membabati hutan, mungkin banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera itu tak akan separah ini. Sedikitnya 442 orang meregang nyawa, dan 402 orang lainnya hilang entah ke mana. Mungkin mereka tertimbun tanah longsor. Ada pula yang hanyut terbawa banjir.

Cuma Mencekam di Medsos

Kepala BNPB Suharyanto menyatakan, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar hanya terlihat mencekam di media sosial (medsos), tidak demikian dengan kondisi di lapangan. Sebab itulah, ia menolak menetapkan bencana tersebut sebagai bencana nasional.

Menurut Suharyanto, sejauh ini baru ada dua bencana yang ditetapkan sebagai bencana nasional di Indonesia, yakni tsunami Aceh tahun 2004 dan Covid-19 tahun 2020.

Bagaimana bisa banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera yang telah menelan 442 korban tewas dan 402 korban hilang tak kunjung ditetapkan sebagai bencana nasional?

Lihatlah, sejumlah warga korban bencana di Tapanuli Tengah dan Sibolga sudah melakukan penjarahan di gudang Bulog dan minimarket. Mereka lapar. Mereka dahaga. Mereka tak punya apa-apa.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, pemerintah pusat punya kewenangan untuk menetapkan status dan tingkatan bencana.

Penetapan status dan tingkat bencana, apakah nasional ataukah daerah, didasarkan atas indikator yang meliputi jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan sarana dan prasarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana, dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

Sejauh ini, BNBP menetapkan status dan tingkatan bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera ini sebagai bencana daerah tingkat provinsi. Padahal sudah lintas provinsi, yakni Aceh, Sumut dan Sumbar.

Penetapan status bencana, apakah bencana nasional ataukah daerah akan berpengaruh pada bagaimana cara penanggulangannya dan berapa besar anggarannya. Di sinilah pentingnya status bencana nasional diterapkan pada bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar.

Ironisnya, Kepala BNPB Suharyanto justru menyatakan bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera hanya terlihat mencekam di medsos, tidak demikian dengan kondisi di lapangan.

Pertanyaannya, apakah video-video yang viral di medsos, termasuk yang berisi gambar kayu-kayu gelondongan yang terbawa banjir dan warga yang tertimbun tanah longsor itu cuma rekayasa dari pihak tertentu?

Ironis pula pernyataan Menhut Raja Juli Antoni bahwa kayu-kayu gelondongan yang terbawa arus banjir bandang bukan hasil pembalakan liar, melainkan pohon-pohon itu sendiri yang tumbang.

Kalau memang tumbang, mengapa kayu-kayu yang hanyut itu tanpa akar, bahkan terlihat rapi dan sudah terpotong-potong? Raja Juli, jangan bodohi rakyat negeri ini!

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Putri Politikus, Jiwa Seniman: Narasi Dinda Ghania di Era Instan

Next Post

BULOG Sumatra Utara Pastikan Stok Pangan di Gudang Sarudik Aman di Tengah Ketegangan Pascabanjir Sibolga-Tapteng

Karyudi Sutajah Putra

Karyudi Sutajah Putra

Related Posts

Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan
Crime

Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

December 4, 2025
Pasca Penanganan Banjir Sumatra, Diskursus Deforestasi Menggema ke Seluruh Dunia
Crime

Pasca Penanganan Banjir Sumatra, Diskursus Deforestasi Menggema ke Seluruh Dunia

December 4, 2025
Korban Tewas Tembus 753 Jiwa — Bencana Hidrometeorologi di Sumatra Memasuki Krisis Kemanusiaan
Bencana

Korban Tewas Tembus 753 Jiwa — Bencana Hidrometeorologi di Sumatra Memasuki Krisis Kemanusiaan

December 4, 2025
Next Post
BULOG Sumatra Utara Pastikan Stok Pangan di Gudang Sarudik Aman di Tengah Ketegangan Pascabanjir Sibolga-Tapteng

BULOG Sumatra Utara Pastikan Stok Pangan di Gudang Sarudik Aman di Tengah Ketegangan Pascabanjir Sibolga-Tapteng

Sanae Takaichi dan Tantangan Ekonomi Dua Kecepatan Jepang

Visa Makin Mahal, Mimpi ke Jepang Makin Jauh: Ketika Administrasi Jadi Tembok Baru bagi Warga Asing

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Presiden Prabowo, Waspada! Gejolak September Bisa Jadi Strategi Politik Tersembunyi
Feature

Mempresidenkan Prabowo Seumur Hidup

by fusilat
December 2, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Begitu suka citanya dikunjungi Prabowo Subianto, Bupati...

Read more
Tawa Zulkifli, Sesal Bahlil, 442 Tumbal Hutan Sumatera

Tawa Zulkifli, Sesal Bahlil, 442 Tumbal Hutan Sumatera

December 1, 2025
10 Perupa ASPEN “Menembus Batas”: Bukan Garis yang Menghalangi, Tapi Titik Mula untuk Melampaui

10 Perupa ASPEN “Menembus Batas”: Bukan Garis yang Menghalangi, Tapi Titik Mula untuk Melampaui

December 1, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
POLITIKUS PELACUR – PARTAI KOALISI JOKOWI BUBAR

POLITIKUS PELACUR – PARTAI KOALISI JOKOWI BUBAR

4
Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

December 4, 2025
Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

December 4, 2025
Pertanyaan Dunia: Mengapa Prabowo Tidak Mau Memutuskan Bencana Nasional?

Pertanyaan Dunia: Mengapa Prabowo Tidak Mau Memutuskan Bencana Nasional?

December 4, 2025
Swasembada Pangan: Jalan Kedaulatan yang Kian Terjal

Swasembada Pangan: Janji, Jalan Terjal, dan Keharusan untuk Berbenah

December 4, 2025
Hutan Tropis Indonesia Milik Dunia – “You have the power! Why don’t you stop it?”

Hutan Tropis Indonesia Milik Dunia – “You have the power! Why don’t you stop it?”

December 4, 2025
Pasca Penanganan Banjir Sumatra, Diskursus Deforestasi Menggema ke Seluruh Dunia

Pasca Penanganan Banjir Sumatra, Diskursus Deforestasi Menggema ke Seluruh Dunia

December 4, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

December 4, 2025
Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

December 4, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist