• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Aya Aya Wae

Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati

Ali Syarief by Ali Syarief
October 24, 2025
in Aya Aya Wae, Feature, Tokoh/Figur
0
Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati
Share on FacebookShare on Twitter

Dedi Mulyadi memang berbeda. Ia hadir di tengah rakyat, menyapa, membantu, dan menegakkan semangat gotong royong yang nyaris punah. Ia tak segan turun ke jalan, memungut sampah, menyantuni orang miskin, bahkan memikul beban warga dengan tangannya sendiri. Semua itu membuat banyak orang terkesan—dan wajar. Tapi di sisi lain, perilaku semacam itu mengundang satu pertanyaan mendasar:
Apakah itu akhlak seorang Gubernur, atau justru akhlak seorang Bupati?

Dalam kerangka pemerintahan, seorang Bupati atau Wali Kota adalah figur yang paling dekat dengan rakyat. Ia mengurusi hal-hal yang konkret dan langsung bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat: jalan desa rusak, anak putus sekolah, air bersih, sampah, kesehatan dasar, dan bantuan sosial. Dengan kata lain, akhlak Bupati adalah akhlak “mengurus rakyat.”

Ia adalah pelayan publik yang memegang tangan rakyat secara langsung. Ia hidup di tengah warga, menjadi penghubung antara negara dan kebutuhan manusia paling dasar. Dalam konteks ini, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi sangat sesuai dengan akhlak Bupati—dan barangkali, itulah mengapa ia begitu dicintai saat menjabat di Purwakarta.

Namun ketika seseorang bicara di level provinsi, maka cakrawalanya harus melebar. Seorang Gubernur tidak lagi hanya mengurusi rakyat satu per satu, melainkan mengatur sistem agar seluruh rakyat bisa terurus.
Akhlaknya bukan lagi “menyapu halaman” atau “menambal jalan,” tetapi membangun kebijakan makro agar kabupaten dan kota di bawahnya dapat melakukannya dengan baik.

Akhlak Gubernur adalah akhlak mengurus wilayah, bukan akhlak mengurus individu. Ia bekerja melalui perencanaan, regulasi, dan sinkronisasi kebijakan lintas daerah. Ia harus menyeimbangkan kepentingan kota besar dan pelosok desa, menata tata ruang, mengelola anggaran pembangunan, dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Gubernur yang baik tidak harus selalu tampil di depan kamera memeluk rakyat—tapi harus memastikan sistemnya bekerja sehingga rakyat tak perlu dipeluk untuk bisa hidup layak.

Perbandingan dengan Amerika: Mayor vs Governor

Dalam sistem Amerika Serikat, batas ini sangat jelas. Seorang Mayor (setara dengan Bupati/Walikota) adalah eksekutor lapangan. Ia menangani persoalan harian warga kota—mulai dari transportasi, kebersihan, hingga layanan publik dasar. Ia harus hadir, mendengar, dan bertindak cepat. Sementara Governor adalah kepala negara bagian—ia berpikir tentang arah pembangunan, kebijakan fiskal, hubungan antarwilayah, dan peran negara bagian dalam federasi. Ia tidak turun membagi sembako; ia memastikan tidak ada rakyat yang perlu disembaki.

Itulah bedanya sistem yang sehat: peran dibedakan, akhlak kepemimpinan disesuaikan dengan tanggung jawabnya.

Kritik untuk Dedi Mulyadi

Ketika Dedi Mulyadi berperilaku seperti Bupati padahal bermain di panggung provinsi, sesungguhnya ia terjebak dalam politik keramahtamahan yang populis. Ia menampilkan wajah kemanusiaan yang indah, tetapi tidak sedang berbicara dalam bahasa sistem. Padahal, provinsi tidak bisa diurus dengan empati semata; ia butuh strategi pembangunan, tata ruang yang berpihak, dan integrasi antarwilayah.

Menjadi Gubernur berarti naik satu level kesadaran: dari “mengurus rakyat” menuju “mengurus tatanan yang mengurusi rakyat.” Jika Dedi tidak beranjak dari gaya lama, maka yang ia lakukan bukan kepemimpinan strategis, melainkan nostalgia administratif—romantisme seorang Bupati yang gagal naik kelas.

Dan di sinilah tantangan terbesar para pemimpin daerah di Indonesia: mereka lebih suka dilihat peduli, daripada benar-benar mengubah sistem agar kepedulian itu tidak perlu lagi ditunjukkan.


 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sialnya bangsa Ini Memiliki Wapres Gibran – Wakil yang Tak Mampu Menjadi Bayangan Prabowo

Next Post

Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Birokrasi

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis
Cross Cultural

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025
Memahami Rasionalitas Ibadah Haji
Birokrasi

Haji Dan Umrah : Masa UU Diskriminatif?

October 24, 2025
Next Post
Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

Memahami Rasionalitas Ibadah Haji

Haji Dan Umrah : Masa UU Diskriminatif?

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Korupsi Masuk Desa
Crime

Korupsi Masuk Desa

by Karyudi Sutajah Putra
October 22, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Mantovani mengungkap...

Read more
Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

October 21, 2025
Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

October 21, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025
Memahami Rasionalitas Ibadah Haji

Haji Dan Umrah : Masa UU Diskriminatif?

October 24, 2025
Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

October 24, 2025
Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati

Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati

October 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...