• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Bencana

Banjir Bandang & Longsor Sumatra 2025: 442 Jiwa Tewas, 402 Masih Hilang — Tiga Wilayah Satu Luka

Ali Syarief by Ali Syarief
December 2, 2025
in Bencana, Feature
0
Banjir Bandang & Longsor Sumatra 2025: 442 Jiwa Tewas, 402 Masih Hilang — Tiga Wilayah Satu Luka
Share on FacebookShare on Twitter

Fusilatnews – Hujan tidak datang seperti tamu. Ia datang seperti palu, jatuh berulang, tanpa jeda, membentuk arus yang tak lagi bisa dipetakan sebagai “banjir biasa”. Di pegunungan Sumatra, air menyatu dengan tanah yang kehilangan daya cengkeram, meluncur menjadi banjir bandang yang dikawal longsor — dua kembar petaka yang bergerak serentak: menghapus jalan pulang, bahkan menghapus nama di daftar keluarga.

BNPB merilis angka paling getir: 442 orang meninggal, 402 lainnya masih hilang — belum ditemukan, belum tersentuh, belum membawa kabar. Jumlah ini belum bicara soal ruang isolasi desa-desa hulu yang tersobek dari peta bantuan, dari peta logistik, kadang bahkan dari peta perhatian publik.

Tiga Wilayah, Satu Luka

  • Sumatra Utara: 217 tewas, 209 hilang
  • Sumatra Barat: 129 tewas, 118 hilang
  • Aceh: 96 tewas, 75 hilang

Di balik angka, ada ironi yang lebih deras dari air itu sendiri: bencana terjadi justru di wilayah yang dulu disebut paru-paru ekosistem.


Hulu yang Dulu Hijau, Kini Rapuh

Penyebabnya tidak berdiri pada satu kaki. Ia tumbuh dari sejarah panjang yang jarang ditulis sebagai berita harian, tapi selalu meledak sebagai headline kematian:

  1. Curah hujan ekstrem berkepanjangan — intensitas yang tak pernah sempat diserap tanah.
  2. Topografi lereng curam dan aliran sungai berhulu tajam, membuat air turun tanpa kompromi.
  3. Hutan yang menyusut sebagai pelaku utama tanpa nama — ditebang oleh ekspansi lahan, industri ekstraktif, dan tata kelola ruang yang lebih sering berpihak pada izin, bukan pada risiko.

Ketika sungai menerima air tanpa hutan sebagai penahan, maka lembah dan pemukiman hanya menjadi terminal terakhir sebelum tragedi.


Evakuasi di Medan yang Terputus

Tim SAR menghadapi situasi yang bukan hanya sulit, tapi berubah setiap jam. Longsor baru terus lahir, jembatan putus memendekkan harapan, sementara lumpur dan gelondongan kayu menutup jejak korban yang tersisa.

Di beberapa desa, warga turun mencari sendiri — bukan karena mereka lebih berani dari SAR, tetapi karena banyak yang merasa negara datang setelah jasad lebih dulu diam.


Bencana Lain yang Tak Tercatat

Selain yang mati dan hilang, ada korban lain yang tidak masuk statistik:

  • Tanah pertanian rusak, ternak hanyut, rumah terkubur
  • Anak-anak tumbuh dengan memori suara air yang gemuruh, bukan dengan memori rasa aman
  • Keluarga mengungsi bukan dengan tas, tapi dengan nama yang berkurang

Di banyak posko, duka tidak menangis keras. Ia duduk. Diam. Karena kehilangan yang paling besar adalah yang tidak sempat berpamitan.


Seruan Perubahan: Jangan Bangun di Atas Hulu yang Sudah Hancur

Bencana 2025 harus dibaca sebagai tonggak: bahwa iklim bisa ekstrem, tapi dampak 10 kali lipat ekstrem karena lingkungan sudah dikhianati.

Mitigasi yang mendesak bukan lagi soal respon darurat, melainkan respon kebijakan:

  • Reboisasi dan perlindungan hulu sungai
  • ** revisi tata ruang berbasis risiko**
  • ** moratorium alih fungsi hutan di wilayah rawan**
  • ** peringatan dini yang benar-benar dini, bukan catatan setelah fakta kematian**

Karena pelajaran paling keras dari tragedi ini sederhana:

“Bukan banjir yang membunuh, tapi hulu yang kehilangan daya lindungnya.”


Penyebabnya? Bukan Hanya Hujan — Tapi Riwayat Panjang Pengkhianatan pada Ekosistem

Riset klimatologi, kesaksian warga, dan pola kejadian mengungkap satu hal:

Bencana ini terjadi karena tiga lapis faktor yang bertumpuk seperti kartu domino:

  1. Hujan ekstrem berkepanjangan, yang membuat tanah jenuh air dan sungai menerima debit jauh melebihi daya tampung normal.

  2. Topografi pegunungan dan sungai berhulu curam, yang mempercepat aliran air dari ketinggian, menciptakan gelombang air dadakan yang menjadi definisi banjir bandang itu sendiri.

  3. Hutan di banyak wilayah hulu telah kehilangan fungsinya, bukan karena ia menyerah, tapi karena ia dihilangkan. Alih fungsi lahan, minimnya area resapan, dan vegetasi yang menipis membuat air tak lagi punya “rem darurat”.

Dengan daya serap hilang, air hanya mengenal satu kata kerja: turun, menerjang, menghanyutkan.

Para pakar menyebutnya sederhana: “Ini bukan sekadar bencana alam. Ini akumulasi kerentanan ekologis.”
Bahasa lapangannya lebih lugas: airnya besar, hutannya kecil, tragedinya raksasa.


Medan Evakuasi: Labirin yang Menyulitkan, Memisahkan Hidup dan Mati

Tim SAR gabungan berhadapan dengan tantangan yang tidak bisa ditaklukkan dengan keberanian saja:

  • Jembatan dan jalan penghubung putus, membuat logistik dan personel harus memutar lewat rute berisiko tinggi.

  • Titik longsor baru masih bermunculan, sehingga pencarian korban sering terhenti demi keselamatan tim.

  • Material lumpur dan kayu gelondongan menutup sungai dan permukiman, mengubah peta pencarian menjadi teka-teki baru setiap hari.

  • Alat berat sulit masuk, sementara pencarian manual seperti mengorek jarum di tumpukan reruntuhan raksasa.

Di beberapa desa, warga bahkan lebih dulu melakukan pencarian sebelum bantuan datang — bukan karena mereka tak sabar, tetapi karena mereka merasa harapan terakhir sudah ada di tangan mereka sendiri.


Dampak Sosial: Ketika Korban Hilang, Yang Tersisa Adalah Negeri yang Trauma

Selain korban jiwa dan orang hilang, ada korban lain yang tidak masuk daftar:

  • Ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal

  • Sumber penghidupan lenyap di sektor pertanian, ternak, dan perdagangan lokal

  • Trauma generasi, terutama bagi anak-anak yang menyaksikan bencana datang seperti adegan yang tak seharusnya mereka lihat

Bencana tidak hanya memindahkan air — ia memindahkan keluarga ke posko, senyum ke wajah kosong, dan masa depan ke ruang tanya.


Masa Depan yang Dituntut Sekarang

Tragedi ini bukan bab penutup — ini bab peringatan.

Mitigasi tidak lagi bisa jadi rencana di kertas, ia harus jadi rencana di lereng, sungai, dan kebijakan:

  • Rehabilitasi hutan di hulu sungai dan lereng

  • Penataan ulang tata ruang berbasis risiko, bukan ekonomi semata

  • Penghentian pembangunan pemukiman di zona merah tanpa sistem perlindungan

  • Edukasi kebencanaan dari sekolah hingga desa

  • Sistem peringatan dini yang benar-benar memotong jeda antara hujan dan peringatan

Alam sudah memberi sinyal berkali-kali. 2025 memberi jawaban paling keras:
Jika hutan tak memeluk air, air akan menampar manusia.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Terbang ke Saudi, Putar-Putar Kuota—Yaqut Kapan Dipenjara, KPK?

Next Post

Mempresidenkan Prabowo Seumur Hidup

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin
Birokrasi

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

December 4, 2025
Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan
Crime

Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

December 4, 2025
Pertanyaan Dunia: Mengapa Prabowo Tidak Mau Memutuskan Bencana Nasional?
Bencana

Pertanyaan Dunia: Mengapa Prabowo Tidak Mau Memutuskan Bencana Nasional?

December 4, 2025
Next Post
Presiden Prabowo, Waspada! Gejolak September Bisa Jadi Strategi Politik Tersembunyi

Mempresidenkan Prabowo Seumur Hidup

Kapan Kita Berhenti Jadi Jongos di Rumah Sendiri?

Kapan Kita Berhenti Jadi Jongos di Rumah Sendiri?

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Presiden Prabowo, Waspada! Gejolak September Bisa Jadi Strategi Politik Tersembunyi
Feature

Mempresidenkan Prabowo Seumur Hidup

by fusilat
December 2, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Begitu suka citanya dikunjungi Prabowo Subianto, Bupati...

Read more
Tawa Zulkifli, Sesal Bahlil, 442 Tumbal Hutan Sumatera

Tawa Zulkifli, Sesal Bahlil, 442 Tumbal Hutan Sumatera

December 1, 2025
10 Perupa ASPEN “Menembus Batas”: Bukan Garis yang Menghalangi, Tapi Titik Mula untuk Melampaui

10 Perupa ASPEN “Menembus Batas”: Bukan Garis yang Menghalangi, Tapi Titik Mula untuk Melampaui

December 1, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
POLITIKUS PELACUR – PARTAI KOALISI JOKOWI BUBAR

POLITIKUS PELACUR – PARTAI KOALISI JOKOWI BUBAR

4
Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

December 4, 2025
Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

December 4, 2025
Pertanyaan Dunia: Mengapa Prabowo Tidak Mau Memutuskan Bencana Nasional?

Pertanyaan Dunia: Mengapa Prabowo Tidak Mau Memutuskan Bencana Nasional?

December 4, 2025
Swasembada Pangan: Jalan Kedaulatan yang Kian Terjal

Swasembada Pangan: Janji, Jalan Terjal, dan Keharusan untuk Berbenah

December 4, 2025
Hutan Tropis Indonesia Milik Dunia – “You have the power! Why don’t you stop it?”

Hutan Tropis Indonesia Milik Dunia – “You have the power! Why don’t you stop it?”

December 4, 2025
Pasca Penanganan Banjir Sumatra, Diskursus Deforestasi Menggema ke Seluruh Dunia

Pasca Penanganan Banjir Sumatra, Diskursus Deforestasi Menggema ke Seluruh Dunia

December 4, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

Banjir Bandang Bukan Bencana Alam, Tapi Bencana Izin

December 4, 2025
Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

Di Balik Banjir Bandang Sumatera: Jejak Panjang Izin Sawit Zulkifli Hasan

December 4, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist