Sibolga, Sumatra Utara —Fusilatnews –– Di tengah luka yang masih menganga dan suasana sosial yang memanas pascabencana banjir bandang yang menerjang Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada 24–25 November 2025, Perum BULOG Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatra Utara memastikan stok bahan pangan di Gudang BULOG Sarudik tetap dalam kondisi aman, utuh, dan mencukupi untuk kebutuhan darurat.
Bencana yang meluluhlantakkan ribuan rumah itu meninggalkan jejak kelam: puluhan korban jiwa, ratusan warga hilang sanak keluarga, dan ribuan lainnya mengungsi. Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, selain korban jiwa, akses distribusi lumpuh akibat kerusakan jalan utama yang tergerus arus, beberapa jembatan putus, dan saluran listrik yang terganggu di sejumlah kecamatan.
Dalam pusaran duka dan keterbatasan logistik itulah, Gudang BULOG di Sarudik sempat menjadi sorotan warga. Kerumunan masyarakat yang berharap percepatan bantuan pangan, ditambah informasi simpang siur di ruang publik, membuat situasi di sekitar gudang sempat kurang kondusif, meski tidak sampai terjadi perusakan fasilitas.
Chronology: Dua Hari Banjir yang Mengubah Wajah Pesisir Barat Sumatra Utara
Banjir bermula dari curah hujan ekstrem selama lebih dari 12 jam tanpa jeda. Sungai-sungai kecil dan besar di perbukitan Tapteng meluap, membawa material kayu dan lumpur yang menghantam pemukiman di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Sarudik, Pandan, dan pusat Kota Sibolga. Air bercampur material menyapu desa, memutus jalan, meruntuhkan tembok rumah, hingga menyeret kendaraan ke aliran sungai.
Warga di Kelurahan Aek Parombunan, misalnya, menceritakan bagaimana air naik “lebih cepat dari lari manusia.” Banyak keluarga terpisah tanpa sempat membawa barang, sementara sebagian lainnya masih hilang, dalam proses pencarian.
“Rumah saya tidak lagi ada bentuknya. Anak dan orang tua saya masih belum ditemukan,” ujar seorang warga yang enggan disebut nama, dengan suara parau di pos pengungsian.
Lonjakan Kebutuhan Pangan: Ketika Gudang Menjadi Harapan
Kerusakan infrastruktur memperlambat masuknya bantuan logistik dari luar daerah. Dalam kondisi kebutuhan pangan darurat yang melonjak, sebagian warga mendatangi Gudang BULOG Sarudik dengan harapan stok sembako dapat segera didistribusikan. Konsentrasi massa, ditambah ketegangan emosional warga yang terdampak trauma, menimbulkan momen-momen sosial yang sempat menegang di lapangan.
Kepala Gudang BULOG Sarudik, melalui BULOG Kanwil Sumatra Utara, menjelaskan bahwa gudang tidak pernah ditutup, tetapi logistik tidak bisa disalurkan dengan tergesa-gesa tanpa manajemen keamanan dan skema distribusi agar tidak memicu kepanikan baru.
“Stok beras dan komoditas pangan strategis di Gudang Sarudik dipastikan aman. Kami memahami kebutuhan masyarakat yang mendesak, itu sebabnya kami langsung mempercepat koordinasi agar penyaluran bisa segera dilakukan tanpa menyalahi prosedur dan tanpa memicu risiko sosial lanjutan,” kata Pimpinan BULOG Kanwil Sumatra Utara dalam keterangan resmi yang diterima.
Langkah Krisis: Koordinasi Keamanan, Pemerintah Daerah, dan Mitigasi Sosial
BULOG Kanwil Sumatra Utara menyebut, beberapa langkah cepat yang ditempuh meliputi:
Koordinasi intensif dengan TNI-Polri, Polres Sibolga, dan Kodim Tapanuli Tengah untuk pengawalan gudang dan distribusi pangan.
Sinergi dengan Pemko Sibolga dan Pemkab Tapteng dalam menentukan prioritas penyaluran pangan ke pos-pos pengungsian.
Pemetaan kebutuhan pangan darurat berbasis data wilayah terdampak untuk mencegah potensi penyelewengan dan penumpukan massa.
Persiapan skema RPK (Rumah Pangan Kita) darurat dan distribusi cadangan pangan pemerintah (CPP) jika akses pengiriman dari luar masih terganggu.
Sterilisasi sementara perimeter gudang tanpa menghentikan aktivitas operasional, guna memastikan stabilitas stok.
BULOG juga menegaskan bahwa tidak ada penjarahan, stok tidak berkurang, dan sistem penguncian gudang tetap tertib.
“Kami mengapresiasi kedewasaan warga yang tetap menahan diri, sekalipun sebagian massa datang dalam emosi wajar akibat trauma bencana dan kebutuhan pangan. BULOG hadir bukan sebagai tembok yang menutup bantuan, tetapi sebagai benteng logistik yang harus dijaga demi semua,” lanjutnya.
Komitmen Bantuan Kemanusiaan
Selain menjamin keamanan stok, BULOG menyampaikan duka cita mendalam, membantu di ranah kemanusiaan dengan langkah nyata:
Menyiapkan bantuan 1.000 paket pangan darurat tahap awal yang berisi beras, gula, minyak goreng, dan makanan siap saji.
Distribusi ke pos pengungsian Sarudik, Pandan, dan Barus Utara mulai 28 November 2025 secara bertahap.
Menyiapkan cadangan pangan lanjutan jika status darurat diperpanjang oleh pemerintah daerah.
BULOG mengimbau masyarakat tidak terprovokasi oleh kabar tidak terverifikasi, dan meminta semua pihak menahan diri untuk memprioritaskan pemulihan sosial di atas sentimen emosional.
Suara Pemerintah Daerah
Penjabat Wali Kota Sibolga, dalam keterangannya di lapangan, menyebut situasi sosial mulai stabil setelah ada kepastian distribusi logistik, namun mengakui bahwa kerusakan akses jalan masih menjadi tantangan terbesar.
“Kami bersama BULOG dan aparat keamanan akan memastikan penyaluran logistik tidak hanya cepat tetapi juga teratur. Di tengah duka dan kebutuhan besar warga, ketertiban adalah bagian dari bantuan itu sendiri,” ujarnya.
Kesaksian Relawan dan Aparat
Seorang tim relawan kemanusiaan yang terjun dari Medan menyebut, kolaborasi BULOG dan aparat setempat menjadi penopang stabilitas logistik di fase kritis.
Dari sisi keamanan, Kapolres Sibolga menegaskan bahwa pengamanan gudang adalah langkah preventif, bukan represif.
“Kami hadir untuk mencegah potensi chaos bukan menghalangi bantuan. Gudang itu milik rakyat juga, tapi perlu dikelola dengan sistem distribusi yang aman,” katanya.
Penutup
Gudang BULOG Sarudik saat ini masih dijaga 24 jam oleh aparat gabungan, sementara distribusi bantuan pangan darurat sudah mulai berjalan. Di tengah sedih dan gelombang kebutuhan, BULOG menegaskan posisinya: menjaga stok, menyalurkan bantuan secara terukur, dan membantu pemulihan sosial agar bencana tidak melahirkan gejolak baru.


























