Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Agung Widyantoro melayangkan protes lantaran merasa terganggu bau balsem yang tercium sepanjang rapat bersama tim Panitia Seleksi (Pansel) Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Protes itu disampaikan Agung di tengah Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan Pansel KPU-Bawslu, Rabu (19/1/2022). Dia juga menyesalkan, sebab salah satu anggota tim Pansel hanya mengenakan training dalam rapat.
“Sudah AC-nya dingin dari belakang itu, pakai jaket, jaketnya sudah dibikin bolak-balik, pengadaannya cukup besar, miliaran begitu ya? Tapi ternyata baunya minyak kayu putih atau Rhemason. Ini kan ganggu kerjanya,” tukas Agung.
“Datang ke sini kita akan bertempur bagaimana caranya menciptakan pesta demokrasi yang bisa melahirkan pemimpin yang berkualitas, tetapi komisionernya datang pakai training, Rhemason dan sebagainya,” tambahnya.
Pimpinan rapat, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia kemudian menginterupsi pernyataan Agung karena berbicara di luar konteks. Kepada Agung, Doli mengingatkan lima komisioner KPU tersebut telah menyelesaikan masa jabatan selama lima tahun. Dia pun menyentil Agung agar kekesalannya bisa disampaikan kelak ke para komisioner terpilih yang baru.
“Bapak mau cerita soal Rhemason segala macam, sudah jadi. Kecuali catatannya timsel berikutnya 5 tahun enggak boleh pakai Rhemason. Jangan terlalu melebar ke mana-mana, maksud saya,” kata Doli yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar.
Agung membalas respons Doli. Ia menyebut maksud pernyataannya untuk mengetahui proses seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu dari para komisioner atau tim Pansel tersebut. “Saya berharap kulonuwun dan pamitan ini tidak hanya sebatas melaporkan dari sekian angka orang kemudian sudah tersaring sekian orang. Tapi ingin tahu, kan kita tidak terlibat seleksi itu,” kata dia. “Saya kasih tahu setiap tahapan mereka ini kirim laporan kepada kita,” timpal Doli.