KARENA TIDAK FAHAM BAHASA – PERILAKU ARTERIA DAHLAN AROGAN
Berbahagialah, kita terlahir dari lingkungan social yang multi-linguals. Indonesia memiliki lebih dari 600 bahasa daerah, yang digunakan oleh masing-masing etnis. Beberapa keuntungan dari berkemapuan bisa berbicara dalam beberapa/berbagai bahasa adalah, ia memiliki keuntungan social, psikological dan karier yang relative lebih bagus daripada yang mono-lingual.
Lebih dari itu, bahkan menurut studi muta’akhir mengatakan bahwa, orang yang berkemampuan bisa beberapa bahasa, mendapat keuntungan kesehatan, yaitu lebih cepat sembuh setelah kena stroke dan tidak cepat pikun.
Karena ketidak mampuan memahami Bahasa lain, saya kira alasan itu kemudian menuding Arteria Dahlan, meminta Kajagung RI, memecat Kajati yang berbicara Bahasa Sunda dalam rapat kerja. Seandainya, faham Bahasa Sunda, tentu saja yang bersangkutan tidak akan protes urakan seperti itu.
Jadi artinya, berkemampuan bicara banyak Bahasa, adalah meningkatkan keahlian komunikasi. Bisa nyaman dengan banyak orang diberbagai negara atau lingkungan. Keuntungan lain, bagi staf professional adalah, memahami banyak Bahasa adalah dapat tepat berkesimpulan dan memutuskan judgement yang presisi pula. Ini akan menjadi bintang diantara lingkungannya dan tentu saja sekaligus memperbaiki nilai kompetisi bagi mereka yang sedang bersaing mendapatkan pekerjaan.
Banyak hasil penelitian, bahwa mereka yang berkemampuan Bahasa lain, lebih focus keada bidang pekerjaan, dan tidak terganggu atas usil orang lain.
Penelitian lain menemukan, baik kepada anak dan orang dewasa, lebih mudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekelilingnya.
Prioritas memilih karyawan-pun akan mengarah kepada mereka yang punya keahlian berbagai Bahasa. Artinya peluang mendapat pekerjaan dan bekerja di perusahaan-perusahaan besar sangat terbuka.
Menjadi efek langsung pula, adalah meningkatkan kemampuan otak bekerja, membangun memori yang kuat, dan bisa bekerja pada pekerjaan dimana Bahasa tersebut difahami.
Banyak fakta, orang yang multi-linguals, terhindar dari kemungkinan pikun.