• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

Ir Entang Sastraatmaja by Ir Entang Sastraatmaja
November 1, 2025
in Feature, Komunitas
0
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Entang Sastraatmadja
(Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat)

Kelompok tani sejatinya merupakan jantung dari sistem pertanian nasional. Ia adalah wadah tempat petani bersatu, belajar, dan berjuang untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan anggotanya. Melalui kelompok tani, para petani dapat saling bertukar pengetahuan, berbagi pengalaman, serta memperkuat posisi tawar mereka di hadapan pasar dan kebijakan pemerintah.

Secara ideal, kelompok tani menjadi sarana kolektif yang memungkinkan petani mengelola usaha pertanian secara lebih efisien dan berkelanjutan. Mereka tak hanya berorientasi pada hasil panen, tetapi juga pada peningkatan kapasitas, penguasaan teknologi, dan kemandirian ekonomi desa.

Kekuatan yang Terpendam

Dalam konteks swasembada pangan, kekuatan kelompok tani sebetulnya sangat signifikan. Setidaknya ada lima faktor utama yang menjadikannya tulang punggung pertanian nasional:

  1. Peningkatan Produktivitas. Kelompok tani memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi antarpetani, meningkatkan efisiensi dan hasil panen.

  2. Akses ke Sumber Daya. Mereka menjadi pintu bagi petani untuk memperoleh benih, pupuk, modal, dan alat pertanian.

  3. Peningkatan Kualitas Produk. Dengan standarisasi produksi, produk pertanian menjadi lebih kompetitif di pasar.

  4. Penguatan Jaringan Pemasaran. Kerja sama dalam penjualan hasil panen memperkuat posisi tawar petani terhadap tengkulak.

  5. Pengembangan Kapasitas. Melalui pelatihan dan pendampingan, petani semakin terampil dan mandiri dalam mengelola usaha taninya.

Dengan segala potensinya, kelompok tani sejatinya mampu menjadi katalisator dalam pencapaian swasembada pangan nasional. Namun, realitas di lapangan sering kali berbicara lain.

Kelemahan yang Menghambat

Tidak sedikit kelompok tani yang terjebak dalam stagnasi, bahkan menjadi sekadar formalitas administratif. Beberapa kelemahan yang masih menghantui di antaranya:

  1. Kapasitas Manajerial yang Lemah. Banyak kelompok belum mampu mengelola organisasi secara efektif.

  2. Akses Terbatas ke Sumber Daya. Minimnya modal, teknologi, dan akses pasar membuat kinerja tidak optimal.

  3. Kepemimpinan Lemah. Tidak jarang kelompok kehilangan arah karena figur pemimpin yang pasif atau tidak visioner.

  4. Koordinasi Antaranggota yang Buruk. Minimnya solidaritas internal sering menghambat pencapaian tujuan bersama.

  5. Kurangnya Dukungan Pemerintah. Bantuan sering tidak tepat sasaran, bahkan menimbulkan ketergantungan.

  6. Rendahnya Kesadaran Kolektif. Masih banyak petani yang enggan bergabung karena menganggap kelompok tani tidak membawa manfaat langsung.

  7. Minimnya Transparansi. Ketertutupan dalam pengelolaan dana sering memicu konflik internal dan menurunkan kepercayaan anggota.

Tanpa perbaikan mendasar, kelompok tani akan sulit bertransformasi menjadi motor penggerak kedaulatan pangan yang sejati.

Peluang yang Membentang

Meski begitu, masa depan kelompok tani masih terbuka lebar. Era digital dan kemajuan teknologi pertanian membawa peluang baru yang patut dimanfaatkan.

  • Akses Pasar yang Lebih Luas. Melalui platform digital, petani dapat menjual produk langsung ke konsumen tanpa perantara.

  • Teknologi Pertanian Modern. Penggunaan sensor tanah, drone, dan sistem irigasi pintar dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil panen.

  • Pemberdayaan Petani Muda. Regenerasi petani menjadi krusial agar pertanian tidak kehilangan tenaga dan semangat baru.

  • Pertanian Berkelanjutan. Kelompok tani dapat menjadi pelopor praktik ramah lingkungan yang menjamin masa depan pangan nasional.

  • Peningkatan Kesejahteraan. Dengan penguatan kelembagaan dan akses sumber daya, petani dapat lepas dari jerat kemiskinan struktural.

Strategi Menuju Kemandirian

Untuk menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang, diperlukan strategi yang konkret dan berkelanjutan:

  1. Peningkatan Kapasitas dan Literasi. Pelatihan manajemen, kewirausahaan, dan teknologi pertanian harus menjadi prioritas.

  2. Akses Modal dan Teknologi. Kolaborasi dengan lembaga keuangan dan riset penting agar inovasi tidak berhenti di wacana.

  3. Regenerasi Petani. Pemberdayaan petani muda dengan pelatihan dan pendampingan berbasis digital.

  4. Penerapan Pertanian Hijau. Praktik pertanian ramah lingkungan harus menjadi budaya baru kelompok tani.

  5. Kemitraan Strategis. Sinergi dengan pemerintah, lembaga penelitian, dan sektor swasta untuk memperkuat posisi kelompok tani.


Pada akhirnya, masa depan kelompok tani akan ditentukan oleh sejauh mana mereka mampu keluar dari ketergantungan dan membangun kemandirian.
Jika kelompok tani hanya menjadi alat proyek dan formalitas bantuan pemerintah, mereka akan mati perlahan.
Namun bila dikelola dengan semangat kolektif, transparansi, dan inovasi, kelompok tani dapat menjadi garda depan kedaulatan pangan Indonesia.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Next Post

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Ir Entang Sastraatmaja

Ir Entang Sastraatmaja

Related Posts

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?
Feature

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto
Feature

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Mengkultuskan Jokowi sebagai Nabi: Membakar Dupa di Atas Jerami Kering
Feature

Tertawa Bersama Pak Said Didu: Ketika Angka Jokowi Tak Lagi Lucu

October 31, 2025
Next Post
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?
Crime

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

by Karyudi Sutajah Putra
November 1, 2025
0

Jakarta-FusilatNews - Sebanyak 31 perempuan korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, memilih untuk menggugat...

Read more
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Tragis Indonesia dari Negara Pengekspor ke Pengimpor Energi

Bahlil dan Sindrom L’Etat c’est Moi

October 25, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Mengkultuskan Jokowi sebagai Nabi: Membakar Dupa di Atas Jerami Kering

Tertawa Bersama Pak Said Didu: Ketika Angka Jokowi Tak Lagi Lucu

October 31, 2025

Kekuasaan yang Menyeleweng Adalah Pengkhianatan terhadap UUD 1945

October 31, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...