• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Economy

OLIGOPANGAN & SERAKAHNOMIC: Ketika Ekonomi Jadi Mesin Penggiling Petani “SERAKAHNOMIC” DALAM DUNIA PANGAN

Ir Entang Sastraatmaja by Ir Entang Sastraatmaja
November 27, 2025
in Economy, Feature
0
Harga Cabai hingga Beras Kompak Melonjak
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Entang Sastraatmadja

Serakahnomic—paduan kata serakah dan ekonomi—lahir sebagai istilah satir untuk menggambarkan model ekonomi rakus yang berjalan tanpa rem etika: fokusnya menumpuk laba pribadi, sementara dampaknya dibuang ke masyarakat dan lingkungan. Ia bukan sekadar tabiat individual, tetapi skema sistemik ketika rantai nilai dikuasai segelintir pelaku raksasa, sementara produsen akar rumput hanya kebagian serpihan.

Serakahnomic tumbuh subur oleh kombinasi faktor berbahaya: kerakusan elite bisnis, lemahnya regulasi dan pengawasan, maraknya korupsi dan penyalahgunaan kuasa, ketimpangan sosial-ekonomi, serta budaya yang menuhankan keuntungan materiil di atas keadilan. Tanpa law enforcement yang kuat, ia berubah menjadi penyakit struktural yang menggerogoti sendi ekonomi bahkan martabat kebangsaan.

Di sektor pangan, gejala ini berjalan lebih brutal. Bukan sekadar transaksi pasar yang timpang, melainkan operasi oligarki yang mengatur hulu hingga hilir suplai: gabah diatur, kualitas beras dimanipulasi, subsidi dinikmati yang besar-besar, sementara yang kecil satu per satu kolaps. Inilah Oligopangan—ekonomi pangan yang bukan lagi digerakkan oleh kebutuhan rakyat, melainkan oleh selera akumulasi kekuasaan modal.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara tegas menyatakan komitmennya melawan Serakahnomic di dunia pertanian. Ia membuka tabir bahwa fenomena ini bukan kecelakaan, melainkan strategi pemain besar untuk menguasai rantai pasok, menyingkirkan daya tawar petani, dan memukul mati penggilingan kecil. Dalam banyak kesempatan, isu mafia pangan dan dominasi rantai suplai juga telah disorot Presiden Prabowo Subianto—pertanda bahwa problem ini telah menjadi ancaman nasional yang tidak lagi bisa diselesaikan setengah hati.

Wajah Serakahnomic dalam Pangan Indonesia terlihat jelas melalui praktik berikut:

  1. Manipulasi Kualitas Beras
    Pencampuran beras premium dengan beras mutu rendah, lalu dijual sebagai “kelas atas”. Konsumen tertipu, petani premium dihargai murah. Ini ekonomi yang menang di label, tapi curang di meja makan.

  2. Penekanan terhadap Penggilingan Kecil
    Gabah dari petani ditekan harganya oleh jaringan besar, membuat penggilingan lokal tak mampu bersaing. Mereka yang dulu jadi mitra petani, kini tumbang karena tak kebagian ruang pasar.

  3. Penyerapan Subsidi yang Salah Sasaran
    Subsidi dan kemudahan impor yang mestinya menjadi bantalan rakyat, malah jadi kasur empuk para konglomerat. Negara hadir—tapi keliru memeluk.

Model ekonomi seperti ini bukan hanya merusak pemain kecil, tetapi juga menimbulkan instabilitas harga, melemahkan ketahanan pangan, dan memutus generasi petani dari keyakinan bahwa sawah dan ladang masih punya masa depan.

Melawan Serakahnomic di sektor pangan membutuhkan koreksi total, bukan kosmetik kebijakan. Beberapa langkah strategis yang harus dikunci:

  1. Pengawasan dan Penegakan Hukum yang Tanpa Kompromi
    Negara wajib menempatkan mafia pangan sebagai musuh publik, bukan mitra dagang terselubung.

  2. Regulasi Pasar Pangan yang Efektif dan Pro-Produsen Lokal
    Harga, kualitas, distribusi harus punya pagar kebijakan yang adil dan tegas.

  3. Pemberdayaan Petani sampai ke Akses Pasar & Teknologi
    Petani bukan obyek bantuan, tapi subyek produksi—harus diperkuat di hulu, dimenangkan di hilir.

  4. Transparansi & Akuntabilitas Data Pangan Nasional
    Angka produksi, impor, stok, kualitas, dan harga harus terbuka—publik berhak menilai, bukan sekadar membeli.

  5. Keberpihakan Nyata pada UKM & Penggilingan Lokal
    Yang kecil jangan hanya dirayakan saat kampanye, lalu dilupakan saat transaksi.

  6. Percepatan Infrastruktur Pangan untuk Efisiensi Distribusi
    Gudang, pasar, transportasi, logistik harus menurunkan biaya, bukan menaikkan kecurangan.

Ketahanan pangan adalah roadmap peradaban bangsa. Jika dikuasai ekonomi rakus, yang tumbuh bukan lumbung—tapi jurang. Maka, perang terhadap Serakahnomic di dunia pangan bukan slogan aktivis, melainkan syarat historis bagi bangsa yang ingin tetap berdaulat di tanah merdeka sendiri.

Semoga cita-cita keadilan pangan bukan hanya wacana, melainkan realita di setiap butir nasi yang sampai ke piring rakyat.

Semoga demikian adanya!

(Penulis adalah Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat)

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Suara Pemimpin Menghancurkan Nelayan: Krisis Seafood Jepang–China 2025

Next Post

Indonesia Sudah Dijual ke China? — Saat GBHN Diganti OBOR

Ir Entang Sastraatmaja

Ir Entang Sastraatmaja

Related Posts

Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum
Crime

Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum

November 28, 2025
Menertibkan Ruang Publik: Ketika Sampah jadi Indikator Peradaban — Perda Kota Bandung No. 9 Tahun 2018
Crime

Menertibkan Ruang Publik: Ketika Sampah jadi Indikator Peradaban — Perda Kota Bandung No. 9 Tahun 2018

November 28, 2025
Api yang Sama di Dua Lilin: Renungan tentang Persahabatan
Feature

Akhlaq Politik Islami: Ketika Kuasa Menjadi Ibadah

November 28, 2025
Next Post
Indonesia Sudah Dijual ke China? — Saat GBHN Diganti OBOR

Indonesia Sudah Dijual ke China? — Saat GBHN Diganti OBOR

Qur’an Membatasi Haram, Regulasi Membatasi Halal

Qur’an Membatasi Haram, Regulasi Membatasi Halal

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Ketika Tambang Menjadi Kutukan NU
Feature

Ketika Tambang Menjadi Kutukan NU

by Karyudi Sutajah Putra
November 26, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Taruhlah gula. Maka semut-semut akan bertarung memperebutkannya....

Read more
Pemerintah Apresiasi SETARA Institute Gelar Anugerah Bisnis dan HAM 2025

Pemerintah Apresiasi SETARA Institute Gelar Anugerah Bisnis dan HAM 2025

November 26, 2025
Akan Berlaku 2 Januari 2026, Siswa SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Dibekali Pemahaman KUHP Baru

Akan Berlaku 2 Januari 2026, Siswa SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Dibekali Pemahaman KUHP Baru

November 24, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum

Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum

November 28, 2025
Menertibkan Ruang Publik: Ketika Sampah jadi Indikator Peradaban — Perda Kota Bandung No. 9 Tahun 2018

Menertibkan Ruang Publik: Ketika Sampah jadi Indikator Peradaban — Perda Kota Bandung No. 9 Tahun 2018

November 28, 2025
Api yang Sama di Dua Lilin: Renungan tentang Persahabatan

Akhlaq Politik Islami: Ketika Kuasa Menjadi Ibadah

November 28, 2025
Sanae Takaichi dan Tantangan Ekonomi Dua Kecepatan Jepang

Jepang, Taiwan, dan Bayangan Militerisme: Ketegangan Baru Tokyo–Beijing

November 28, 2025

ANGGOTA KEPOLISIAN DILARANG RANGKAP JABATAN Final, Mengikat, dan Tidak Boleh Lagi Dimaknai Ulang

November 28, 2025
Pemerintah Berencana Impor Beras Sebanyak 500 ribu Ton

SAKSI SENYAP DARI SABANG: SIAPA DALANGNYA? “MENCARI OTAK IMPOR BERAS DI TITIK NOL INDONESIA”

November 28, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum

Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum

November 28, 2025
Menertibkan Ruang Publik: Ketika Sampah jadi Indikator Peradaban — Perda Kota Bandung No. 9 Tahun 2018

Menertibkan Ruang Publik: Ketika Sampah jadi Indikator Peradaban — Perda Kota Bandung No. 9 Tahun 2018

November 28, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...