Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024
Jakarta – “Anak polah, bapa kepradah” (anak berulah, bapak menanggung akibatnya).
Demikianlah nasib yang bisa menimpa Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Gegara ulah anaknya, Yudha Sadewa, Purbaya bisa terkena imbasnya, seperti Rafael Alun Trisambodo.
Di akun media sosialnya usai sang ayah dilantik menjadi Menteri Keuangan, Senin (8/9/2025), Yudha sempat menulis bapaknya itu berhasil melengserkan Sri Mulyani yang ia sebut sebagai agen CIA yang menyamar menjadi Menteri Keuangan.
CIA adalah singkatan dari Central Intelligence Agency, dinas intelijen sipil Amerika Serikat yang bertugas mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi keamanan nasional dari seluruh dunia kepada para pembuat kebijakan AS.
CIA juga melakukan operasi rahasia (tertutup) untuk memengaruhi politik atau militer negara asing atas instruksi Presiden AS. Markas besar CIA berlokasi di Langley, Virginia, dan pegawai mereka bekerja di kedutaan besar AS dan lokasi lain di seluruh dunia.
Postingan yang kontroversial itu kini sudah lenyap dari akun media sosial Yudha.
Yudha juga menyebut rakyat dan pemerintah sama-sama bodoh dan maling.
Tidak itu saja. Yudha juga sempat “flexing” atau pamer kekayaan di akun TikTok-nya dengan menunjukkan Kartu ATM BCA Prioritas yang berisi saldo ratusan juta rupiah. Ayahnya sempat menyebut Yudha sebagai “bocah trader”.
Ternyata, Yudha tak kalah kontroversilanya dengan sang bapak. Sesaat setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani, saat ditanya media ihwal 17+8 Tuntutan Rakyat yang disuarakan para demonstran dalam aksi mereka sejak 25 Agustus 2025 hingga awal September 2025, Purbaya dengan enteng menjawab: itu cuma tuntutan sebagian kecil rakyat saja.
Selain karena kata-katanya sendiri, bisa saja Purbaya akan menanggung akibat dari ulah anaknya itu. Misalnya, kekayaan dia dikulik darimana asalnya.
Hal itu sudah dibuktikan oleh Rafael Alun Trisambodo, pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang terakhir menjabat Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan tahun 2023 lalu.
Mulanya, Mario Dandy Satriyo, anak Rafael Alun, menganiaya seorang remaja 17 tahun bernama Christalino David Ozora hingga luka parah. Setelah kasusnya viral, netizen kemudian menemukan gaya hidup Mario yang suka flexing atau pamer kekayaan di media sosialnya, mulai dari mobil Rubicon hingga motor Harley Davidson. Mario akhirnya dihukum 12 tahun penjara.
Kekayaan sang ayah kemudian ditelisik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diketahui mencapai Rp56 miliar. Ternyata Rafael terlibat gratifikasi. KPK kemudian menangkap Rafael. Usai ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi, Rafael kemudian ditetapkan KPK sebagai tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Rafael dihukum 14 tahun penjara.
Akankah nasib Purbaya Yudhi Sadewa akan seperti Rafael Alun Trisambodo? Akankah kekayaan Purbaya yang sebelum ini menjabat Ketua Dewan Komisaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu akan ditelisik KPK setelah ada desakan dari netizen?
Kita tunggu saja tanggal mainnya. Akan tetapi satu hal sudah jelas: anak polah, bapa kepradah!