Fusilatnews – Kabar gembira tampaknya mulai berhembus di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Setelah sekian lama menanti kepastian soal kesejahteraan, kini muncul sinyal positif dari Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang adanya kenaikan gaji ASN pada tahun 2026. Meskipun belum ada keputusan resmi, pernyataannya cukup memberi harapan di tengah iklim ekonomi yang menantang.
“Kalau kemungkinan kan selalu ada, cuma peluangnya berapa kita enggak tahu,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (21/10/2025). Ucapan singkat itu, walau terdengar hati-hati, telah menjadi percikan optimisme di hati para abdi negara.
Kabar soal kenaikan gaji ini bukan sekadar isu yang beredar di koridor perkantoran. Ia berakar pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto pada 30 Juni 2025. Dalam Perpres tersebut, tercantum rencana kenaikan gaji bagi guru, dosen, tenaga penyuluh, anggota TNI dan Polri, serta pejabat negara. Poin ini bahkan dimasukkan dalam delapan program quick wins pemerintah untuk mempercepat capaian Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
Menariknya, program ini tidak tercantum dalam RKP 2025 sebelumnya, sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2024. Artinya, ada perubahan arah kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan aparatur negara. Meski Kementerian PAN-RB menyebutkan bahwa pembahasan resmi belum dilakukan, sinyal dari Kemenkeu sudah cukup menjadi tanda bahwa kesejahteraan ASN masih masuk dalam radar perhatian pemerintah.
Sebagai catatan, kenaikan gaji ASN terakhir kali dilakukan pada tahun 2024 — sebesar 8 persen untuk ASN aktif dan 12 persen untuk pensiunan. Langkah tersebut kala itu dimaksudkan untuk menjaga daya beli di tengah tekanan inflasi dan perubahan harga kebutuhan pokok. Jika tren kenaikan berlanjut pada 2026, ini akan menjadi momentum penting dalam mengembalikan motivasi dan semangat kerja para aparatur di semua level birokrasi.
Dalam lampiran Perpres 79/2025, program kenaikan gaji ASN berada di urutan keenam dari delapan program hasil terbaik cepat pemerintah, berdampingan dengan inisiatif besar lainnya seperti makan siang dan susu gratis di sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan sekolah unggul, dan program kesejahteraan sosial. Dengan posisi sejajar seperti itu, jelas bahwa pemerintah memandang kesejahteraan ASN sebagai bagian integral dari strategi pembangunan nasional.
ASN adalah tulang punggung birokrasi. Mereka memastikan kebijakan sampai pada rakyat, administrasi berjalan, dan layanan publik tetap hidup di tengah dinamika zaman. Ketika kesejahteraan mereka terjamin, roda pemerintahan akan berputar lebih lancar, pelayanan publik menjadi lebih profesional, dan kepercayaan rakyat terhadap negara pun meningkat.
Peluang kenaikan gaji tahun 2026 memang masih terbuka, namun yang lebih penting adalah arah kebijakan yang kini mulai berpihak kembali pada mereka yang mengabdi tanpa pamrih. Jika harapan ini menjadi kenyataan, maka bukan hanya angka di slip gaji yang bertambah, tetapi juga semangat dan martabat profesi ASN yang ikut terangkat.
Optimisme itu kini hidup kembali — dan mungkin, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, para ASN boleh tersenyum lebih lebar menyambut tahun 2026.

























