• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Bila Datang ke Cikeas Masih Bisa Difahami, tapi Berbelok ke Solo? Ini Membangun Siasat

Ali Syarief by Ali Syarief
April 20, 2025
in Feature, Layanan Publik, Politik
0
Joko Widodo Berikan Arahan Penting kepada Peserta Sespimmen Polri di Solo
Share on FacebookShare on Twitter

Bila seorang tokoh muda, pejabat negara, atau perwira tinggi datang ke Cikeas—tempat tinggal Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono—masih bisa kita fahami. SBY adalah seorang negarawan, intelektual, doktor ilmu politik dari Amerika, penulis buku, dan mantan panglima TNI yang dikenal punya wawasan luas. Maka jika ada yang sowan ke sana, bisa jadi itu pencarian ilmu, referensi kepemimpinan, atau bahkan sekadar menimba pandangan dari seorang elder statesman. Logis. Rasional. Bisa diterima nalar publik.

Tapi jika arah langkah itu berbelok ke Solo, ke rumah Presiden Joko Widodo, di tengah riuhnya isu ijazah palsu dan korupsi kelas dunia yang menyeret nama-nama di lingkar kekuasaan, maka wajar publik bertanya-tanya. Ada apa? Untuk apa? Dan yang lebih penting: kenapa sekarang?

Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri di Solo bukan sekadar ajang silaturahmi atau diskusi ringan soal kepemimpinan. Apalagi jika dilihat dari konteks sosial-politik hari ini, ketika rakyat masih terguncang oleh berbagai kasus serius yang menyentuh wajah integritas bangsa—dari skandal korupsi proyek internasional, sampai dugaan kecurangan dalam proses akademik yang melibatkan simbol-simbol kekuasaan.

Maka jika Jokowi bicara tentang kepemimpinan masa depan, tentang sinergitas TNI-Polri, bahkan soal kecerdasan buatan dan robotika, itu semua terdengar seperti retorika yang disengaja untuk menutupi narasi yang lebih dalam: legitimasi politik.

Ya, ini tentang legitimasi. Tentang bagaimana seorang presiden yang masa jabatannya hampir usai, namun masih ingin tetap relevan di panggung kekuasaan. Maka kehadiran para calon perwira tinggi di rumah pribadinya, bukan di Istana, menjadi simbol bahwa kekuasaan kini tak lagi sekadar lembaga, tapi telah menjelma menjadi pribadi.

Silaturahmi di Solo bisa dibaca sebagai strategi untuk membentuk loyalitas baru di kalangan aparat. Mereka yang kelak akan memegang peran penting di tubuh kepolisian—perwira dengan jabatan strategis—mulai “disemai” untuk tumbuh dalam atmosfer loyalitas personal, bukan loyalitas pada institusi atau negara hukum.

Jokowi paham bahwa pasca 2024, ia butuh tameng politik. Dan tameng itu tidak hanya dari partai, tapi juga dari institusi penegak hukum. Maka bersahabat dengan calon-calon jenderal adalah langkah jangka panjang untuk mempertahankan pengaruh. Apalagi dalam situasi saat ini, ketika publik tengah menyoroti keterlibatan keluarganya dalam politik elektoral dan dugaan penyalahgunaan kekuasaan.

Ini bukan sekadar pertemuan. Ini adalah komunikasi simbolik. Ada pesan yang sedang dibangun: bahwa Jokowi ingin tetap hadir dalam setiap percakapan politik bangsa, bahkan ketika ia sudah tak lagi menjadi presiden.

Dan jika hari ini para peserta Sespimmen datang ke Solo, maka jangan heran jika kelak mereka akan menjadi bagian dari jejaring loyalitas politik yang terselubung. Sebuah struktur tak resmi yang jauh lebih kuat dari sistem hukum itu sendiri: jejaring balas budi.

Maka benar, datang ke Cikeas bisa difahami. Tapi datang ke Solo—di saat bangsa sedang menghadapi krisis integritas dan kepercayaan publik—harus dibaca sebagai manuver politik, bukan silaturahmi biasa.

Di balik kesan sederhana rumah Jokowi, sedang disusun arsitektur kekuasaan baru yang tak kalah kompleks dari Istana Negara. Dan di sana, loyalitas sedang ditukar dengan legitimasi.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ironi Negeri Agraris: Tanam Impian, Panen Impor

Next Post

Airlangga Menghitung Hari, Bahlil Menanti

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Akhlak Kurang Ajar di Senayan
Feature

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?
Feature

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?
Feature

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

November 1, 2025
Next Post
Airlangga Menghitung Hari, Bahlil Menanti

Airlangga Menghitung Hari, Bahlil Menanti

BMKG Catat Gempa Bumi Susulan di Bandung Capai 33 Kali Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Penyebab Gempa Padang Panjang Menurut BMKG

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?
Crime

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

by Karyudi Sutajah Putra
November 1, 2025
0

Jakarta-FusilatNews - Sebanyak 31 perempuan korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, memilih untuk menggugat...

Read more
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Tragis Indonesia dari Negara Pengekspor ke Pengimpor Energi

Bahlil dan Sindrom L’Etat c’est Moi

October 25, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Akhlak Kurang Ajar di Senayan

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

November 1, 2025
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Mengkultuskan Jokowi sebagai Nabi: Membakar Dupa di Atas Jerami Kering

Tertawa Bersama Pak Said Didu: Ketika Angka Jokowi Tak Lagi Lucu

October 31, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

November 1, 2025
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...