• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Birokrasi

Copot Kapuspenkum Kejagung!

Karyudi Sutajah Putra by Karyudi Sutajah Putra
March 13, 2025
in Birokrasi, News, Pojok KSP
0
Copot Kapuspenkum Kejagung!
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Karyudi Sutajah Putra

Jakarta, FusilatNews – Jaksa Agung St Burhanuddin harus mencopot Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar yang telah menyalahgunakan posisinya dengan cara merendahkan institusinya, di mana ia menyamakan Kejagung dengan personal Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus).

Sebelumnya diberitakan, Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar menegaskan, satu anggota kejaksaan atau Adhyaksa yang diperlakukan tidak adil, sama artinya dengan menghadapi institusi Kejagung.

“Bagi kami, satu orang insan Adhyaksa yang diperlakukan tidak adil itu sama dengan (berhadapan dengan) seluruh institusi,” ujar Harli saat dimintai tanggapan soal pelaporan Jampidsus Febrie Adriansyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (12/3/2025).

Indonesia Police Watch (IPW) menilai penyataan Harli itu telah merendahkan Kejagung sebagai institusi negara, sehingga menjadi rendah dan selevel dengan seorang Febrie. “Padahal, Kejagung adalah lembaga berdasarkan norma-norma ketatanegaraan dalam bidang penegakan hukum, yang tidak setara dengan seorang Febrie Adriansyah yang sedang menjabat Jampidsus, yang punya potensi melakukan kesalahan dan bisa diproses hukum bila terbukti melakukan pelanggaran etik atau pelanggaran hukum,’ jelas Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Tindakan Harli yang menempatkan Febri Adriansyah sama dengan lembaga Kejagung, katanya, mempertontonkan pola pikir sempit dan antikritik, bahkan telah melampaui batas karena simbol Kejagung
adalah Jaksa Agung, dan itu pun tidak sama dengan institusi kejaksaan.

“Sebab, posisi jabatan sekadar penugasan yang pasti akan berakhir, sementara institusi Kejagung akan terus berdiri selama NKRI berdiri,” paparnya.

Tindakan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi, termasuk IPW melaporkan Febrie Ardiansyah ke KPK, dinilai Sugeng adalah tindakan legal yang dilindungi undang-undang.

“Pelaporan ke KPK tersebut
merupakan wujud pelaksanaan ketentuan hukum dan pelaksanaan peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Hal ini sebagaimana diamanatkan Pasal 1 angka 4 UU No 19 Tahun 2019 tentang KPK, Pasal 41 UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor, dan Pasal 2 PP No 43 Tahun 2018 tentang Hak Masyarakat untuk Berperan Serta dalam Pemberantasan Tipikor,” terangnya.

Dalam Pasal 7 PP tersebut, kata Sugeng, tegas diatur bahwa peran serta masyarakat adalah dengan membuat laporan, dalam hal ini kepada KPK. “Artinya, laporan ke KPK terkait dugaan tipikor Febri Adriansyah merupakan pelaksanaan dari perundang-undangan dan merupakan proses penegakan hukum,” cetusnya.

Sehingga, lanjut Sugeng, dalam melaksanakan haknya tersebut, masyarakat yang menjadi pelapor dilindungi secara hukum. “Hal ini sebagaimana diatur secara tegas di dalam Pasal 12 PP No 43 Tahun 2018, yakni perlindungan hukum bagi masyarakat yang melaksanakan haknya untuk berperan serta dalam pemberantasan korupsi. Bahkan masyarakat dapat diberikan penghargaan berupa piagam dan premi sesuai Pasal
42 UU Tipikor dan Pasal 13 PP No 43 Tahun 2018 ,” tukasnya.

Oleh sebab itu, kata Sugeng, pernyataan Kapuspenkum Kejagung terdapat frasa “satu orang insan Adhyaksa yang diperlakukan tidak adil itu sama dengan (berhadapan dengan) seluruh institusi”, secara leksikal maupun gramatikal jika dikaitkan dengan peristiwa pelaporan masyarakat kepada KPK dapat dimaknai ‘siapa pun yang melaporkan jaksa atas dugaan tindak pidana korupsi akan berhadapan dengan instansi kejaksaan’,” urainya.

“Makna secara sederhana adalah ancaman kepada siapa pun pelapor yang melaporkan dugaan tipikor, jika yang dilaporkan petinggi Kejagung,” lanjutnya.

Sebab itu, tegas Sugeng, tindakan Harli Siregar yang menyampaikan ancaman tersebut merupakan perbuatan yang merendahkan hukum dan keadilan, mengingat apa yang dilakukan masyarakat sipil adalah merupakan wujud perintah undang-undang dalam penegakan hukum di bidang tipikor.

“Pernyataan ancaman tersebut bertentangan dengan sumpah jabatan jaksa sebagaimana dimaksud dalam poin 15 Pasal 10 ayat (2) UU Nomor 11 Tahun 2021 yang berbunyi, ‘bahwa saya senantiasa menjunjung tinggi dan akan menegakkan hukum, kebenaran dan keadilan, serta senantiasa menjalankan tugas dan wewenang dalam jabatan saya ini dengan sungguh-sungguh, saksama, objektif, jujur, berani, profesional, adil, tidak membeda-bedakan jabatan, suku, agama, ras, gender, dan golongan tertentu, dan akan melaksanakan kewajiban saya dengan sebaik-baiknya serta bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara’,” tuturnya.

Hingga kini, masih kata Sugeng, sumpah jabatan itu wajib dijunjung tinggi sebagaimana diatur dalam Pasal 8 huruf b Peraturan Kejaksaan RI Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kode Perilaku Jaksa, dan Tata Cara Pemeriksaan atas Pelanggaran Kode Etik Perilaku Jaksa tentang profesionalitas jaksa.

“Karena itu dalam kaitan statemen tersebut, Kapuspenkum tidak profesional dan melanggar sumpah jabatan serta etik,” sesalnya.

Ancaman, Intimidasi dan Pelanggaran Etik

Seharusnya, kata Sugeng, Harli menghormati proses penegakan hukum tipikor melalui laporan Koalisi Masyarakat Sipil ke KPK. Namun yang terjadi sebaliknya, pelapor mendapatkan ancaman dan intimidasi dari Kapuspenkum dan jelas ia telah melanggar etik dan ketentuan hukum tersebut,” tandasnya.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

SAATNYA MELAWAN PRABOWO (6): Otoriterisme dan Sentralisme Wowok menuju Sistim Diktator Konglomerat: Model PKI Gaya Baru…

Next Post

Anggota TNI Pegang Jabatan Sipil Jadi Persoalan, KSAD Tuding Sebagai Pemikiran Kampungan

Karyudi Sutajah Putra

Karyudi Sutajah Putra

Related Posts

Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan
Law

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025
Birokrasi

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Memahami Rasionalitas Ibadah Haji
Birokrasi

Haji Dan Umrah : Masa UU Diskriminatif?

October 24, 2025
Next Post
Anggota TNI Pegang Jabatan Sipil Jadi Persoalan, KSAD Tuding Sebagai Pemikiran Kampungan

Anggota TNI Pegang Jabatan Sipil Jadi Persoalan, KSAD Tuding Sebagai Pemikiran Kampungan

Idrus Marham Minta RK Tak Khawatir dengan Penggeledahan KPK

Idrus Marham Minta RK Tak Khawatir dengan Penggeledahan KPK

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Korupsi Masuk Desa
Crime

Korupsi Masuk Desa

by Karyudi Sutajah Putra
October 22, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Mantovani mengungkap...

Read more
Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

October 21, 2025
Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

October 21, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025
Memahami Rasionalitas Ibadah Haji

Haji Dan Umrah : Masa UU Diskriminatif?

October 24, 2025
Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

Bossman ; LBP dan Purbaya Tidak Saling Menegur

October 24, 2025
Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati

Akhlak Dedi Mulyadi: Masih Akhlak Bupati

October 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist