• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Economy

HORMATI KUALITAS BERAS DALAM NEGERI

by
January 6, 2025
in Economy, Feature
0
Bapanas Klaim Dua Pekan ke Depan Harga Beras Bisa Turun. Kelamaan
Share on FacebookShare on Twitter

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Sekalipun ada pihak yang ingin menghapus emblim beras sebagai “komoditas politis”, kemudian ingin menggantinya menjadi “komoditas ekonomi”, namun jika kita cermati fakta kehidupan, keinginan tersebut rupanya masih cukup sulit untuk diwujudkan. Beras masih menjadi kebutuhan pangan pokok sebagian besar warga bangsa dan beras pun masih jadi penentu angka inflasi.

Di sisi lain, kita juga menyadari beras merupakan komoditas yang penuh dengan misteri. Suatu saat kita mampu memproklamirkan diri sebagai bangsa yang telah mampu meraih swasembada beras, nanun suatu waktu, kita terpaksa melakukan impor dengan jumlah yang sangat fantastis. Dari sinilah muncul pemikiran, swasembada beras yang dicapai, mestinya swasembada beras berkelanjutan, bukan “on trend”.

Pengalaman tahun 2023/2024 terkait dengan turunnya produksi beras dengan angka cukup signifikan, mengajak kepada kita untuk merenung, apa yang bakal terjadi bila beras dijadikan komoditas ekonomi biasa ? Itu sebabnya, vonis beras sebagai komoditas politis, masih harus disematkan dan jangan coba-coba kita bermain-main dengan beras.

Sebaiknya, kita tetap mengingat pesan Proklamator Bangsa Bung Karno yang menyatakan sekitar 73 tahun lalu, urusan pangan menyangkut mati dan hidupnya suatu bangsa. Sebagai bangsa yang telah terhipnotis oleh beras, maka siapa pun yang diberi mandat oleh rakyat untuk menakhkodai bangsa dan negara, jangan sekalipun tidak serius mengelola beras.

Artinya, seberat apa pun kondisi perekonomian bangsa yang tengah dihadapi, yang namanya ketersediaan beras tetap harus terjaga dan terkendali dengan baik. Beras mesti selalu ada dan tidak boleh kurang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, harga beras di pasar, tetap harus terjangkau okeh sebagian besar masyarakat.

Anjloknya produksi beras, mestinya tidak boleh terjadi sekiranya Pemerintah telah sungguh-sungguh menerapkan pendekatan “deteksi dini” dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam dunia perberasan di negeri ini. Sayang, sampai sekarang Pemerintah masih menjebakkan diri pada pendekatan sebagai “pemadam kebakaran”.

Dalam kaitan ini, utamanya menjelang tibanya panen raya padi yang bakal dimulai bulan Pebruari 2025, penting dipertanyakan bagaimana kesiapan Pemerintah untuk menyambutnya ? Pengalaman buruk di masa lalu yakni panen raya di musim hujan, yang membuat petani kesusahan, diharapkan sudah ada jalan keluar terbaiknya.

Pada saat itulah kita memimpikan hadirnya Bulog sebagai lembaga pangan yang akan turun ke sawah untuk membeli gabah dan beras petani dengab harga wajar dan tidak merugikan petani. Bulog sebagai offtaker plat merah, sesuai dengan status barunya selaku lembaga otonom Pemerintah akan “all out” menjalankan kiprahnya selaku pelindung petani.

Dengan berbagai keterbatasan yang ada, terlebih bila panen berlangsung saat musim hujan, kualitas gabah yang dihasilkan petani kemudian dibeli oleh Bulog, pasti berasnya tidak akan sebagus penampakan beras impor. Kalau beras impor broken nya rata-rata 5 %, boleh jadi beras dalam negeri akan lebih dari 5 %. Namun begitu, beras dalam negeri tetap lebih pulen dan maknyus ketimbang beras impor.

Disodorkan pada kondisi demikian, ke depan perlu ada gerakan perbaikan kualitas beras produksi dalam negeri, khususnya dalam soal penampakan. Disinilah dibutuhkan adanya sinergitas dan kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Bulog, untuk sama-sama melakukan pembinaan terhadap petani. Selain itu pelibatan organisasi petani sekelas HKTI dan KTNA mutlak untuk dilibatkan.

Penerapannya di lapangan, upaya perbaikan kualitas beras dalam negeri, sebaiknya dikemas dalam bentuk gerakan dengan melepaskan diri dari pendekatan keproyekan. Pemerintah jangan lagi beranggapan proyek adalah segala-galanya, sehingga setiap program dan kegiatan harus digarap dalam bentuk proyek. Padahal, dibalik itu, sering terjadi perkeliruan.

Hanya patut dicatat, sekalipun sudah dapat diprediksi kualitas beras yang diproduksi petani dalam negeri, tidak akan lebih baik dibandingkan penampakan beras impor, namun dari sisi rasa dan kandungan gizi, beras dalam negeri jauh lebih unggul. Rasanya pulen dan bergizi. Itu sebabnya, menjadi sangat masuk akal bila kita memberi apresiasi terhadap petani dalam negeri yang telah berjuang keras menggenjot produksi setinggi-tingginya.

Penghormatan ini layak disampaikan, mengingat para petani padilah yang telah bekerja keras selama kurang lebih 100 hari berkubang lumpur turun ke sawah. Bayangkan, jika tidak ada mereka. Siapa yang akan memberi makan orang kota ? Lalu, dari mana lagi kita akan memperoleh beras untuk konsumsi dan menyambung nyawa kehidupan ?

Bagi petani, panen raya merupakan peluang untuk dapat berubah nasib dan kehidupan. Petani optimis, jika produksi meningkat cukup signifikan, maka penghasilannya akan meningkat, sehingga kesejahteraan hidupnya semakin membaik. Sayang, harapan ini sulit terwujud, mengingat setiap panen raya, harga gabah di petani selalu anjlok. Akibatnya, nasib petani susah untuk berubah.

Akan tetapi, dengan adanya jaminan Pemerintah yang akan menugaskan Bulog untuk menyerap dan membeli gabah/beras petani sebanyak-banyaknya dengan harga wajar dan tidak merugikan petani, maka harapan tersebut mulai mendekati kenyataan. Bulog dituntut untuk fapat mewujudkannya, sekalipun bukan hal mudah untuk diraih. (PENULIS, KETUA DEWAN PAKAR DPD HKTI JAWA BARAT).

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

IPW: Polri Tak Serius Tangani Kasus Pemerasan Penonton DWP Asal Malaysia

Next Post

Penyewa dan Penadah Jadi Tersangka Dalam Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

Related Posts

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan
Feature

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi
Birokrasi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025
Dana Pensiun BUMN di Korupsi , Erick Thohir Marah Besar
Feature

“Erick: Turun Kelas, Tapi Masih Ngotot Jadi Menteri?”

October 24, 2025
Next Post
Bersama TNI, Polisi Berhasil Ringkus Dua Orang Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Tangerang – Merak

Penyewa dan Penadah Jadi Tersangka Dalam Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

Makan Bergizi Gratis Harga Rp7500,- Per Porsi Diuji Coba, di Solo

Menu Makan Bergizi Gratis di Pulogebang Ternyata Seharga Rp 15.000 Per Porsi Bukan Rp 10.000,- Seperti Diumumkan Pejabat Sebelumnya

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Korupsi Masuk Desa
Crime

Korupsi Masuk Desa

by Karyudi Sutajah Putra
October 22, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Mantovani mengungkap...

Read more
Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

October 21, 2025
Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

October 21, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025
Dana Pensiun BUMN di Korupsi , Erick Thohir Marah Besar

“Erick: Turun Kelas, Tapi Masih Ngotot Jadi Menteri?”

October 24, 2025
Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...