• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Membongkar Dua Akar Masalah Indonesia: Sistem yang Buruk dan Kekebalan Hukum Jokowi

Ali Syarief by Ali Syarief
March 13, 2025
in Feature, Law, Politik
0
Jokowi Dikritik; Perbaikan Jalan Propinsi Legacy Yg Buruk
Share on FacebookShare on Twitter

FusilatNews – Indonesia saat ini dihadapkan pada dua persoalan besar yang menjadi sumber utama berbagai permasalahan bangsa: (1) sistem pemerintahan dan hukum yang buruk, sebagaimana diungkap oleh Mahfud MD, dan (2) belum diadilinya Joko Widodo (Jokowi) di ranah hukum meskipun terdapat banyak indikasi penyalahgunaan kekuasaan. Kedua faktor ini saling berkaitan dan berkontribusi terhadap kemunduran demokrasi serta keadilan di Indonesia.

1. Sistem yang Buruk: Fondasi Ketidakadilan

Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, pernah mengungkapkan bahwa sistem hukum dan pemerintahan di Indonesia telah dirusak oleh praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ketimpangan dalam sistem ini menghambat penegakan hukum yang adil dan mendorong kekuasaan untuk menyalahgunakan wewenang tanpa konsekuensi hukum yang nyata.

Secara yuridis, buruknya sistem ini bertentangan dengan konstitusi dan berbagai peraturan hukum yang mengatur tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Beberapa dalil hukum yang seharusnya menjadi pedoman tetapi justru sering diabaikan antara lain:

  • Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum.” Ini berarti segala bentuk pemerintahan harus didasarkan pada supremasi hukum, bukan pada kekuasaan individu atau kelompok tertentu.
  • Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.” Sayangnya, dalam praktiknya, hukum sering kali tebang pilih dan tunduk pada kepentingan politik.
  • UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN dengan tegas melarang pejabat negara menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Namun, sistem yang lemah membuat banyak kasus KKN tak tersentuh hukum.

Buruknya sistem ini memungkinkan oligarki politik dan ekonomi menguasai berbagai sektor, termasuk hukum dan kebijakan publik. Implikasinya, keadilan menjadi sesuatu yang sulit dicapai oleh rakyat kecil, sementara elite politik terus menikmati impunitas.

2. Jokowi dan Kekebalan Hukum: Demokrasi yang Tercederai

Jokowi, selama dua periode kepemimpinannya, banyak dikritik karena dugaan penyalahgunaan kekuasaan, nepotisme, serta berbagai kebijakan yang merugikan negara. Namun hingga kini, belum ada langkah hukum serius yang diarahkan padanya.

Beberapa prinsip hukum yang seharusnya diterapkan dalam menindak penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat negara antara lain:

  • Pasal 7A UUD 1945 mengatur bahwa Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya jika terbukti melakukan pelanggaran hukum berat seperti korupsi atau pengkhianatan terhadap negara.
  • Pasal 3 UU Tipikor (Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001) menyebutkan bahwa setiap pejabat negara yang dengan sengaja memperkaya diri sendiri, orang lain, atau suatu korporasi yang merugikan keuangan negara dapat dipidana.
  • Pasal 421 KUHP juga melarang penyalahgunaan wewenang yang merugikan masyarakat atau kepentingan negara.

Salah satu contoh nyata dari dugaan penyalahgunaan kekuasaan adalah proyek-proyek infrastruktur yang tidak transparan dan dugaan keterlibatan keluarganya dalam berbagai proyek bisnis negara. Selain itu, pengelolaan sumber daya alam yang lebih menguntungkan oligarki dibanding kesejahteraan rakyat juga menjadi bukti bahwa kepentingan politik lebih diutamakan daripada kepentingan publik.

Namun, dengan sistem hukum yang telah dikuasai oleh kepentingan politik, sulit bagi aparat penegak hukum untuk bertindak secara independen. Ini mencerminkan bahwa hukum di Indonesia belum sepenuhnya tegak dan masih tunduk pada kepentingan elite berkuasa.

Kesimpulan

Dua persoalan besar ini—sistem yang buruk dan kekebalan hukum Jokowi—menjadi bukti nyata bahwa demokrasi Indonesia dalam kondisi kritis. Negara hukum yang seharusnya menjadi pilar keadilan justru dimanfaatkan oleh segelintir elite untuk melanggengkan kekuasaan dan menghindari pertanggungjawaban.

Tanpa reformasi sistem hukum yang serius dan kemauan politik yang kuat untuk menegakkan supremasi hukum, Indonesia akan terus terjebak dalam lingkaran ketidakadilan. Rakyat harus terus bersuara dan mengawal jalannya pemerintahan agar prinsip keadilan dan demokrasi benar-benar ditegakkan, bukan hanya menjadi jargon kosong dalam konstitusi.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Penuhi Panggilan Sebagai Saksi Kasus Korupsi di Pertamina Ahok Tiba di Kejagung 1,5 Jam Lebih Awal

Next Post

Rencana Gubernur Jabar Cabut Sertifikat Tanah dan Bangunan di Bantaran Sungai Bakal Terkendala Mekanisme dan Aturan Berlaku.

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?
Crime

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?
Feature

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?
Feature

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

November 1, 2025
Next Post
Rencana Gubernur Jabar Cabut Sertifikat Tanah dan  Bangunan di Bantaran Sungai Bakal Terkendala Mekanisme  dan Aturan Berlaku.

Rencana Gubernur Jabar Cabut Sertifikat Tanah dan Bangunan di Bantaran Sungai Bakal Terkendala Mekanisme dan Aturan Berlaku.

Meski Sudah Minta Maaf Polda NTT Belum Tetapkan AKBP Fajar Tersangka Kasus Asusila

Meski Sudah Minta Maaf Polda NTT Belum Tetapkan AKBP Fajar Tersangka Kasus Asusila

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?
Crime

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

by Karyudi Sutajah Putra
November 1, 2025
0

Jakarta-FusilatNews - Sebanyak 31 perempuan korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, memilih untuk menggugat...

Read more
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Tragis Indonesia dari Negara Pengekspor ke Pengimpor Energi

Bahlil dan Sindrom L’Etat c’est Moi

October 25, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Mengkultuskan Jokowi sebagai Nabi: Membakar Dupa di Atas Jerami Kering

Tertawa Bersama Pak Said Didu: Ketika Angka Jokowi Tak Lagi Lucu

October 31, 2025

Kekuasaan yang Menyeleweng Adalah Pengkhianatan terhadap UUD 1945

October 31, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist