• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

NEGARA KEKUASAAN DI ERA JOKOWI VERSUS NEGARA KEMAKMURAN

fusilat by fusilat
October 30, 2025
in Feature, Politik
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Malika Dwi Ana

Frasa “negara kekuasaan” merujuk pada sistem di mana institusi negara lebih melayani konsolidasi dan kelanggengan elite politik ketimbang distribusi kemakmuran merata. Di era Jokowi (2014–2024), data, kebijakan, dan pola pengambilan keputusan menunjukkan dominasi logika kekuasaan atas logika kesejahteraan—meski infrastruktur fisik dibanggakan sebagai “kemajuan” dan prestasi seorang presiden. Berikut pembuktian sistematis.

  1. Kekuasaan Politik Mengalahkan Demokrasi
    UU KPK 2019 melemahkan lembaga antirasuah dengan menempatkan Dewan Pengawas yang ditunjuk presiden—akibatnya, 72% kasus korupsi besar mandek sejak 2020 menurut ICW 2025. DKPP mencatat lebih dari 1.200 pelanggaran Bawaslu pada Pemilu 2024, dengan 68% melibatkan aparat negara—YLBHI menyebut ini sebagai “cawe-cawe” Jokowi melalui bansos dan logistik. Sementara itu, sembilan partai di parlemen 2024 didominasi koalisi Jokowi, termasuk PSI yang lolos ambang batas lewat “keajaiban” suara versi KPU. Pluralisme politik mati, demokrasi prosedural dikorbankan demi kontrol kekuasaan jangka panjang.

  2. Ekonomi untuk Elite, Bukan Rakyat
    Hilirisasi nikel dijanjikan sebagai “kemakmuran rakyat”, tapi 82% investasi datang dari China menurut BKPM, sementara 78% karang di Raja Ampat rusak akibat sedimentasi—WWF 2025. Omnibus Law (UU Cipta Kerja) menjanjikan lapangan kerja, tapi outsourcing naik 18% dan UMP riil turun 2,1% setelah inflasi menurut BPS. Tax Amnesty 2016–2017 hanya mengumpulkan Rp114 triliun tebusan dari target Rp11.000 triliun, dengan 87% peserta adalah konglomerat. IKN dijanjikan non-APBN dan investor antri, tapi realisasinya 98% dari APBN/PMN (Rp72 triliun) dan investor asing hanya Rp2,8 triliun. Penerima manfaat utama: oligarki tambang, BUMN, dan kontraktor Jakarta.

Ratio naik dari 0,388 (2020) menjadi 0,394 (2024) sebelum turun tipis ke 0,391 (Q2 2025)—ketimpangan memburuk meski pertumbuhan ekonomi rata-rata 5%.

  1. Infrastruktur: Monumen Kekuasaan, Bukan Multiplier Effect
    Tol Trans-Jawa menelan biaya Rp745 triliun tapi memiliki tarif tertinggi se-Asia Tenggara (Rp1.200/km), dengan 70% pengguna dari kelas menengah-atas menurut BPS 2025. IKN tetap simbol “Jakarta sentrisme” dengan nol investor asing signifikan. KCJB rugi Rp92 triliun per tahun dan mendapat suntikan APBN Rp4,1 triliun pada 2025 meski okupansi hanya 65% dan mayoritas penumpang kelas bisnis. Efek pengganda infrastruktur turun dari 1,8 (era SBY) menjadi 1,2 (era Jokowi)—terendah dalam 20 tahun menurut Bappenas 2025.

  2. Bansos: Alat Kontrol Sosial, Bukan Pemberdayaan
    Total bansos 2019–2024 mencapai Rp2.100 triliun, tapi 68% disalurkan tiga bulan sebelum pemilu. Kemiskinan hanya turun 0,3 poin dalam lima tahun (dari 9,2% ke 8,9%), dan 82% dari 27 juta keluarga penerima manfaat tidak memiliki jalur keluar—SMERU Research. Bansos jadi “opium rakyat”, bukan tangga untuk naik kelas. Karena mendidik masyarakat untuk ketergantungan terhadap pemberian, bukan menciptakan masyarakat berdaya dan berpikir soal kemandirian.

  3. Kebohongan Terstruktur: DNA Kekuasaan
    Janji pertumbuhan 7% tidak pernah tercapai (rata-rata 5,03%). IKN non-APBN ternyata 98% dari APBN. Esemka produksi massal berujung pabrik mati. KCJB tanpa APBN ternyata butuh PMN Rp4,1 triliun. Trust Index Pemerintah turun dari 72 (2014) menjadi 48 (2024)—terendah sejak Reformasi menurut Indikator Politik Indonesia 2025.

Kesimpulan: Negara Kekuasaan, Bukan Kemakmuran

Pusat kekuasaan: Istana, oligarki, BUMN. Penerima manfaat utama: elite politik, kontraktor, konglomerat. Korban: buruh, nelayan, UMKM, lingkungan, demokrasi. Warisan: infrastruktur megah + utang Rp8.500 triliun + ketimpangan + distrust.

Jokowi membangun monumen kekuasaan yang tampak megah dari luar, tapi rapuh dari dalam—dibayar dengan hilangnya kepercayaan publik, kerusakan ekologi, dan ketimpangan struktural.

Era Prabowo mencoba beralih ke “negara kesejahteraan populis” via MBG, DHE SDA, dan efisiensi APBN—tapi fondasi kekuasaan ala Jokowi masih membayangi: Danantara, intervensi pasar, narasi “kemandirian” yang sering menutupi inefisiensi.

Pun jika institusi negara direformasi—bukan sekadar diganti orang—Indonesia akan tetap jadi negara kekuasaan, bukan negara kemakmuran.(Malika’s Insight, 28/10/2025)

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pertanian 2026: Antara Ambisi Kedaulatan dan Krisis Regenerasi Petani

Next Post

Membuka Tirai Hukum: Peran Serta Publik dalam Menegakkan Keadilan

fusilat

fusilat

Related Posts

Akhlak Kurang Ajar di Senayan
Feature

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?
Feature

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?
Feature

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

November 1, 2025
Next Post
Membuka Tirai Hukum: Peran Serta Publik dalam Menegakkan Keadilan

Membuka Tirai Hukum: Peran Serta Publik dalam Menegakkan Keadilan

RAKERNAS PROJO DAN KULTUS JOKOWI

Prabowo Tak Layak Hadiri Projo: Presiden Tak Boleh Legitimasi Kultus Individu

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?
Crime

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

by Karyudi Sutajah Putra
November 1, 2025
0

Jakarta-FusilatNews - Sebanyak 31 perempuan korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, memilih untuk menggugat...

Read more
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Tragis Indonesia dari Negara Pengekspor ke Pengimpor Energi

Bahlil dan Sindrom L’Etat c’est Moi

October 25, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Akhlak Kurang Ajar di Senayan

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

November 1, 2025
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025
Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

Mengapa Bangsa Ini Masih Suka Memilih Pemimpin Yang Bodoh?

November 1, 2025
Petani vs. Tengkulak: Musuh dalam Selimut atau Mitra Sejati?

Kelompok Tani di Persimpangan Jalan: Antara Kemandirian dan Ketergantungan

November 1, 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

October 31, 2025
Mengkultuskan Jokowi sebagai Nabi: Membakar Dupa di Atas Jerami Kering

Tertawa Bersama Pak Said Didu: Ketika Angka Jokowi Tak Lagi Lucu

October 31, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

Akhlak Kurang Ajar di Senayan

November 1, 2025
Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

Mayoritas Korban KDRT di Tangsel Pilih Gugat Cerai Suami daripada Lapor Polisi, Kok Bisa?

November 1, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...