Menurut Hengki petunjuk tersebut masih diselidiki soal kebenarannya. Apakah benar tulisan tersebut milik korban, atau merupakan desepsi, karena bisa saja ada orang lain yang menulisnya, bukan korban
Jakarta – Fusilatnews – Kelanjutan dari kasus warga menemukan jasad yang diduga seorang ibu, GAH (64), dan putranya, DAW (38), dalam kondisi tinggal kerangka manusia di dalam kamar mandi di sebuah rumah di Depok.
Dalam penyelidikannya polisi menemukan petunjuk baru berupa sebuah file yang berjudul ‘To You Whomever’ file ditemukan dalam laptop yang diduga milik sang anak itu kini masih menjadi misteri.
“Jadi di sana tertulis, siapa pun yang membaca tulisan ini (To You Whomever), mungkin pada saat melihat tulisan ini, saya dan ibu saya sudah meninggal,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi seusai salat Jumat di Polda Metro Jaya pada Jumat kemarin, ( 8/9) .
Menurut Hengki petunjuk tersebut masih diselidiki soal kebenarannya. Apakah benar tulisan tersebut milik korban, atau merupakan desepsi, karena bisa saja ada orang lain yang menulisnya, bukan korban.
Hengki menegaskan polisi masih melakukan penyelidikan, biar alat bukti nanti yang mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di TKP di Cinere, Depok. Selain itu, Hengki mengatakan timnya akan melakukan olah TKP ulang hari ini.
“Apakah ini mati karena alami, ataukah accident, kecelakaan, apakah suicide (bunuh diri), homicide, pembunuhan, ataukah gabungan dari analisis, nah nanti sekali lagi, tim sedang bekerja,” ujarnya.
Libatkan APSIFOR ungkap misteri
Guna mengungkap misteri kasus penemuan kerangka yang diduga ibu-anak itu, Polda Metro Jaya melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR). Keterlibatan APSIFOR ini, kata Hengki untuk menganalisis tulisan tersebut secara retrospektif dalam autopsi psikologi.
Hal ini dilakukan, lanjut Hengki, agar kejelasan tentang benar tidaknya tulisan tersebut milik korban DAW dapat dipastikan.
Soal isi lengkap file berbahasa inggris tersebut, Hengki menyebut belum dapat dipublikasikan. Rilis lengkap kasus ini akan disampaikan bila kebenaran dan motivasi tulisan tersebut sudah jelas.
“Nanti akan kita rilis lengkap, berkolaborasi dengan tim lain, yang intinya kita mengedepankan scientific investigation, biar alat bukti nanti yang mengarahkan apa yang terjadi di TKP,” tambahnya.
Penemuan berawal dari bau busuk
Sebelumnya, Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi mengungkapkan penemuan dua jenazah di kawasan perumahan elite di Depok, Jawa Barat, itu berawal dari kecurigaan sejumlah warga yang mencium bau busuk.
“Warga mencurigai penghuni rumah sudah tidak terlihat sejak lama sekitar satu bulan. Rumah korban terlihat gelap saat malam hari sehingga warga curiga dan memeriksa ke dalam rumah tersebut,” ungkap Made Budi, Kamis, (7/9) .
Warga sebelumnya berkoordinasi dengan pengurus lingkungan dan satpam perumahan mencoba masuk ke dalam rumah melalui pagar, namun setelah membuka garasi tercium bau busuk dari kamar mandi.
“Petugas keamanan (satpam) menghubungi Polsek Cinere dan selanjutnya mendatangi TKP setelah dilakukan cek TKP ternyata ditemukan dua orang mayat,” papar Made Budi.
Dia melanjutkan, 2 mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, diduga merupakan satu keluarga atau ibu dan anak yang tinggal di rumah tersebut.
“Keadaan sudah tidak bisa di identifikasi, maaf, tinggal tengkorak ditubuhnya,” jelas Made Budi.
Diperkirakan jenazah tersebut sudah lama berada di kamar mandi yang tidak terkunci. Namun, sambung Made Budi, polisi belum mengetahui penyebab meninggalnya ibu dan anak tersebut.
“Petugas menemukan sebuah tulisan di meja dapur sebuah kertas bertuliskan dua nama berikut nomor telepon untuk dihubungi,” ucap Made Budi.
Pengurus lingkungan di Cinere Depok sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban perihal penemuan mayat yang diduga ibu-anak tersebut.