Menteri Luar Negeri sementara Iran Ali Bagheri Kani memperingatkan rezim Israel akan “konsekuensi yang merugikan” jika menyerang Lebanon, dan mengatakan bahwa gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, sepenuhnya siap untuk melawan Israel.
Teheran – Presstv – Fusilatnews – Bagheri Kani mengeluarkan peringatan tersebut dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada hari Senin di tengah ancaman Israel untuk melancarkan serangan terhadap gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah.
“Mereka (rezim Israel) harus tahu bahwa setiap kesalahan baru yang mereka lakukan di Lebanon akan menciptakan kondisi baru di tingkat regional yang merugikan Zionis, yang tidak akan mampu menebus kekalahan strategis mereka dengan [melakukan] pembunuhan dan pembunuhan.” kejahatan,” kata diplomat top Iran.
Ia menambahkan, ancaman perang Israel terhadap Lebanon sejalan dengan berlanjutnya kejahatan rezim terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan menunjukkan sifat biadabnya.
Bagheri Kani memuji kekuatan unik perlawanan Lebanon yang sepenuhnya siap menghadapi ancaman rezim Israel, dan memperingatkan bahwa setiap tindakan agresi akan merugikan pihak penjajah.
Dia mencatat bahwa rezim Israel tidak mampu memulihkan situasi sebelum melancarkan perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Ketegangan masih tinggi di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, tempat Hizbullah terlibat bentrokan sengit dengan pasukan Israel.
Hizbullah hampir setiap hari melakukan serangan roket terhadap posisi Israel sebagai pembalasan atas agresi rezim terhadap Lebanon dan sebagai solidaritas terhadap Gaza.
Sejauh ini, perang genosida yang dilakukan rezim tersebut telah menewaskan sedikitnya 37.877 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza dan melukai 86.969 lainnya.
Di bagian lain sambutannya, Bagheri Kani memuji partisipasi delegasi Turki dalam pertemuan tingkat menteri Dialog Kerja Sama Asia (ACD) ke-19 di Teheran akhir bulan lalu.
Diplomat terkemuka Iran menekankan pentingnya memanfaatkan kapasitas D-8, Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mempromosikan tujuan negara-negara independen di kawasan.
Menteri luar negeri sementara juga menekankan bahwa Iran dan Turki harus memperluas transportasi kereta api mereka, dengan mengatakan aktivasi kapasitas perdagangan dan ekonomi antara kedua negara akan menjamin keamanan yang berkelanjutan.
Dia menambahkan bahwa Teheran dan Ankara harus meningkatkan interaksi di Kaukasus dalam kerangka mekanisme regional seperti format kerja sama 3+3.
Fidan, pada bagiannya, memuji perhatian serius Iran terhadap masalah Palestina dan mengutuk kejahatan Israel di Gaza.
Dia mengatakan Israel terus melakukan perang genosida di Gaza sementara komunitas internasional tidak mampu menghentikan kejahatan rezim Tel Aviv di jalur yang terkepung.
Menteri Luar Negeri Turki memperingatkan bahwa kebijakan Israel didasarkan pada berlanjutnya ketegangan di kawasan yang akan berdampak besar pada negara-negara kawasan.