TRT World – Fisilatnews — Perang Israel di Gaza, yang kini telah berlangsung selama 329 hari, telah menewaskan sedikitnya 40.602 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 93.855 orang lainnya terluka, menurut perkiraan konservatif. Di antara korban tersebut, lebih dari 10.000 orang diyakini terkubur di bawah reruntuhan rumah-rumah yang dibom.
Pada malam terakhir, serangan udara dan penembakan Israel menewaskan lima warga sipil, termasuk seorang anak, di Gaza utara dan selatan, sebagaimana dilaporkan oleh sumber-sumber setempat.
Di Gaza selatan, pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah milik keluarga Abu Daqqa di kota Abasan al-Kabira, Khan Younis. Serangan itu mengakibatkan tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka, yang kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Nasser di kota tersebut.
Sementara itu, serangan terpisah di Gaza utara menewaskan dua orang, termasuk seorang anak, ketika pasukan Israel menyerang sebuah apartemen di dekat persimpangan al-Houja di kamp pengungsi Jabalia.
Di tempat lain, paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina membawa korban luka ke Rumah Sakit al-Awda di kamp Nusairat, setelah serangan Israel menghantam sebuah rumah milik keluarga al-Qassas di timur laut kamp tersebut.
Di desa al-Fukhari, timur Khan Younis, tujuh warga Palestina lainnya yang menderita luka serius dievakuasi ke Rumah Sakit Nasser setelah serangan udara Israel menghantam rumah di daerah itu.
Tanggapan Dewan Keamanan PBB
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam tindakan tentara Israel yang berulang kali menembaki kendaraan Program Pangan Dunia (WFP) di sebuah pos pemeriksaan. Insiden ini memaksa organisasi tersebut untuk menghentikan sementara pergerakan staf mereka di Gaza.
“Kami sangat prihatin dengan laporan kemarin (Rabu) bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berulang kali menembaki kendaraan WFP,” kata Wakil Perwakilan Tetap AS untuk PBB, Robert Wood, dalam sebuah sesi Dewan Keamanan PBB.
Wood mengungkapkan bahwa Israel telah memberi tahu pihak AS bahwa mereka sedang menyelidiki insiden terbaru ini, yang menurut tinjauan awal mereka merupakan hasil dari “kesalahan komunikasi” antara unit-unit IDF. “AS mendesak Israel untuk segera memperbaiki masalah dalam sistem mereka yang memungkinkan hal ini terjadi,” tambahnya.
Konflik yang terus berlanjut ini menunjukkan eskalasi kekerasan yang semakin memburuk, di mana warga sipil Palestina terus menjadi korban utama dari serangan yang terjadi hampir setiap hari di Jalur Gaza.
Sumber: TRT World