• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Birokrasi

Prabowo Turun Gunung: Perang Tambang Ilegal atau Panggung Politik?

Ali Syarief by Ali Syarief
October 23, 2025
in Birokrasi, Crime, Feature
0
Reaksi Wakil Rakyat di Parlemen, Terkait eksploitasi Tambang Nikel di Raja Ampat
Share on FacebookShare on Twitter

Fusilatnews – Presiden Prabowo Subianto tampaknya ingin memberi pesan jelas sejak awal masa pemerintahannya: negara harus kembali berdaulat atas sumber daya alamnya. Ia memerintahkan TNI, Polri, Kejaksaan Agung, hingga Bea Cukai untuk “turun gunung” memberantas tambang ilegal yang selama ini menjadi hantu ekonomi nasional. Perintah itu bukan basa-basi. Ia meluncur dalam nada tegas, lengkap dengan angka kerugian negara yang disebut mencapai ratusan triliun rupiah.

Namun di balik ketegasan itu, tersimpan lapisan persoalan yang jauh lebih kompleks: tumpang tindih kepentingan, patronase ekonomi, dan politik sumber daya alam yang sudah berurat-akar.

Tambang ilegal di Indonesia bukan sekadar pelanggaran administratif. Ia telah menjelma menjadi ekosistem gelap yang melibatkan aparat, politisi, hingga tokoh lokal. Data Bareskrim Polri menyebut ada 1.517 titik pertambangan tanpa izin di 35 provinsi. Dari Sumatera Utara yang menjadi sarang terbesar dengan 396 lokasi, hingga Bangka Belitung dengan 116 titik tambang timah ilegal. Sebagian di antaranya ‘dibekingi’ oleh oknum aparat dan elite politik.

Dengan kenyataan seburuk itu, perintah Prabowo untuk memberantas tambang ilegal terdengar seperti langkah berani—atau justru nekat. Sebab musuh yang dihadapinya bukan hanya para penambang kecil, melainkan jaringan besar yang sudah lama beroperasi di bawah lindungan kekuasaan.

Di sisi lain, langkah ini juga berpotensi menjadi simbol politik. Bagi Prabowo, yang selama ini dikenal sebagai figur militer dengan reputasi keras, pemberantasan tambang ilegal bisa menjadi ajang pembuktian bahwa kekuasaan di tangannya bukan sekadar pewarisan dari Jokowi, melainkan pembalikan arah terhadap tata kelola sumber daya yang selama satu dekade terakhir dibiarkan liar. Ia tampak ingin membangun citra sebagai “presiden yang mengembalikan kedaulatan negara atas tanah dan tambang.”

Pembentukan Satgas Halilintar di Bangka Belitung adalah contoh konkret dari strategi tersebut. Satgas ini melibatkan TNI secara langsung—sebuah langkah yang menandai kembali menguatnya peran militer dalam urusan sipil. Bagi sebagian kalangan, hal itu bisa dimaknai sebagai bentuk efektivitas; tapi bagi pengkritik, ini tanda kemunduran: negara kembali menyerahkan urusan hukum dan pengawasan pada pendekatan koersif ketimbang reformasi sistemik.

Masalahnya, tambang ilegal bukan hanya soal keamanan, melainkan tata kelola. Selama regulasi lemah, tumpang tindih izin dibiarkan, dan harga komoditas dunia terus menggoda, praktik tambang ilegal akan sulit hilang. Apalagi jika sebagian keuntungan justru mengalir ke kantong politik lokal—sebuah rahasia umum yang jarang dibuka terang-terangan.

Pernyataan Dirjen Gakkum Kementerian ESDM, Rilke Jeffri Huwae, seolah menegaskan batas kewenangan yang rapuh. Kementerian, katanya, hanya mengurusi aspek administratif, bukan “bekingan” di lapangan. Ini menunjukkan adanya jarak antara otoritas teknis dan kekuatan politik-ekonomi di sektor pertambangan. Ketika aparat negara hanya mampu menertibkan di atas kertas, pelaku tambang ilegal sudah lebih dulu menambang realitas di bawah tanah.

Dalam konteks ini, langkah Prabowo untuk menggerakkan seluruh aparat bisa dibaca sebagai bentuk koreksi terhadap warisan Jokowi yang dianggap permisif terhadap eksploitasi sumber daya. Tapi apakah kebijakan ini akan efektif? Itu bergantung pada seberapa jauh ia berani menyentuh jantung masalah: jaringan patronase yang melibatkan elite daerah, oknum aparat, dan pebisnis besar yang selama ini hidup dari tambang ilegal.

Pemberantasan tambang ilegal bisa menjadi titik awal reformasi tata kelola sumber daya alam, atau justru panggung politik baru untuk menegaskan kekuasaan. Sejarah akan mencatat, apakah Prabowo benar-benar hendak “membersihkan negeri” atau sekadar menggunakan retorika tambang untuk menggali legitimasi politiknya sendiri.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ingat LBP dan Erick Thohir Bisnis PCR?- ” Ketika Krisis Jadi Ladang Cuan Pejabat”

Next Post

Murid Merokok, Guru Menampar, Orang Tua Lapor

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan
Feature

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi
Birokrasi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025
Dana Pensiun BUMN di Korupsi , Erick Thohir Marah Besar
Feature

“Erick: Turun Kelas, Tapi Masih Ngotot Jadi Menteri?”

October 24, 2025
Next Post
Murid Merokok, Guru Menampar, Orang Tua Lapor

Murid Merokok, Guru Menampar, Orang Tua Lapor

Bea Cukai dan Abuse of Power

Bea Cukai dan Abuse of Power

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Korupsi Masuk Desa
Crime

Korupsi Masuk Desa

by Karyudi Sutajah Putra
October 22, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Mantovani mengungkap...

Read more
Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

October 21, 2025
Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

October 21, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025
Dana Pensiun BUMN di Korupsi , Erick Thohir Marah Besar

“Erick: Turun Kelas, Tapi Masih Ngotot Jadi Menteri?”

October 24, 2025
Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist