Irsyad menjelaskan, tiga tersangka kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Imam berasal dari satuan yang berbeda. Adapun pelaku utama berinisial Praka RM bertugas sebagai di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Jakarta – Fusilatnews – Jenazah Imam Masykur, warga Aceh yang diculik, dianiaya kemudian dibunuh karena keluarganya gagal membayar tebusan yang diminta oleh tiga oknum anggota TNI itu dibuang di bawah jembatan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Tiga oknum anggota TNI AD yang melakukan tindak kejahatan terhadap Imam Masykur ( 25 Tahun) warga Aceh yang tinggal di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel itu, berinisial Praka RM, Praka HS, dan Praka J berhasil ditangkap oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta
Kasus itu terungkap setelah jasad korban diautopsi di rumah sakit, dan petunjuk mengarah ke pelaku yang merupakan personel TNI AD aktif. Korban dibuang di waduk di jembatan waduk Purwakarta. Kemudian hanyut, tanggal 15 Agustus ketemu di sungai di daerah Karawang.
Nah pria tidak dikenal ini diamankan kepolisian, dibawa ke RSUD,” jelas Komandan Pomdam (Danpomdam) Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (28/8).
Irsyad menjelaskan, tiga tersangka kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Imam berasal dari satuan yang berbeda. Adapun pelaku utama berinisial Praka RM bertugas sebagai di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
“(Pelaku) TNI semua, yang dari Paspampres satu orang (Praka RM),” ucap Isyad
Meski berasal dari satuan Paspampres, kata Irsyad, Praka RM bukan termasuk personel yang sehari-hari menjaga Presiden Jokowi atau Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Dia memastikan, penyidik Pomdam Jaya pasti memproses hukum tersangka karena telah melakukan tindak pidana berat.
Irsyad menambahkan, dua pelaku lainya yaitu Praka HS yang sehari-hari bertugas di Direktorat Topografi TNI AD. Kemudian, pelaku lainnya berinisial Praka J yang berdinas di Kodam Iskandar Muda. Saat ini, ketiganya sudah dijebloskan di sel Pomdam Jaya dan menjalani pemeriksaan intensif.
Disinggung mengapa Praka J yang berdinas di Provinsi Aceh bisa terlibat pembunuhan, Irsyad menerangkan, karena yang bersangkutan sedang berada di Jakarta. “(Praka J) adalah anggota Kodam IM (Iskandar Muda) yang kebetulan sedang ada di Jakarta,” kata Irsyad.Praka J) adalah anggota Kodam IM (Iskandar Muda) yang kebetulan sedang ada di Jakarta,” kata Irsyad.