• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Birokrasi

SKANDAL WHOOSH: WARISAN JOKOWI YANG JEBAK PRABOWO DALAM DEBT TRAP CHINA

fusilat by fusilat
October 23, 2025
in Birokrasi, Feature
0
Dasar Berfikir Jokowi Salah Mindset – Yang Rugi Rakyat – Yang Rusak Negara
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Malika Dwi Ana

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau yang populer disebut Whoosh, bukan sekadar proyek infrastruktur. Ia adalah bom waktu ekonomi dan geopolitik yang ditinggalkan era Jokowi untuk pemerintahan Prabowo Subianto. Dengan utang USD 7,3 miliar ke China Development Bank (CDB) pada bunga 3,4%, kerugian operasional Rp1,6 triliun per tahun, dan pendapatan tiket maksimal Rp1,5 triliun, Whoosh lebih mirip monumen kesia-siaan ketimbang kebanggaan nasional. Mahfud MD, eks-Menko Polhukam, menyalakan api kontroversi tentang; Dugaan mark-up biaya hingga tiga kali lipat (USD 52 juta/km di Indonesia vs. USD 17-18 juta/km di China) menyeret proyek ini ke ranah korupsi sistemik. Prabowo, yang baru setahun dua hari dilantik pada 20 Oktober 2025, sudah dipaksa main akrobat: Menyelamatkan Whoosh tanpa merugikan rakyat, sambil hadapi tekanan China dan elite lokal yang “bermain” di belakang layar. Ini bukan soal kereta, ini soal kedaulatan.

Kronologi Skandal: Dari Mimpi Jokowi ke Beban Prabowo

Whoosh lahir dari ambisi Jokowi 2015: Kereta cepat pertama di Asia Tenggara, simbol Indonesia maju. Awalnya, Jepang menawarkan pinjaman lunak 0,1% tanpa jaminan APBN. Tapi, entah kenapa—atau kita tahu kenapa—Jokowi pindah ke China. Bunga melonjak ke 3,4%, MOU buram, dan biaya membengkak dari USD 5,1 miliar ke USD 7,3 miliar. Ignasius Jonan, eks-Menhub yang tolak proyek karena “tidak viable,” dilengserkan. Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua DEN kala itu, dorong penuh—meski bisnis keluarganya di infrastruktur BRI China mengundang tanda tanya. Mahfud MD bilang terang-terangan: Mark-up ini rahasia umum, MOU bilateral jelas sebut harga, tapi cicilan berjalan penuh “misteri.” KPK diminta usut, tapi hingga 22 Oktober 2025, baru meminta data Mahfud—KPK lambat, seperti biasa.

Netizen ramai dengan hestek #WhooshGate, 70% responden Kompas (2025) sebut proyek ini rugikan rakyat. Hemat waktu cuma 30 menit dibandingkan Argo Parahyangan, tapi beban utang Rp2 triliun bunga per tahun? Ini bukan proyek, ini jebakan. Prabowo, dengan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Menko Perekonomian AHY, tegas tolak talangi via APBN. Danantara, SWF baru, sedang nego restrukturisasi dengan CDB—target bunga 2%, tenor 40 tahun. Tapi China main tahan-tahan, mirip taktik mereka ke Sri Lanka sebelum Hambantota Port direbut 99 tahun.
Pertanyaannya: Berani kah Prabowo main keras, atau terjebak elite pro-China di kabinetnya sendiri?

Elite yang Bisnis dan Konflik Kepentingan: Musuh di Dalam Selimut

Jangan naif. Whoosh bukan sekadar salah hitung. Ini soal elite yang main dua kaki: antara jabatan publik, bisnis privat. Luhut, misalnya, punya jejak bisnis keluarga di PT Toba Sejahtera, terkait proyek BRI China. Konsorsium KCIC (60% BUMN RI seperti KAI, 40% SOE China) rugi Rp1,6 triliun H1 2025, tapi audit transparan? Nol. Banyak pejabat, baik langsung maupun tak langsung, punya kepentingan di investasi China—yang tahun lalu capai Rp500 triliun di Indonesia. Rosan Roeslani, Menko Investasi, sedang nego utang Whoosh, tapi terlambat. Mengapa? Karena BPI Danantara, yang kelola negosiasi, penuh stakeholder BUMN yang terikat dengan China. Ini bukan konspirasi, ini pola: 50% investasi China di RI lewat joint venture dengan elite lokal. Prabowo harus “bersihkan kandang” dulu—pakai UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bersih—sebelum bisa menekan China.

Solusi Radikal: Audit, Hukum, dan Natuna sebagai Leverage

Lalu, apa langkah konkret? Pertama, bentuk tim investigasi independen KPK-BPKP-Kemenkeu, panggil Jonan, Mahfud, bahkan Jokowi. Target: Laporan audit mark-up dalam 3 bulan. Mahfud siap kasih data, tapi KPK harus proaktif, bukan tunggu laporan. Jika bukti mark-up kuat, hukum pelaku domestik via UU Tipikor Pasal 2-3—tak pandang bulu, sekalipun Jokowi terlibat. Ini bukan cuma soal keadilan, tapi amunisi hukum untuk renegosiasi.

Kedua, renegosiasi dengan China. MOU Whoosh jelas sebut harga—mark-up USD 1,2 miliar overrun bukan rahasia bagi CDB. Gunakan bukti KPK untuk tekan bunga ke 1-2%, atau equity swap (China ambil saham KCIC lebih banyak, BUMN lepas beban). Jika China tolak, ancam tarif impor 100-200% untuk tekstil, sepatu, kosmetik—seperti yang sudah diusulkan Zulkifli Hasan (Q1 2026). Ini selamatkan UMKM garmen yang kehilangan 300.000 jobs karena banjir impor China (naik 51% April 2025 akibat perang dagang AS-China). Leverage lain: Natuna. Upgrade pangkalan militer RI di Natuna Besar (anggaran Rp10 triliun 2024-2026) jadi hub maritim Indo-Pasifik, ajak AS dan QUAD+ (Jepang, Australia) latihan ala Garuda Shield 2025. Ini sinyal ke China: Tolak renegosiasi, kita dekatkan diri ke AS di ZEE Natuna, choke point Malaka Strait.

Ketiga, jika semua gagal, jangan “ngemplang” ala Sri Lanka—inflasi 70%, GDP minus 7,8%, dan Hambantota hilang jadi pelajaran. Ajukan arbitrase ke ICSID atau WTO, tuduh China “complicit” dalam konspirasi ekonomi via mark-up Whoosh. Bukti? Vonis KPK terhadap pejabat domestik, ditambah MOU buram. Kasus Siemens v. Argentina di ICSID buktikan: Investasi korup bisa dibatalkan. RI, sebagai anggota BRICS+ (Januari 2025), punya posisi tawar yang lebih kuat.

Jangan Kayak Sri Lanka, Jadilah Indonesia yang Berdaulat

Whoosh bukan cuma kereta, tapi cermin kelemahan kita atas ketergantungan pada China (impor USD 62 miliar 2024), elite yang main bisnis BRI, dan MOU buram tanpa transparansi. Prabowo punya peluang emas: Audit tegas, hukum pelaku, dan mainkan Natuna plus tarif impor sebagai leverage. Jangan biarkan Whoosh jadi Hambantota kedua—aset rakyat dirampas, utang tetap menganga. Alternatif terakhir? Jual Whoosh ke swasta non-China (Jepang pernah minat) atau konversi jadi proyek hijau (solar-powered). Ini bukan cuma soal lunasi utang, tapi selamatkan kedaulatan ekonomi.

Prabowo, rakyat menunggu. Jangan cuma pelototi Whoosh—potong rantai korupsi, tekan China, dan buktikan Indonesia bukan boneka debt trap mereka. #WhooshGate bukan sekadar hashtag, tapi panggilan untuk bertindak. Waktunya main hard core—atau kita semua yang akan bayar mahal harganya.(Malika’s Insight 22/10/2025)

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

DPD RI Desak Pemkab Klungkung Benahi Infrastruktur Nusa Penida dan Nusa Lembongan: Jembatan Kuning Terancam, Dugaan Pelanggaran Izin Marak

Next Post

Whoosh: Geopolitik Pantura dan Jerat Utang China yang Mengikat Indonesia

fusilat

fusilat

Related Posts

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan
Feature

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi
Birokrasi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025
Dana Pensiun BUMN di Korupsi , Erick Thohir Marah Besar
Feature

“Erick: Turun Kelas, Tapi Masih Ngotot Jadi Menteri?”

October 24, 2025
Next Post

Whoosh: Geopolitik Pantura dan Jerat Utang China yang Mengikat Indonesia

Hadits Dhaif Dijadikan Hujjah: Laporan Jokowi Naik Penyidikan

Kumulatif Kejahatan Jokowi Sejak Walikota Solo, Gubernur Jakata dan Presiden - Dituntuk Rakyat Untuk Diadili

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Korupsi Masuk Desa
Crime

Korupsi Masuk Desa

by Karyudi Sutajah Putra
October 22, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Mantovani mengungkap...

Read more
Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

Kekerasan TNI dan Urgensi Revisi UU Peradilan Militer

October 21, 2025
Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi

October 21, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025
Dana Pensiun BUMN di Korupsi , Erick Thohir Marah Besar

“Erick: Turun Kelas, Tapi Masih Ngotot Jadi Menteri?”

October 24, 2025
Menanti Prabowo Tancap Gas, Bukan Rem Tangan

DHL: Bila Dilaporkan Di Era Jokowi 12 Aktifis Sudah Mendekam Di Penjara

October 24, 2025

Ketika Hukum Tak Lagi Takut pada Kekuasaan: Satu Tahun Prabowo

October 24, 2025
Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

Indonesia–Bangladesh: Persaudaraan Dua Bangsa Muslim di Jalur Kemitraan Strategis

October 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

IOC Tantang Indonesia Gelar Olimpiade Tandingan

October 24, 2025
Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

Empati yang Tersisa di Balik Tameng Polisi

October 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...