FusilatNews – Presstv, Sayap militer gerakan perlawanan Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim telah menargetkan lima tank tempur Israel di bagian utara Jalur Gaza, di tengah eskalasi konflik yang terus memanas. Sementara itu, puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di wilayah yang terkepung.
Dalam pernyataan singkatnya, Brigade al-Qassam menyebutkan bahwa para pejuangnya berhasil menghantam tank Merkava menggunakan alat peledak di daerah al-Saftawi, sebelah barat kamp pengungsi Jabalia. Dalam pernyataan terpisah, mereka juga mengklaim menyerang empat tank tambahan di kota Jabalia timur dengan cara serupa.
Selain itu, kelompok tersebut menyatakan bahwa para pejuangnya menargetkan helikopter Apache milik Israel menggunakan roket SAM di sebelah timur kamp pengungsi al-Bureij, Jalur Gaza tengah. Hingga berita ini diterbitkan, militer Israel belum memberikan komentar terkait klaim tersebut.
Kehilangan dan Kekhawatiran di Jalur Gaza
Di sisi lain, laporan dari media lokal menyebutkan bahwa serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza telah menyebabkan puluhan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk akibat blokade berkepanjangan dan serangan yang tak kunjung henti.
Perkiraan Jumlah Pejuang Hamas
Media Israel, termasuk The Jerusalem Post, melaporkan bahwa jumlah pejuang perlawanan di Gaza telah “pulih secara substansial” sejak konflik besar terakhir 15 bulan lalu. Diperkirakan ada sekitar 20.000 hingga 23.000 pejuang aktif dari berbagai kelompok, termasuk Hamas dan Jihad Islam.
“Hamas telah meningkatkan kekuatannya secara signifikan dengan merekrut anggota baru,” tulis The Jerusalem Post pada Kamis. Angka ini menjadi tantangan bagi klaim Israel sebelumnya tentang keberhasilan militer mereka dalam melemahkan Hamas secara menyeluruh.
Tanggapan Internasional
Eskalasi terbaru di Gaza menarik perhatian dunia internasional, dengan berbagai organisasi kemanusiaan mendesak penghentian kekerasan dan pemberian akses bantuan kepada warga sipil yang terjebak di zona konflik.
(Sumber: Presstv)