Tren harga daging sapi mulai naik. Dalam sepekan terakhir, harganya menanjak menjadi Rp132.200 per kilogram (kg) untuk kualitas 1, dan Rp122.700 per kg untuk kualitas 2.
Di beberapa daerah, mengutip hargapangan.id Senin (28/3), harga tertinggi daging sapi kualitas 1 menyentuh Rp155 ribu per kg di Lhokseumawe. Sementara itu, harga tertinggi daging sapi kualitas 2 tembus Rp145 ribu per kg di Bukittinggi dan Bulungan.
Harga daging sapi memang sempat mahal, terutama di Jakarta dan Jawa Barat, yang disebabkan karena Australia, selaku importir daging sapi ke wilayah tersebut, mengurangi kuotanya. Di daerah lain, harga daging sapi menanjak karena imbas penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Tak cuma daging sapi, harga beras yang beberapa bulan terakhir adem ayem juga mulai naik. Terpantau beras kualitas medium dibanderol Rp11.650-Rp11.850 per kg atau naik 0,43 persen dalam sepekan terakhir.
Sedangkan, beras kualitas super dihargai Rp12.700 per liter untuk super 2 dan Rp13.150 per liter untuk super 1. Harga beras kualitas super naik rata-rata 0,40 persen dalam sepekan terakhir ini.
Selain daging sapi dan beras, harga gula pasir lokal juga mulai mendaki, yakni menjadi Rp14.550 per kg. Di beberapa daerah, harganya bahkan sudah mencapai Rp15 ribu hingga Rp17 ribu, antara lain Merauke, Manokwari, Manado, Bontang, Mataram, Cirebon, hingga Banda Aceh.
Kemudian, minyak goreng yang tak juga landai sejak akhir tahun lalu. Rata-rata harga minyak goreng sebesar Rp19.500 per kg, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah, yakni Rp15.500 per kg.
Sementara, minyak goreng kemasan bermerek dipatok di kisaran Rp24.650-Rp25.250 per kg. Ironisnya, minyak goreng tak cuma mahal, tapi juga masih langka dan dinanti emak-emak di beberapa kota.
Komoditas pangan lain yang harganya mulai merangkak, yaitu telur ayam, yaitu Rp25.500 per kg dan cabai merah besar Rp53.450 per kg. Berbeda ceritanya dengan cabai rawit hijau dan cabai rawit merah yang merosot hingga 1,7 persen sepekan terakhir ini.
Sumber : CNN Indonesia