Oleh: Karyudi Sutajah Putra
Menteri Investasi itu tak mau berbohong lagi dalam satu hal: belum ada investor asing masuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara!
Jakarta, Fusilatnews – Kebohongan adalah pangkal dari kejahatan. Untuk menutupi satu kebohongan diperlukan dua kebohongan lain. Untuk menutupi dua kebohongan diperlukan empat kebohongan lain. Untuk menutupi empat kebohongan diperlukan delapan kebohongan lain. Demikian, kebohongan beranak-pinak seterusnya.
Kini, entah apa yang berkecamuk dalam benak Bahlil Lahadalia, sehingga Menteri Investasi itu tak mau berbohong lagi dalam satu hal: belum ada investor asing masuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara!
Ihwal belum masuknya investor asing ke proyek pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu ia lontarkan saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Padahal, Desember lalu, Bahlil yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengklaim nilai investasi asing yang masuk ke IKN sudah mencapai Rp50 triliun. Maka, hanya ada satu seloroh: Bahlil, bahlul ente!
“Bahlul ente”, yang artinya “bodoh Anda” ini merujuk pada seloroh yang kerap diucapkan Fuad Alkhar, pemeran karakter Wan Abud dalam sinetron “Putri Duyung” yang sempat populer di Tanah Air 10 tahun lalu.
Mengapa Bahlil patut disebut bahlul? Karena politikus Partai Golkar itu berbohong. Bukankah kebohongan adalah pangkal segala kejahatan? Bukankah kebohongan beranak-pinak?
Kalau dia tidak menyadari kebohongannya, berarti memang bahlul. Kalau dia menyadari kebohongannya tetapi tetap bohong, berarti memang bahlul juga. Sebab, bohong itu sesungguhnya membohongi diri sendiri, bukan hanya orang lain. Bohong itu berarti menipu diri sendiri. Hanya orang-orang bodoh yang membiarkan dirinya ditipu oleh diri sendiri.
Kalau dia menyadari kebohongannya dan kemudian insyaf, berarti memang bahlul juga. Sebab, insyafnya itu terlambat sudah.
Apa mungkin Bahlil sudah jera? Atau mungkin pula ia sudah tak bisa mengelak lagi? Pun, mungkin ia sudah tak bisa berbohong lagi, karena kebohongannya itu sudah ketahuan?
Sekali lagi, tetiba Bahlil mengatakan: belum ada investor asing yang masuk IKN! Ia berdalih investor asing belum masuk karena pembangunan IKN tahap pertama belum rampung.
Diketahui, saat ini pembangunan IKN tahap pertama diklaim baru mencapai 90 persen dari target. Padahal, Presiden Joko Widodo hendak menggelar Upacara Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945 di IKN pada 17 Agustus 2024 nanti.
Jokowi juga Bahlul
Usut punya usut, ternyata tidak hanya Bahlil yang bohong sehingga bahlul terkait belum masuknya investor asing ke IKN. Presiden Jokowi pun melakukan hal yang sama konyolnya sehingga dia pun layak disebut bahlul.
Dikutip dari sejumlah sumber, Jokowi sempat mengklaim ada ratusan investor asing yang sudah antre untuk masuk ke proyek IKN. Namun, wong Solo itu memilih lebih memprioritaskan investor lokal terlebih dahulu.
Klaim tersebut dilontarkan Jokowi dalam keterangan persnya setelah menghadiri Forum Ekonomi Asia Pasifik (APEC) CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat, November 2023.
Dalam kesempatan lain, Jokowi menyatakan pemerintah Indonesia akan selalu memprioritaskan investor lokal untuk pembangunan di IKN. Pada tahap pertama, pemerintah akan mendahulukan investasi dari penanam modal dalam negeri.
“Tapi kalau mentok dan sudah tidak ada, kami akan keluarkan jurus yang dari luar,” kata Jokowi dalam sambutan groundbreaking Pakuwon Nusantara, 1 November 2023 (Tempo.co, Kamis 13 Juni 2024).
“Karena sudah dari beberapa bulan yang lalu, dari Singapura ada 130 investor datang. Dari Singapura jauh-jauh ke sini kalau enggak berminat buat apa? Kemudian ada dari Korea 30 orang, Jepang juga 30 orang, dari Malaysia, dari Uni Emirate Arab,” lanjut Jokowi.
Namun, ternyata semua itu “zonk” alias kosong belaka. Apa yang dilontarkan Bahlil Lahadalia dan Jokowi itu pun cuma kebohongan belaka. Bahlul memang kalian.