Tokyo, kondisi hati terkait akumulasi lemak dikenal sebagai Metabolic Dysfunction-Associated Steatotic Liver Disease (MASLD), sebelumnya disebut nonalcoholic fatty liver disease, mempengaruhi 1 dari 4 orang di seluruh dunia. Di antara penderita diabetes tipe 2, resistensi insulin, obesitas, atau ketiganya, prevalensi MASLD meningkat menjadi 3 dari 4 orang.
MASLD merupakan kondisi kompleks dengan kontribusi lingkungan dan genetik. Lemak dalam hati dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut, yang disebut MASH (Metabolic Dysfunction-Associated Steatohepatitis). Tanpa penanganan, MASLD dan MASH dapat berkembang menjadi gagal hati atau kanker.
Tiga dari empat penderita diabetes tipe 2 memiliki MASLD, yang terkait erat dengan resistensi insulin. Penyakit hati ini lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu, seperti orang Hispanik di AS. Pengobatan MASLD melibatkan perubahan gaya hidup, obat diabetes, atau operasi bariatrik.
Meskipun kesadaran tentang MASLD rendah, diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah kerusakan hati yang lebih parah. MASH sering tidak menunjukkan gejala atau disalahartikan sebagai kondisi lain, membuatnya sulit didiagnosis. Penting untuk menyadari risiko dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Referensi: The Conversation