Pemerintah menghadapi beberapa kendala terkait kebutuhan pokok dalam beberapa waktu terakhir. Belum selesai persoalan daging sapi hingga minyak, kini harga cabai pun semakin mahal.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga cabai di beberapa daerah sudah menembus sampai lebih dari Rp100 ribu pada hari ini. Di Papua sebesar Rp113.450/kg, Maluku sebesar Rp119.400/kg serta Kalimantan Utara dengan harga Rp128.150/Kg.
Sementara Maluku Utara tercatat di harga pas Rp100.000, sementara DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi dengan harga tertinggi, yakni Rp61.650. Padahal harga eceran tertinggi (HET) cabai rawit merah hanya Rp35.000/kg.
Di beberapa wilayah sekitar juga tidak jauh berbeda, yakni Banten sebesar Rp 59.759, kemudian Jawa Barat sebesar Rp54.250/kg.
Petani tidak bisa panen karena musim hujan. Tidak gagal panen, hanya tidak bisa panen saja. Akibatnya pasokan terganggu. Seharusnya sudah mulai panen sekarang, jadinya yang bisa panen hanya 20%. Tanamannya tidak rusak, memang buah yang sudah terlanjur dan tidak dipanen akan jadi busuk. Karena itu hasil panen jadi turun,” kata Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/3/2022).
Menurut Hamid, saat ini sejumlah daerah melaporkan tidak bisa panen akibat terhadang hujan. Yakni, Tuban dengan potensi panen 4 ribu ha. Juga di Blitar, Magelang, dan Kediri.
“Kalau hujan terus sampai Maret, bahaya, harga bisa naik terus. Tapi, harapan saya sih nggak begitu. Nanti kalau sudah bisa panen ada lagi pasokan harga bisa normal stabil lagi. Stabil dalam artian berkisar Rp40-60 ribu per kg. Mahal itu kalau di atas Rp70 ribu per kg,” kata Hamid.
Masih di komoditas cabai yakni cabai merah juga ada yang mencapai lebih dari Rp 100 ribu/Kg, yakni Papua sebesar Rp 110.650/kg. Sementara di DKI Jakarta harganya Rp57.100/kg.
Kondisi ini menambah rentetan masalah kebutuhan pokok masyarakat. Sebelumnya, ada harga daging sapi yang sudah menyentuh harga lebih dari Rp140.000/kg, kemudian ada juga tahu tempe yang mengalami kenaikan harga. Kedua pedagang itu pun sudah melakukan aksi berhenti berjualan beberapa waktu lalu.
Sumber : CNBC