Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken yang menyalahkan gerakan tersebut atas kebuntuan gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari masalah dan bukan solusi konflik.
Presstv – Fusilatnews – Osama Hamdan, perwakilan senior Hamas di Lebanon, mengatakan bahwa pendudukan Israel lah yang menghambat gencatan senjata di Gaza.
“Kami mengatakan kepada mediator bahwa pihak yang menolak proposal tersebut adalah pihak Israel,” katanya dalam wawancara dengan televisi Al-Araby pada hari Rabu. (13/5/2024)
“Pemerintah Amerika terlibat dengan Israel dalam menghindari komitmen apa pun terhadap proposal gencatan senjata permanen,” katanya.
Blinken sebelumnya pada hari Rabu mengkritik tanggapan Hamas terhadap rencana gencatan senjata yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden dan mengatakan beberapa tuntutan kelompok tersebut tidak dapat dilaksanakan.
“Kami yakin beberapa perubahan yang diminta dapat diterapkan dan ada pula yang tidak,” kata Blinken kepada wartawan di Doha.
Diplomat terkemuka Amerika mengatakan mereka akan terus berupaya mencapai perjanjian gencatan senjata, namun tanggung jawab ada pada Hamas.
Rencana yang ditetapkan Biden pada 31 Mei menyerukan penarikan Israel dari “pusat populasi besar” dan gencatan senjata selama enam minggu, yang kemudian dapat diperpanjang jika perunding membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan permanen.
Hamas dilaporkan telah mengusulkan amandemen termasuk jadwal gencatan senjata yang jelas dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, menurut sumber.
Dalam sambutannya, Blinken juga mengatakan bahwa mereka akan mengajukan proposal untuk pemerintahan Gaza menyusul perang yang sedang berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.
Blinken mengatakan proposal tersebut akan mencakup bagaimana menangani pemerintahan, keamanan, dan rekonstruksi Gaza.
‘Warga Palestina yang menentukan masa depan mereka’
Hamdan menolak pernyataan Blinken tentang perencanaan tata kelola Gaza pascaperang, dengan mengatakan bahwa “hari setelah perang akan menjadi hari Palestina di mana kita akan menentukan realitas dan masa depan kita.”
Pejabat Hamas mengatakan mereka menuntut jaminan dari para mediator untuk mencegah pendudukan Israel menghindari tanggung jawabnya.
“Usulan Israel mengupayakan gencatan senjata sementara untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan perang,” katanya, mengacu pada rencana Biden, yang menurut AS mendapat dukungan dari rezim tersebut.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, berbicara bersama Blinken dalam konferensi pers bersama, mengakui bahwa salah satu perbedaan utama antara rezim Israel dan Hamas adalah apakah gencatan senjata bersifat sementara atau permanen.
Al-Thani mengatakan emirat akan terus bekerja sama dengan Mesir dan Amerika Serikat untuk “menjembatani kesenjangan guna menemukan cara mengakhiri perang sesegera mungkin”.