Jakarta – Fusilatnews – Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menjanjikan jika terpilih akan menyulap 13 sungai di Jakarta menjadi jalur air atau Riverway yang menarik wisatawan baik asing maupun domestik disamping diharapkan akan mengatasi kemacetan lalulintas
Rencana tersebut ia sampaikan dalam sesi debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Ridwan Kamil berujar, kehadiran riverway nantinya akan didukung dengan perluasan flyover dan pengembangan jaringan MRT, LRT, Transjakarta, jalur sepeda, dan moda transportasi umum lainnya.
Ketua Komunitas Ciliwung-Condet, Abdul Kodir, menilai rencana transportasi sungai yang digagas oleh Ridwan Kamil tidak realistis sehingga berpotensi menjadi sia-sia . dan hanya membuang Anggaran.
Ia mengatakan, program ini akan berbiaya mahal, terlebih kondisi Sungai Ciliwung saat ini sudah tak memungkinkan untuk dijadikan sebagai jalur transportasi umum.
Namun, kondisi saat ini sudah sangat berbeda karena sungai telah mengalami pendangkalan yang mengurangi kapasitasnya untuk menahan beban moda transportasi
Selain itu, ada banyak tantangan teknis dan lingkungan yang akan dihadapi jika proyek riverway ini nantinya benar-benar dilaksanakan, di antaranya perubahan bentang alam dan masalah banjir yang kerap terjadi.
Maintenance-nya pasti akan berhadapan sama masalah. Itu kalau kita bicara merubah bentang alam. Bisa aja, paling umurnya tahun dua tahun sepi, karena banjir sudah pasti. Banjir kiriman ya,” tambah Kodir.
Selain mahal dan sulit dipertahankan, Kodir menilai program riverway juga tidak efisien dalam jangka panjang. Bukan konsep baru Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno menilai wacana Ridwan Kamil yang ingin menghadirkan riverway bukan konsep baru, tetapi sudah tak mungkin untuk bisa diwujudkan pada saat ini.
“Sebetulnya itu (riverway) bukan konsep baru, konsep lama. Cuma realistis, sekarang mungkin enggak? Maaf, kayaknya enggak mungkin,” kata Rano di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa. Rano menyampaikan hal tersebut bukannya tanpa alasan. Ia berpatokan pada kondisi sungai di Jakarta saat ini.