Jepang melonggarkan aturan pembatasan virus Covid-19 di negaranya. Pemerintah Matahari Terbit akan mengizinkan pelajar dan pebisnis masuk negara itu mulai 1 Maret 2022.
Meski demikian, turis akan tetap dilarang. Ini dilakukan setelah tekanan meningkat ke pemerintah dari bisnis dan akademisi.
“Kami akan mengizinkan pengunjung baru, kecuali mereka yang datang untuk pariwisata”, kata Perdana Menteri Fumio Kishida Kamis (17/2/2022) dikutip AFP.
Ia menambahkan bahwa batas pendatang harian akan dinaikkan. Dari saat ini 3.500 menjadi 5.000.
Mengutip pejabat imigrasi setempat, lebih dari 400.000 orang visanya telah disetujui. Sebanyak 150.000 di antaranya pelajar.
Di kesempatan yang sama Kishida mengatakan persyaratan karantina juga akan dilonggarkan. Dari tujuh menjadi tiga hari, jika tes kedatangan negatif.
“Karantina akan dihapus sama sekali bagi mereka yang memiliki tiga dosis vaksin yang berasal dari negara-negara yang dinilai berisiko rendah,” tambahnya.
Penyiar publik NHK mengatakan dalam jajak pendapat, orang Jepang secara luas mendukung pembatasan ketat. Di mana hampir 60% mendukung larangan masuk yang berkelanjutan.
Mengutip Worldometers, Jepang mencatat 90.522 kasus baru sehari dengan 253 kematian, Kamis. Saat ini ada 864.786 kasus aktif dengan 1.469 kasus serius.
Jepang mencatat 4,1 juta lebih kasus sejak pandemi mewabah. Ada 20.954 kematian total.
Sumber : CNBCIndonesia