Washington, Fusilatnews – Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, pada hari Selasa memilih Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebagai calon wakil presidennya dalam menghadapi pemilihan presiden mendatang. Walz, 60 tahun, yang telah menjabat sebagai gubernur sejak 2018, dipilih karena dianggap mampu menarik perhatian pemilih di pedesaan Amerika yang cenderung mendukung Trump dalam beberapa tahun terakhir.
Tim Walz, seorang veteran Garda Nasional Angkatan Darat AS, sebelumnya berprofesi sebagai guru, pelatih sepak bola, pemburu, dan pemilik senjata. Dia memiliki koneksi mendalam dengan pemilih pedesaan Amerika, kualitas yang menjadikannya mitra yang baik bagi Harris, kata sumber yang dekat dengan proses seleksi.
Kamala Harris, yang menjadi pembawa bendera Demokrat setelah Presiden Joe Biden mengakhiri kampanye pemilihannya kembali bulan lalu, telah mengumpulkan ratusan juta dolar dan mengubah persaingan melawan Trump dengan energi baru dari basis partainya. “Tim adalah pemimpin yang telah teruji dengan rekam jejak yang luar biasa dalam mewujudkan perubahan bagi keluarga di Minnesota,” kata Harris dalam pesan teks kepada para pendukungnya.
Rekam Jejak Tim Walz
Walz telah mendorong agenda progresif yang mencakup makanan sekolah gratis, tujuan untuk mengatasi perubahan iklim, pemotongan pajak untuk kelas menengah, dan cuti berbayar yang lebih luas bagi pekerja. Pengalaman eksekutifnya menjadi nilai tambah dalam memilihnya sebagai calon wakil presiden, ujar sumber tersebut.
Namun, kubu kampanye Trump segera menyoroti pemilihan Walz untuk menggambarkannya sebagai seorang liberal seperti Harris yang nilai-nilainya dianggap tidak sejalan dengan kebanyakan rakyat Amerika. “Tidak mengherankan jika Kamala Harris dari San Francisco memilih Tim Walz yang ingin menjadikan Minnesota seperti California,” kata kampanye Trump dalam sebuah pernyataan.
Tantangan dan Kritik
Walz, yang telah menjadi gubernur Minnesota sejak 2018, sebelumnya menjabat selama 12 tahun di Dewan Perwakilan AS dari distrik yang condong ke Republik. Ia dikenal dengan pendekatan centrisnya selama menjadi anggota kongres tetapi kemudian mengadopsi posisi yang lebih progresif sebagai gubernur.
Walz juga mendapat kritik atas penanganannya terhadap protes yang muncul setelah pembunuhan George Floyd pada Mei 2020 oleh seorang petugas polisi Minneapolis. Namun, Walz merespons dengan menunjuk jaksa agung negara bagian untuk memimpin penuntutan dalam kasus tersebut.
Tim Walz, yang baru-baru ini mendapatkan perhatian nasional, akan tampil bersama Harris dalam sebuah acara di Philadelphia pada Selasa malam. Dalam pemilihan AS 5 November, mereka akan menghadapi Trump dan calon wakil presidennya, JD Vance.
Dukungan dan Tantangan ke Depan
Walz telah mendukung kebijakan Partai Demokrat dalam berbagai isu mulai dari aborsi hingga pernikahan sesama jenis. Sebagai gubernur, ia juga membuat undang-undang yang membuat perkosaan dalam pernikahan ilegal dan mengelola surplus anggaran selama beberapa tahun di Minnesota.
Pemilihan Walz sebagai calon wakil presiden diharapkan dapat membantu Kamala Harris menarik dukungan di negara-negara bagian penting seperti Wisconsin dan Michigan, yang bisa menjadi penentu hasil pemilihan. Dengan latar belakangnya yang kuat dan hubungan yang mendalam dengan pemilih pedesaan, Walz diharapkan dapat membawa keseimbangan dan kekuatan tambahan dalam kampanye Harris menghadapi Donald Trump.