Oleh: Karyudi Sutajah Putra
Jakarta, Fusilatnews – Para kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 serentak di seluruh Indonesia, Rabu (27/11/2024) lalu hendaknya meneladani kepemimpinan Nabi Ibrahim AS yang dipilih Allah SWT sebagai pemimpin umat manusia di dunia.
“Para kepala daerah terpilih, termasuk di Jakarta, hendaknya meneladani kepemimpinan Nabi Ibrahim AS yang dipilih Allah SWT sebagai pemimpin umat manusia,” kata Ustadz Drs H Abdul Hadi Fattah saat menjadi khatib salat Jumat di Masjid Nurul Baqa, Peninggaran, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2024).
Ia kemudian mengutip Surat Al Baqarah ayat (124) yang artinya, “(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, ‘Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia’.” Dia (Ibrahim) berkata, ‘(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku.’ Allah berfirman, ‘(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
Ibrahim, kata Ustadz Hadi, diuji dengan beberapa kalimat dan ayahanda Nabi Ismail AS itu sanggup melaksanakannya dengan sempurna. “Artinya, apa yang sudah dijanjikan oleh kepala daerah terpilih dalam kampanyenya harus dilaksanakan dengan sempurna, seperti Nabi Ibrahim melaksanakan ujian Allah dengan sempurna, sehingga Nabi Ibrahim pun dipilih Allah sebagai pemimpin manusia di seluruh dunia,” jelas Ustadz Hadi yang juga Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Baqa.
Begitu pun kepala daerah, kata Ustadz Hadi, dia dipilih oleh rakyat karena janji-janjinya yang dijadikan sebagai semacam ujian, dan dinilai akan mampu melaksanakannya, sehingga akhirnya dipilih.
“Kalau amanah dan dapat melaksanakan janji-janjinya, serta tidak zalim, bukan tidak mungkin dia akan dipilih lagi pada pilkada lima tahun berikutnya,” paparnya.
Di sisi lain, kata Ustadz Hadi, Nabi Ibrahim juga minta kepada Allah agar sebagian keturunannya dijadikan sebagai pemimpin umat manusia juga, sehingga suami dari Siti Hajar dan Siti Sarah itu mempersiapkan anak semata wayangnya, Ismail dengan sebaik-baiknya sehingga kelak bisa menjadi seorang pemimpin yang amanah dan tidak zalim.
“Sebab itulah, Ismail juga diangkat Allah sebagai Nabi dan Rasul,” cetus ustadz yang sudah ceramah keliling Amerika itu.
Artinya, lanjut Ustadz Hadi, seorang kepala daerah, bahkan kita semua yang juga seorang pemimpin, karena manusia adalah khalifah di muka bumi ini, harus pula mempersiapkan anak keturunan kita dengan sebaik-baiknya, terutama soal pendidikan agar kelak bisa menjadi seorang pemimpin yang amanah seperti Ibrahim.
Tidak itu saja. Kata Ustadz Abdul Hadi, karena ketaatan Ibrahim kepada Allah maka doanya pun dikabulkan. “Termasuk ketika membawa anak dan istrinya, Ismail dan Siti Hajar berpindah dari Palestina ke Mekah, dan meninggalkan Ismail dan Siti Hajar hanya berdua di padang tandus seraya berdoa agar tanah yang gersang itu kelak dipenuhi buah-buahan. Allah pun mengabulkan. Sampai sekarang Kota Mekah, Arab Saudi, yang di atas tanah tandusnya dibangun Kabah oleh Ibrahim dan Ismail dipenuhi buah-buahan. Buah apa pun ada. Bahkan ada pula sumur air zamzam,” terangnya.
Artinya, kata Ustadz Hadi, seorang pemimpin atau kepala daerah harus bisa “menyulap” keadaan, dari semula keadaannya tidak baik menjadi baik, dari semula banyak rakyat miskin diubah menjadi sejahtera. “Contohlah Nabi Ibrahim,” tandasnya.
Usai salah Jumat dilakukan pembagian bantuan modal usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Seperti pada tahap pertama dan kedua, pada tahap ketiga ini diserahkan bantuan kepada 10 pelaku UMKM dengan nominal Rp500 ribu per orang yang anggarannya berasal dari infak dan sedekah jemaah. Jadi, dari jemaah untuk jemaah.