Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman buka suara soal rencana pernikahan dirinya dengan Idayati, Adik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Itu kan begini, ini kan semua kembali kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa,” kata Anwar kepada wartawan usai pelantikan DPP PA GMNI 2021-2026 di Kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (26/3).
Anwar tak berkomentar banyak soal rencana pernikahan itu. Ia juga tak menjawab jelas soal penilaian sejumlah pihak terkait konflik kepentingan dan dirinya yang diminta mundur dari Ketua MK.
“Udah ya, nanti tunggu tanggal mainnya,” kata dia.
Sebelumnya, kabar pernikahan Anwar Usman dengan Idayati dikonfirmasi langsung oleh putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Senin (21/3). Gibran berujar Anwar dan Idayati telah melangsungkan prosesi lamaran pada 12 Maret 2022 lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, resepsi pernikahan Anwar dan Idayati bakal digelar Mei 2022 di Solo.
Setelahnya, akan digelar acara di Sumbawa, Nusa Tengggara Barat yang merupakan daerah asal Anwar.
Di sisi lain, sejumlah pihak menyoroti soal konflik kepentingan di balik pernikahan itu. Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), Erasmus Napitupulu, memandang Anwar sebaiknya melepas jabatan sebagai Hakim Konstitusi.
“Hakim harusnya tak menyidangkan kasus yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, salah satu yang utama adalah hubungan keluarga. Pertanyaannya, bagaimana mempertimbangkan konflik itu dalam kasus-kasus di MK?” kata Erasmus dalam akun Twitter @erasmus70 dan sudah diizinkan untuk dikutip.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang juga Eks Ketua MK, Mahfud MD menepis penilaian sejumlah pihak soal konflik kepentingan efek dari pernikahan tersebut.
“Ndak ada konflik kepentingan. Orang menikah itu ndak ada konflik kepentingan dengan jabatan. Itu manusiawi,” kata Mahfud kepada wartawan di Kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (26/3).