Oleh : Karyudi Sutajah Putra
Jakarta, Fusilatnews. – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyebut lokasi kader PDI Perjuangan Harun Masiku sudah diketahui. Alex pun sesumbar akan menangkap buron tersangka suap ke Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan itu dalam sepekan ke depan.
Namun, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman skeptis. “Saya yakin ini akan lebih banyak gagalnya,” katanya dalam pesan suara yang dikirimkan kepada Fusilatnews.com, Rabu (12/6/2024).
Kendati demikian, Boy panggilan akrabnya tetap mendukung kerja-kerja KPK, termasuk dalam upaya menangkap Harun Masiku. Hanya saja, dia berpesan agar lembaga antirasuah itu tidak banyak bermain drama.
“Apa pun saya tetap mendukung KPK untuk menuntaskan perkara ini dengan menangkap Harun Masiku. Tapi juga dengan cara benar dan tidak terlalu bombastis, terlalu ramai-ramai. Tangkap saja sudah. Kalau begini ‘kan menjadi drama. Soal nyita-lah, manggil orang, masa mau nangkap orang malah manggil orang, ya kaburlah yang dicari,” sendirinya.
“Apalagi ngomong sudah ditemukan tempatnya, pekan ini akan ditangkap, ya bikin ketawa saja. Kalau mau tangkap ya tangkap saja,” tegasnya.
Yang dimaksud Boy adalah penyitaan telepon seluler milik Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK saat Sekretaris Jenderal PDIP itu diperiksa sebagai saksi perkara Harun Masiku, Senin (10/6/2024).
Terkait protes Hasto yang tak menerima ponselnya disita, Boy menyebut tak ada yang salah dalam hal itu. Boy bahkan mengimbau Hasto mengajukan praperadilan jika memang KPK dianggap melanggar aturan.
“Kalau Hasto komplain dan akan lapor Dewas (Dewan Pengawas KPK), itu sarana yang pas. Kalau menggugat ke praperadilan, saya dukung juga untuk menguji benar atau tidak penyitaannya. Memang, KPK berwenang menyita tanpa izin pengadilan, kalau Hasto ingin ada izin pengadilan,” paparnya.
“Sudah, ajukan praperadilan saja. Saya dukung dua-duanya, supaya penegakan hukum itu adil,” tandasnya.