Jakarta – Fusilatnews – Menurut Presiden Prabowo ada lima sumber kebocoran anggaran negara salah satunya adalah dari praktik perjudian online.
Presiden menyatakan, sudah mempelajari angka-angka kebocoran yang dimaksud.
Menurut Presiden, kebocoran anggaran itu menyebabkan kekayaan negara tidak bisa dinikmati masyarakat Indonesia.
“Kita harus berbuat yang lebih teliti lagi, kita harus bekerja yang lebih berani lagi, saudara-saudara sekalian, yang terutama kita harus berani untuk berjuang menghasilkan pemerintahan yang bersih,
Kebocoran dari korupsi, dari judi online, dari penyeludupan, dari segala macam manipulasi, segala macam bentuk penipuan dan curang-mencurangi. Mengakibatkan kekayaan kita banyak yang hilang, yang tidak bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Oleh karenanya, Presiden menyatakan akan memperbaiki kebocoran anggaran yang terjadi.
Kepala Negara mengaku sudah berkoordinasi dengan para menterinya dan memiliki strategi yang akan diterapkan.
“Ini yang kita bertekad memperbaiki dan saya sudah lihat angka-angkanya dan saya sudah bekerja keras dengan para menteri.
Kita punya strategi, kita yakin kita akan memperbaiki hal ini,” tambah Presiden Prabowo.
Meski begitu, dalam pemaparannya, Presiden tidak menjelaskan secara perinci berapa total anggaran yang bocor.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memperkirakan potensi perputaran uang dari transaksi judi online bisa mencapai Rp 700 triliun jika langkah intervensi tidak dilakukan.
Data tersebut berdasarkan catatan Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK).
“Data dari PPATK menunjukkan perputaran uang judi online hampir Rp 400 triliun. Tanpa upaya pencegahan, perputarannya bisa mencapai Rp 700 triliun,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria, dalam Pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Periode 2024-2028 di Surabaya, Rabu (20/11/2024), seperti dikutip dari Antara.
Pemerintah, kata Nezar, terus bergerak memblokir akun-akun judi online yang bermunculan setiap hari. Sosialisasi tentang bahaya judi online juga digencarkan untuk meningkatkan literasi masyarakat.